2.26 2.50 3.94 0.24 0.27 1.48 2.58 0.15 0.13 DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI DI SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP OUTPUT SEKTORAL, PENDAPATAN

Tabel 31. Dampak Kebijakan Ekonomi di Sektor Agroindustri terhadap Output Sektoral Menurut Skenario Kebijakan, Tahun 2003 DAMPAK THD OUTPUT SEKTORAL 1 Pengeluaran Pemerintah Ekspor Investasi Insentif Pajak RDS 2 SEKTOR SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 SK6 SK7 SKB SK9 SK10 SK11 SK12 SK13 SK14 SK15 Pertanian Primer

0.17 0.02

0.02 0.50

0.48 0.68

0.65 0.60

0.51 1.34

1.54 2.26

0.35 0.69

0.00 Pertanian tan pangan 0.11 0.03 0.02 0.69 0.45 0.81 0.57 0.81 0.47 1.64 1.77 2.73 0.48 0.65 0.01 Peternakan dan hasilnya 0.16 0.02 0.02 0.43 0.44 0.59 0.60 0.50 0.46 1.18 1.24 1.99 0.29 0.63 0.00 Perikanan 0.13 0.02 0.01 0.52 0.40 0.66 0.53 0.62 0.41 1.30 1.42 2.17 0.36 0.57 0.01 Kehutanan perburuan 0.28 0.01 0.02 0.22 0.55 0.50 0.83 0.26 0.61 0.89 1.35 1.59 0.15 0.79 -0.01 Pertanian tan. Lainnya 0.18 0.03

0.02 0.66

0.56 0.84 0.74 0.78 0.60 1.68 1.90 2.82 0.46 0.80 -0.02 Agroindustri Makanan

0.06 0.07

0.02 0.66

0.87 0.72

0.93 0.84

1.63 2.50

2.57 3.94

0.58 0.83

-0.04 Ind mak sekt. peternakan 0.06 0.09 0.02 0.55 0.46 0.61 0.52 0.58 0.48 1.23 1.29 2.07 0.54 0.65 -0.03 Ind mak sekt. tan pangan 0.06 0.04 0.02 0.45 0.46 0.51 0.51 0.50 0.47 2.78 2.84 3.63 0.32 0.65 -0.03 Ind mak sekt. perikanan 0.06 0.06 0.02 2.07 0.45 2.13 0.51 1.49 0.46 4.89 4.94 7.34 0.37 0.64 -0.03 Ind mak sekt. perkebunan 0.07 0.03 0.02 1.35 0.49 1.42 0.56 1.75 0.51 2.13 2.19 3.91 1.10 0.70 -0.03 Industri minuman 0.06 0.16 0.02 0.54 0.47 0.60 0.53 0.68 0.50 1.25 1.31 2.10 0.47 0.67 -0.03 Industri rokok 0.14 0.34 0.04 1.33 1.15 1.47 1.29 2.90 1.18 2.70 2.85 4.59 0.70 1.64 -0.08 Agroindustri Non Makanan

0.03 0.01

0.84 0.20

1.22 0.24

1.26 0.27

2.87 1.48

1.52 2.58

0.14 1.75

0.00 Industri kapuk 0.06 0.05 3.68 0.40 0.56 0.47 0.63 0.58 0.87 1.18 1.24 2.00 0.27 0.80 0.07 Ind kulit samakan, olahan 0.02 0.01 0.35 0.11 0.81 0.12 0.83 0.14 6.51 0.40 0.41 0.69 0.07 1.16 -0.01 Ind kayu lapis, bambu, rotan

0.03 0.01

0.03 0.16 2.29 0.19 2.31 0.19 0.85 2.02 2.04 4.42 0.11 3.27 -0.02 Ind bubur kertas

0.03 0.01

0.07 0.16 1.09 0.19 1.12 0.19 4.93 0.61 0.64 1.08 0.11 1.56 -0.02 Ind karet remah asap

0.03 0.01

0.05 0.18 1.37 0.21 1.40 0.22 1.17 3.21 3.24 4.71 0.13 1.96 -0.02 Industri ringan dan lainnya

0.04 0.01

0.01 0.22

0.39 0.25

0.43

0.26 0.42

0.82 0.85

1.20 0.15

0.56 -0.02

Industri berat

0.03 0.01

0.01 0.19

0.38 0.23

0.41

0.23 0.41

0.77 0.80

1.13 0.13

0.54 -0.02

Sektor Lain

0.05 0.01

0.02 0.29

0.43 0.33

0.48 0.34

0.46 0.92

0.97 1.59

0.20 0.62

-0.04 . 1 Nilai output sektoral menurut Skenario adalah nilai perubahan antara output simulasi Dasar dengan output masing -masing Skenario. 2 RDS = Redistribusi pendapatan rumah tangga golongan atas ke rumah tangga golongan bawah. 2 7 Keterangan Kode Skenario: 1 . Kebijakan Peningkatan Pengeluaran Pemerintah Skenario 1 SK1: Peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian primer sebesar 10 dan dialokasikan secara merata ke masing-masing subsektor. Skenario 2 SK2: Peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan ke masing-masing agroindustri makanan secara merata. Skenario 3 SK3: Peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan ke masing-masing agroindustri non makanan secara merata.

2. Kebijakan Peningkatan Ekspor

Skenario 4 SK4: Peningkatan ekspor di sektor agroindustri sebesar 7 untuk masing-masing agroindustri makanan. Skenario 5 SK5: Peningkatan ekspor di sektor agroindustri sebesar 7 untuk masing masing agroindustri non makanan. Skenario 6 SK6: Kombinasi peningkatan ekspor sebesar 7 untuk masing-masing agroindustri makanan Skenario 4 dan peningkatan pengeluaran pemerintah 10 di sektor pertanian primer yang dialokasikan ke masing-masing subsektor secara merata. Skenario 7 SK7: Kombinasi peningkatan ekspor sebesar 7 untuk masing masing agroindustri non makanan Skenario 5 dan peningkatan pengeluaran pemerintah 10 di sektor pertanian primer yang dialokasikan ke masing-masing subsektor secara merata.

3. Kebijakan Peningkatan Investasi

Skenario 8 SK8: Peningkatan investasi di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan secara proporsional ke masing-masing agroindustri makanan Skenario 9 SK9: Peningkatan investasi di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan secara proporsional ke masing-masing agroindustri non makanan. Skenario10 SK10: Peningkatan investasi di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan secara merata ke agroindustri prioritas. Skenario 11 SK11: Kombinasi peningkatan investasi di sektor agroindustri sebesar 10 yang didistribusikan secara merata ke agroindustri prioritas SK10 dan peningkatan pengeluaran pemerintah 10 di sektor pertanian primer dan dialokasikan secara merata ke sub sektor pertanian primer yang mendukung agroindustri prioritas. Skenario 12 SK12: Kombinasi peningkatan investasi di sektor agroindustri sebesar 10 yang dialokasikan secara merata ke agroindustri prioritas SK 10 dan peningkatan ekspor agroindustri prioritas sebesar 7.

4. Kebijakan Insentif Pajak

Skenario 13 SK13: Pemberian insentif pajak ke masing-masing agroindustri makanan sebesar 10 Skenario 14 SK14: Pemberian insentif pajak ke masing-masing agroindustri non makanan sebesar 10

5. Kebijakan Redistribusi Pendapatan

Skenario 15 SK15: Redistribusi pendapatan rumah tangga dari golongan atas ke rumah tangga buruh tani, petani kecil, rumah tangga golongan rendah di desa dan di kota sebesar seratus ribu rupiah sebulan selama setahun dan sebanyak jumlah rumah tangga miskin yang didistribusikan secara proporsional ke masing-masing rumah tangga golongan rendah. Selain kebijakan redistribusi pendapatan yang menghasilkan dampak negatif terhadap output sektoral, kebijakan lain yang dampaknya kurang efektif meningkatkan output sektoral adalah kebijakan peningkatan pengeluaran pemerintah ke agroindustri makanan sebesar sepuluh persen. Kebijakan ini hanya akan meningkatkan output sektoral berkisar antara 0.006 persen sampai 0.3 persen. Kebijakan tunggal maupun kombinasi peningkatan investasi ke agroindustri prioritas SK10, SK11 dan SK12 secara nyata akan meningkatkan pendapatan sektoral dan agroindustri prioritas, yaitu agroindustri makanan sektor tanaman pangan, sektor perikanan, sektor perkebunan, agroindustri kayu lapis, barang dari kayu dan rotan serta agroindustri karet remah dan karet asap. Kebijakan lain yang juga menghasilkan dampak perubahan pendapatan sektoral yang relatif besar adalah kebijakan peningkatan investasi ke agroindustri non makanan SK9 dan kebijakan pemberian insentif pajak ke agroindustri non makanan SK10. Dari Tabel 31 terlihat pula bahwa kebijakan investasi, ekspor dan insentif pajak yang ditujukan ke agroindustri non makanan akan menghasilkan peningkatan output sektoral yang lebih besar dibandingkan jika kebijakan tersebut ditujukan ke agroindustri makanan.

6.2. Pendapatan Tenaga Kerja