D. Analisa Data
1. Analisa Vegetasi
a. Indeks Nilai Penting INP
Indeks Nilai Penting INP ini digunakan untuk menetapkan dominansi suatu jenis terhadap jenis lainnya. Indeks Nilai Penting
merupakan penjumlahan dari Kerapatan Relatif KR, Dominansi Relatif DR, dan Frekuensi Relatif FR Soerianegara dan Indrawan,
1988. Kerapatan
= Jumlah individu suatu jenis Luas plot pengamatan
KR = Kerapatan suatu jenis x 100 Kerapatan seluruh jenis
Dominansi = Jumlah LBDS suatu jenis Luas plot pengamatan
DR = Dominansi suatu jenis x 100
Dominansi seluruh jenis Frekuensi = Jumlah plot ditemukan suatu jenis
Jumlah seluruh plot FR = Frekuensi suatu jenis
x 100 Frekuensi seluruh jenis
b. Indeks Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis ditentukan dengan menggunakan rumus:
n n
i
n
i
H = - ∑ [ ln ]
i =1 N N
dimana : H = Indeks Keragaman Shannon-Wiener
n
i
= Jumlah Jenis ke-n N
= Total Jumlah Jenis Menurut Magurran 1988 nilai Indeks Keanekaragaman Jenis
umumnya berada pada kisaran antara 1,0 sampai 3,5. Jika nilai Indeks Keanekaragaman Jenis H’ mendekati 3,5 maka menggambarkan
tingkat keanekaragaman yang semakin tinggi.
c. Indeks Kekayaan Jenis dari Margallef R
1
R
1
= ln
1 n
S −
dimana : R
1
= Indeks Margallef S = Jumlah jenis
N = Jumlah total individu Berdasarkan Maguran 1988 besaran R
1
3,5 menunjukkan kekayaan jenis tergolong rendah, R
1
= 3,5 – 5,0 menunjukkan kekayaan jenis tergolong sedang dan R
1
tergolong tinggi apabila 5,0.
d. Indeks Kemerataan Jenis
E = ln
S H
dimana : E = Indeks kemerataan jenis
H’ = Indeks keanekaragaman jenis S = Jumlah jenis
Berdasarkan Magurran 1988 besaran E0,3 menunjukkan kemerataan jenis rendah, E = 0,3 – 0,6 menunjukkan kemerataan
tergolong sedang dan E 0,6 kemerataan tergolong tinggi. e.
Indeks Dominansi Jenis
n n
i
2
C = ∑
i =1 N
dimana : C = Indeks dominansi jenis
n
i
= Jumlah Jenis ke-n N = Total Jumlah Jenis
Indeks dominansi jenis digunakan untuk mengetahui pemusatan dan penyebaran jenis dominan. Nilai dominansi tertinggi
ialah 1,0 yang menunjukan bahwa pada suatu tegakan hanya dikuasai oleh satu jenis atau terjadi pemusatan pada satu jenis pohon.
f. Koefisien Kesamaan Komunitas
Untuk mengetahui kesamaan komunitas dari dua komunitas yang dibandingkan dapat digunakan rumus Sorensen sebagai berikut
Costing, 1956; Bray dan Curtis, 1957; Greigh-Smith, 1964 dalam Soerianegara dan Indrawan, 1988 :
2W C IS = x 100
a + b dimana
: CIS = Koefisien masyarakat atau koefisien kesamaan
komunitas W
= Jumlah nilai yang sama atau terendah ≤ dari dua
jenis-jenis yang terdapat dalam dua tegakan yang dibandingkan
a = Jumlah nilai kuantitatif dari semua jenis yang
terdapat dalam dua tegakan yang dibandingkan b
= Jumlah nilai kuantitatif semua jenis yang terdapat pada tegakan kedua
Dari nilai kesamaan komunitas IS dapat ditentukan koefisien ketidaksamaan komunitas ID yang besarnya 100 – IS.
2. Analisa Kerusakan Pohon Akibat Penebangan Satu Pohon