III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di hutan hujan tropika yang berlokasi di areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan
selama empat bulan, yaitu bulan Februari sampai April 2006 serta Agustus sampai September 2006.
B. Bahan dan Alat
Objek penelitian ini, yaitu: 1.
Keadaan hutan sebelum dilakukan pemanenan kayu dengan batas diameter 45 cm keatas pada tiga kelerengan yang berbeda LOA 19811982.
2. Keadaan hutan yang baru dilakukan pemanenan kayu dengan batas
diameter 45 cm keatas pada tiga kelerengan yang berbeda Et+0. 3.
Keadaan hutan sebelum dilakukan penebangan jalur untuk penyiapan jalur bersih pada tiga kelerengan yang berbeda jalur tanam.
4. Keadaan hutan setelah dilakukan penebangan jalur untuk penyiapan jalur
bersih pada tiga kelerengan yang berbeda jalur tanam. Plot pengamatan pemanenan kayu terletak di petak 2 F areal blok
TPTII. Sedangkan plot pengamatan sebelum dan setelah penjaluran terletak di petak 1 G areal blok TPTII. Kedua lokasi tersebut merupakan Log Over Area
tahun 19811982. Sehingga plot pengamatan pemanenan kayu dan plot pengamatan penjaluran merupakan areal plot yang berbeda.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Pita meter untuk mengukur areal penelitian. 2.
Phiband meter untuk mengukur keliling pohon. 3.
Haga HypsometerChristen meter untuk mengukur tinggi pohon. 4.
Kompas Brunton untuk mengukur koordinat suatu titik dan menentukan kemiringan lereng.
5. Tali rapiatambang untuk menandai plot dan petak pengamatan.
6. Patok untuk menandai batas-batas plot dan petak pengamatan.
7. Ring tanah dengan ukuran diameter 8 cm dan tinggi 4 cm sebanyak 10
buah, untuk pengambilan contoh tanah. 8.
Golok dan cangkul. 9.
Alat-alat bantu lainnya seperti penggaris, timbangan, kantong plastik, kertas label, tally sheet serta alat tulis.
C. Metode Pengambilan Data
Pada penelitian ini dilakukan pada satu lokasi penelitian yang sama yaitu lokasi pemanenan kayu dengan batas diameter 45 cm. Pada lokasi
penelitian dibuat plot pengamatan permanen berukuran 100 X 106 m berdasarkan tiga kemiringan yang berbeda yaitu, landai kemiringan 0-15,
sedang kemiringan 15-25 serta curam kemiringan 25-45. Pada masing- masing kemiringan tersebut dibuat tiga plot pengamatan permanen. Dalam
plot pengamatan dibuat petak contoh dan sub-sub petak contoh dengan ukuran sebagai berikut tingkat pohon dengan ukuran petak 20 x 20 m dan menjadi
17 x 20 m setelah dilakukan kegiatan penjaluran, tingkat tiang 10 x 10 m, tingkat pancang 5 x 5 m, dan tingkat semai 2 x 2 m.
1. Analisa Vegetasi
Analisa vegetasi dilakukan pada empat kondisi hutan, yaitu hutan primer untuk kegiatan pemanenan kayu, hutan yang baru dilakukan
kegiatan pemanenan kayu, hutan sebelum dilakukan penebangan jalur, dan hutan setelah dilakukan penebangan jalur. Analisa vegetasi pada hutan
primer dilakukan sebagai pembanding tentang keadaan komposisi jenis, struktur tegakan, sebaran diameter, dan dominansi jenis. Selain itu juga
dilaksanakan kegiatan pengukuran serta penghitungan jumlah dan jenis pohon, pemberian nomor, mengukur tinggi dan diameter pohon.
Sedangkan analisa vegetasi pada ketiga kondisi hutan yang lainnya ialah untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi akibat pemanenan kayu
dan penjaluran terutama terhadap mengenai komposisi dan struktur tegakan tinggal dan komposisi jenis dari permudaan yang ada.
Metoda pengambilan data yang dilakukan untuk analisa vegetasi dapat dilihat pada Gambar 1. Data yang diperlukan untuk analisa vegetasi