VII. DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI DI SEKTOR AGROINDUSTRI TERHADAP DISTRIBUSI PENDAPATAN
Stimulus ekonomi di sektor agroindustri akan menghasilkan peningkatan output agroindustri. Melalui keterkaitan antar sektor peningkatan output agroindustri tersebut akan
menghasilkan peningkatan output bagi sektor-sektor lainnya. Peningkatan output lebih lanjut akan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja untuk melakukan proses
produksi, dimana permintaan tenaga kerja tersebut akan dipenuhi oleh rumah tangga. Lebih lanjut hal ini akan berdampak meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dampak stimulus ekonomi tersebut akan menghasilkan peningkatan output masing- masing sektor dengan nilai dan persentase yang berbeda antar sektor atau dengan kata lain
perubahan output tersebut akan berdampak pada perubahan distribusi output antar sektor. Demikian pula dampaknya terhadap distribusi pendapatan tenaga kerja dan pendapatan
rumah tangga.
7.1. Distribusi Output Sektoral
Berdasarkan Indeks Theil-T, kesenjangan sektoral sebelum dilakukan simulasi Simulasi Dasar sebesar 0.31002 Tabel 34. Apabila distribusi output antar sektor tersebut
dianalisis menggunakan metode indeks Gini menghasilkan nilai 0.486. Kriteria Indeks Gini membagi indeks menjadi tiga kelompok, dimana indeks Gini 0.2 sampai 0.35
termasuk ke dalam distribusi merata, indeks Gini 0.35 sampai 0.5 termasuk tidak merata dan indeks
≥ 0.5 termasuk distribusi sangat tidak merata Todaro 2000. Dengan demikian distribusi output antar sektor pada Simulasi Dasar menurut kriteria indeks Gini termasuk
ke dalam distribusi yang tidak merata. Sedangkan berdasarkan indeks Theil-L distribusi output sektoral menghasilkan indeks yang lebih besar dibandingkan indeks Theil-T.
Selanjutnya dari 15 Skenario kebijakan yang dilakukan, kebijakan yang berdampak paling besar mengurangi kesenjangan output sektoral adalah kombinasi kebijakan
216 Tabel 34. Dampak Kebijakan Ekonomi di Sektor Agroindustri terhadap Distribusi Output
Sektoral, Tahun 2003
Dampak Thd Distribusi Output Sektoral
1
SIMULASI KEBIJAKAN
Theil-T Theil-L
DASAR
2
0.31002 0.31020
PENGELUARAN PEMERINTAH
SK1 Primer
-0.00011 -0.00014
SK2 Mak
-0.00001 -0.00002
SK3 Non mak
0.00000 0.00000
EKSPOR SK4
Mak
-0.00021 -0.00040
SK5 Non mak
-0.00002 0.00000
SK6 SK4+SK1
-0.00031 -0.00053
SK7 SK5+SK1
-0.00013 -0.00014
INVESTASI SK8
Mak
-0.00026 -0.00047
SK9 Non mak
0.00019 0.00006
SK10 Prioritas
-0.00059 -0.00079
SK11 SK10+G prm-prior
-0.00071 -0.00076
SK12 SK10+X prioritas
-0.00083 -0.00118
INSENTIF PAJAK
SK13 Mak
-0.00015 -0.00028
SK14 Non mak
-0.00002 -0.00001
REDISTRIBUSI PENDAPATAN
SK15
0.00000 -0.00002
1
Nilai indeks Theil masing-masing adalah nilai perubahan antara indeks simulasi Dasar dengan indeks
simulasi masing-masing Skenario
2
Nilai indeks Theil sebelum dilakukan simulasi kebijakan.
peningkatan investasi di sektor agroindustri prioritas dengan peningkatan pengeluaran pemerintah ke sektor pertanian prioritas SK11 dan kombinasi kebijakan peningkatan
investasi di sektor agroindustri prioritas dengan peningkatan ekspor ke agroindustri
prioritas SK12. Hal ini agak berbeda dibandingkan dengan hasil sebelumnya, yaitu kebijakan yang memiliki pengaruh paling besar dalam meningkatkan pendapatan rumah
tangga adalah SK12. Sebaliknya kebijakan peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor agroindustri non makanan SK3 dan kebijakan redistribusi pendapatan rumah tangga dari
golongan atas ke golongan rumah tangga rendah SK15 tidak mempengaruhi perubahan kesenjangan output sektoral.
217 Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kebijakan tunggal peningkatan pengeluaran
pemerintah, ekspor, investasi dan insentif pajak yang ditujukan ke industri pengolahan makanan SK2, SK4, SK8 dan SK13 dapat menurunkan kesenjangan output antar sektor
lebih besar dibandingkan bila kebijakan tersebut dialokasikan ke agroindustri non makanan. Demikian pula kombinasi antara kebijakan peningkatan ekspor agroindustri
makanan dengan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian primer SK6. Sebaliknya kebijakan ekonomi ke sektor agroindustri non makanan menghasilkan dampak terhadap
penurunan kesenjangan output sektoral yang lebih kecil. Bahkan kebijakan peningkatan investasi di sektor agroindustri non makanan SK9 justru akan meningkatkan kesenjangan
sektoral. Dampak kebijakan pemberian insentif pajak ke sektor agroindustri makanan dan non makanan menghasilkan penurunan kesenjangan output sektoral yang lebih kecil
dibandingkan kebijakan ekspor maupun investasi. Hal ini disebabkan pengaruh kebijakan pajak terhadap output sektoral bersifat tidak langsung, yaitu pemberian insentif pajak akan
mengurangi biaya produksi dan hal ini diharapkan akan merangsang investor untuk meningkatkan investasi di sektor agroindustri dan dampak lebih lanjut akan meningkatkan
output sektor agroindustri.
7.2. Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja