dapat dianggap sebagai fase-fase terpidah satu sama lainnya, melainkan berhubungan melalui kesinambungan pertumbuhan. Fase celah berisi
permudaan ukuran semai dan pancang, fase pengembangan berisi tingkat tiang atau pohon muda, sedangkan fase tua terdiri dari pohon-pohon besar dan
tua. Richards 1966 menyatakan menyatakan bahwa apabila pohon yang
besar mati, pohon tersebut akan meninggalkan suatu celah gap atau opening bukaan di dalam stratum pohon tersebut. Pembentukan suatu celah gap
menyebabkan perkembangan tumbuhan bawah yang cepat, karena dirangsang pertambahan penyinaran dan mungkin oleh berkurangnya persaingan akar
setempat, jenis pohon muda yang intoleran yang terdapat di sekitar tumbuhan bawah itu akan lebih cepat tumbuh daripada jenis yang toleran.
I. Hubungan antara Tanah dengan Tegakan
Tanah adalah kumpulan bahan-bahan alami yang terdapat di permukaan bumi, tempat berpijak pohon-pohon, yang mempunyai ciri-ciri
yang terjadi karena pengaruh iklim dan kehidupan pada bahan induk tergantung pula pada bentuk relief dan waktu Loekito, D dan R. Hardjono,
1970. Dengan demikian faktor-faktor pembentuk tanah ialah iklim, organisme, relief, bahan induk dan waktu.
Sementara Buckman dan Brady 1989 menyatakan bahwa tanah merupakan suatu tubuh alam, disintesakan dalam bentuk penampang dari
berbagai campuran hancuran mineral dan bahan organik, bila mengandung cukup air dan udara akan menjadi tunjungan mekanik dan makanan bagi
tumbuhan. Lebih lanjut lagi Buckman menyatakan bahwa larutan tanah mengandung garam-garam yang larut dan sebagian besar merupakan hara
esensial bagi tumbuhan. Antara bagian pada tanah dengan larutan tanah terjadi pertukaran hara dan selanjutnya antara larutan tanah dengan tanaman.
Pertukaran ini hingga batas-batas tertentu ditentukan oleh jumlah di dalam tanah dan kadar garam dalam larutan tanah.
Tanah terdiri dari berbagai ukuran bahan mineral seperti: pasir, debu dan liaat, yang dihasilkan oleh stratum geologis, bahan organik dari
pembusukan tumbuh-tumbuhan dan binatang, air dari presipitasi, udara yang keluar dalam atmosfir dan sejumlah besar jasad renik Manan, 1976.
Faktor tanah mempunyai peran memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanaman, yaitu: memberi dukungan mekanis dengan menjadi tempat
berjangkarnya akar, menyediakan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, menyediakan udara oksigen untuk respirasi, air, dan
hara, serta menjadi media untuk memungkinkannya saling tindak dengan jasad lain Purwowidodo, 2000. Sedangkan Baur 1968 menyatakan bahwa
tanah sangat penting bagi tanaman untuk tumbuh dengan berbagai cara. Tanah menyediakan daya dukung fisik sebagai jangkar bagi akar yang dibutuhkan
sebelum pohon tumbuh. Tanah juga menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman baik itu secara langsung ataupun tidak langsung. Kedua fungsi
dari tanah tersebut sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan hutan hujan tropika.
Kerusakan tanah dapat terjadi oleh beberapa hal antara lain: kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran,
terkumpulnya garam di daerah perakaran salinasi, terkumpulnya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi tanaman, penjenuhan tanah oleh air
waterlogging , dan erosi. Kerusakan tanah oleh satu atau lebih proses
tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan atau menghasilkan barang atau jasa Riquier, 1977
dalam Arsyad, 1989.
Oliver dan Larson 1983 menyatakan bahwa tempat tumbuh dapat berubah seperti juga halnya dengan perkembangan hutan. Perkembangan
tegakan akan meningkatkan kelembaban yang memungkinkan akar untuk melakukan penetrasi dalam menyerap mineral tanah dan akan meningkatkan
ruang pori untuk menyimpan kelembaban. Oksigen tanah dan nutrisi akan meningkat seperti juga dengan peningkatan ruangan pori. Nutrisi meningkat
sehingga akar, mikroorganisme dapat mengambilnya dari bahan induk tanah dan mengedarkan ke tanah dan akhirnya ke pohon. Total nitrogen akan
meningkat sejalan dengan perkembangan tegakan karena semakin banyak nitrogen yang diikat dari udara oleh tumbuhan.
