II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hutan Hujan Tropika
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon- pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di
luar hutan Soerianegara dan Indrawan, 1988. Sedangkan menurut Departemen Kehutanan 1992, hutan ialah suatu lapangan bertumbuhan
pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem.
Hutan hujan tropika merupakan suatu komunitas tumbuhan yang bersifat selalu hijau, selalu basah dengan tinggi tajuk sekurang-kurangnya 30
m serta mengadung spesies-spesies efifit berkayu dan herba yang bersifat efifit Schimper, 1903 dalam Mabberley, 1992. Richards 1966 juga
menjelaskan bahwa salah satu ciri penting dari hutan hujan tropika adalah adanya tumbuhan berkayu, tumbuhan pemanjat dan efifit berkayu dalam
berbagai ukuran. Hutan hujan tropika merupakan jenis wilayah yang paling subur.
Hutan jenis ini terdapat di wilayah tropika atau di dekat wilayah tropika di bumi ini, yang menerima curah hujan berlimpah sekitar 2000-4000 mm per
tahun. Suhunya tinggi sekitar 25-26
o
C, dengan kelembaban rata-rata sekitar 80. Komponen dasar hutan itu adalah pohon tinggi dengan tinggi
maksimum rata-rata sekitar 30 m. Salah satu corak yang menonjol adalah sebagian besar tumbuhannya mengandung kayu Ewusie, 1990.
Hutan hujan tropika ialah suatu komunitas yang kompleks dengan kerangka yang utama adalah pepohonan dengan berbagai ukuran. Adanya
kanopi hutan menyebabkan iklim mikro yang berbeda dengan keadaan diluar, cahaya yang kurang, kelembaban yang tinggi, dan suhu yang rendah
Whitmore, 1986. Richards 1966 memberikan beberapa ciri hutan hujan tropika,
sebagai berikut:
a. Hutan hujan tropika terdiri dari berjenis-jenis tumbuhan berkayu dan
umumnya kaya akan jenis-jenis dengan ukuran tinggi dan diameter yang besar.
b. Mempunyai banyak jenis-jenis kodominan, tetapi dapat juga hanya terdiri
dari beberapa jenis saja. Jenis-jenis memperlihatkan gambaran umum yang sama, yaitu batangnya berbanir, lurus dan dekat tajuknya tidak
bercabang. c.
Pada umumnya susunan tajuknya terdiri dari dua sampai tiga lapisan, sedangkan tumbuhan bawah terdiri dari perdu, dan permudaan atau tunas-
tunas dari jenis-jenis pohon lapisan bawah. d.
Selain jenis pokok, pada umumnya mempunyai banyak jenis-jenis efifit, tumbuhan pemanjat, palma dan pandan.
e. Merupakan susunan vegetasi klimaks di daerah khatulistiwa, masing-
masing jenis tumbuh-tumbuhan di dalamnya mempunyai sifat-sifat hidup yang berbeda, tetapi dengan kondisi-kondisi edafis dan klimatologis
tertentu mereka membentuk suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan yang seimbang.
B. Klasifikasi Hutan
Menurut Departemen Kehutanan 1992, hutan dapat digolongkan bagi tujuan pengelolaan hutan menurut hal-hal berikut:
a. Susunan jenis.
Hutan murni adalah hutan yang hampir semua atau seluruhnya dari jenis yang sama. Hutan campuran ialah hutan yang terdiri dari atas dua atau
lebih jenis pohon. Baik hutan murni atau campuran dapat berupa seumur, tidak seumur atau segala umur.
b. Kerapatan tegakan.
Pada umumnya, hutan-hutan berbeda dalam hal jumlah pohon dan volume per hektar, luas bidang dasar dan kriteria lain. Perbedaan antara sebuah
tegakan yang rapat dan jarang, lebih mudah dilihat dengan kriteria pembukaan tajuknya. Sedangkan kerapatan berdasarkan volume, luas
bidang dasar, dan jumlah batang per hektar, dapat diketahui melalui