Keberhasilan pertumbuhan suatu tanaman hutan di lapangan dikendalikan oleh faktor-faktor pertumbuhan, yang terdiri dari faktor genetis
dan faktor-faktor lingkungan. Pengendalian faktor genetis dimunculkan oleh gen-gen kromosom yang mempengaruhi proses-proses fisiologis melalui
pengendalian pada sistesis ensim-ensim yang berperan ganda pada aneka reaksi fisiologis. Sedangkan pengendalian faktor lingkungan dimunculkan
oleh peran aneka keadaan di luar tubuh suatu tanaman yang mempengaruhi proses-proses fisiologis Poerwowidodo, 2000.
Kegiatan tebang pilih dapat menyebabkan kelembaban tanah meningkat, intersepsi air hujan berkurang, evaporasi meningkat, lapisan
permukaan lebih cepat kering daripada hutan alami tetapi lebih lambat daripada tebang habis, serta terjadinya peningkatan traspirasi Baker, 1950.
J. Analisis Tanah
1. Sifat Fisik Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relief dari berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan
antara fraksi-fraksi kiat, debu, dan pasir Sarief, 1985 .
Sedangkan menurut Poerwowidodo 2004 tekstur tanah adalah perbandingan nisbi
aneka kelompok ukuran jarahpisahan tanah yang menyusun massa tanah suatu bagian tubuh tanah.
Kadar liat merupakan kriteria penting sebab liat mempunyai kemampuan menahan air yang tinggi. Tanah yang mengandung liat dalam
jumlah yang tinggi dapat tersuspensi oleh butir-butir hujan yang jatuh menimpanya, dan pori-pori lapisan permukaan akan tersumbat oleh butir-
butir liat semakin tinggi nisbah liat maka laju infiltrasi semakin kecil Arsyad, 2000.
Tanah-tanah yang bertekstur liat mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyimpan unsur hara
tinggi. Tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat
Hardjowigeno, 2003.
Struktur tanah adalah istilah untuk menunjuk pada fenomena penyusun jarah-jarah primer tanah untuk membentuk paduan jarah tanah
jarah-jarah sekunder tanah Poerwiwidodo, 2004. Sedangkan menurut Hardjowigeno 2003 struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil
alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Sarief 1985 menyatakan bahwa struktur tanah memegang peranan
penting terhadap pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bila tanah padat, maka akar akan susah untuk menembus
tanah tersebut. Bila srtuktur tanah remah, maka akar akan tumbuh dengan baik.
Bobot isi tanah Bulk Density menunjukkan berat tanah kering persatuan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density biasanya
dinytakan dalam gcc Hardjowigeno, 2003. Poerwowidodo 2000 menyatakan tanah-tanah yang mengandung lempung banyak cenderung
mempunyai bobot isi tinggi. Bobot isi tanah merupakan petunjuk tidak langsung atas kepadatan tanah.
2. Sifat Kimia Tanah
Sifat kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Sifat-sifat yang
perlu dianalisi untuk mengetahui kadar unsur hara dalam tanah adalah pH, C-organik, N-total, P
2
O
5,
K
2
O, KTK dan KB. Evaluasi kesuburan tanah dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penilaian Sifat Kimia Tanah Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983
Sifat Tanah Rendah
Sedang Tinggi
BO 0.346
3.46 - 5.19 5.19
C 1.00 - 2.00
2.01 - 3.00 3.01 - 5.00
N 0.10 -0.20
0.21 - 0.50 0.51 - 0.75
CN 5 - 10
11 - 15 16 - 25
P
2
O
5
HCl mg100 g
10 - 20 21 - 40
41 - 60 K
2
O HCl mg100g
10 - 20 21 - 40
41 - 60 KTK cmol
+Kg 5 - 16
17 - 24 25 - 40
KB 20-35
36 - 50 51 - 70
pH Sangat Masam
Masam Agak Masam
Netral Agak Alkalis
Alkalis