tangga buruh tani, petani luas dan rumah tangga non pertanian golongan atas di desa memperoleh pengaruh yang kecil.
Hasil analisis dekomposisi industri makanan seperti disajikan pada Tabel 14 sampai dengan Tabel 16 tersebut menunjukkan pola yang sama dimana sektor tanaman pangan
menerima pengaruh langsung ditunjukkan melalui pengganda open loop yang terbesar dibandingkan sektor pertanian primer lainnya akibat adanya stimulus ekonomi ke industri
makanan sektor manapun. Hal ini menunjukkan bahwa ada keterkaitan yang erat antara industri makanan dengan sektor pertanian tanaman pangan. Sebagai konsekuensi lebih
lanjut dari hal tersebut, tenaga kerja pertanian di desa akan menerima pengaruh langsung paling besar dengan adanya peningkatan output sektor tanaman pangan. Namun karena
industri makanan sebagian besar berada di perkotaan dan melibatkan banyak aktivitas non pertanian, seperti pengangkutan, pengemasan dan sebagainya maka pengaruh secara tidak
langsung ditunjukkan melalui pengganda close loop pendapatan tenaga kerja non pertanian di kota justru lebih besar sehingga pengaruh total ditunjukkan melalui koefisien
pengganda total terbesar pada tenaga kerja non pertanian. Dampak lebih lanjut dari peningkatan pendapatan tenaga kerja non pertanian di kota tersebut adalah peningkatan
pendapatan rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota. Khusus untuk industri minuman dan industri rokok, peningkatan output akan memberikan pengaruh terbesar
secara langsung kepada tenaga kerja non pertanian di kota.
5.5.2. Agroindustri Non Makanan
Tahapan transmisi pengaruh yang dipancarkan dari agroindustri non makanan diuraikan sebagai berikut.
1 Industri Kapuk dan Kulit Samakan
Tabel 17 menyajikan dekomposisi pengganda industri kapuk dan industri kulit samakan dan olahan. Pada industri kapuk, stimulus ekonomi ke industri kapuk akan
menghasilkan pengaruh langsung kepada industri kapuk yang dicerminkan melalui
pengganda trnsfer sebesar 1.00 dan pengganda close loop sebesar 0.0007. Besaran pengganda close loop tersebut lebih kecil dibandingkan dengan pengganda yang sama pada
sektor lain. Hal ini berarti pengaruh tidak langsung yang diterima industri kapuk sangat kecil. Stimulus ekonomi pada industri kapuk tersebut juga akan menghasilkan peningkatan
output pada sektor-sektor lain secara langsung melalui pengganda transfer. Industri berat memiliki pengganda transfer paling besar dibandingkan sektor lain, kemudian diikuti oleh
industri ringan. Sedangkan sektor pertanian primer mempunyai pengganda transfer yang lebih kecil. Hal ini berarti peningkatan output pada industri kapuk menghasilkan dampak
peningkatan output yang lebih besar bagi industri berat dan industri ringan dibandingkan dengan dampak terhadap sektor pertanian primer sebagai pemasok bahan baku. Dampak
yang lebih besar bagi industri berat menunjukkan industri kapuk bersifat padat modal yang dicerminkan melalui penggunaan mesin-mesin yang termasuk dalam industri berat. Hal
yang sama bagi industri ringan yang menunjukkan bahwa industri kapuk erat kaitannya dengan industri ringan yang menggunakan kapuk sebagai bahan baku industri. Stimulus
ekonomi pada industri kapuk tersebut juga akan menghasilkan dampak silang yang ditunjukkan melalui pengganda open loop
terhadap faktor produksi tenaga kerja non pertanian di kota yang paling besar. Artinya peningkatan produksi industri kapuk akan
banyak melibatkan tenaga kerja non pertanian di kota. Hal yang sama untuk pengganda close loop
. Dengan hasil tersebut maka rumah tangga yang paling banyak menerima peningkatan pendapatan adalah rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota yang
ditunjukkan melalui pengganda open loop sebesar 0.24 dan pengganda close loop sebesar 0.51. Sedangkan rumah tangga buruh tani dan petani merupakan golongan rumah tangga
yang memperoleh dampak peningkatan pendapatan yang paling kecil. Faktor produksi modal memperoleh dampak total yang ditunjukkan melalui pengganda total sebesar 0.94,
kontribusi pengganda open loop sebesar 0.35 dan pengganda close loop sebesar 0.59.
Tabel 17. Dekomposisi Pengganda Industri Kapuk dan Industri Kulit Samakan dan Olahan Tahun 2003
Koefisien pengganda Stimulus
awal Dampak thd neraca
lain
Stimulus awal
Transfer Open
loop Close
loop Total
TK pertanian di desa
0.04
0.26 0.30
TK pertanian di kota
0.01
0.04 0.05
TK nonpertanian di desa
0.12
0.21 0.34
TK nonpertanian di kota
0.24
0.51 0.76
Modal
0.35
0.59 0.94
RT buruh tani
0.05
0.11 0.16
RT petani kecil
0.04
0.13 0.17
RT petani luas
0.05
0.12 0.17
RT non pert. gol rendah di desa
0.16
0.32 0.48
RT non pert. gol atas di desa
0.05
0.12 0.17
RT non pert. gol rendah di kota
0.28
0.56 0.84
RT non pert. gol atas di kota
0.10
0.21 0.31
Perusahaan
0.16
0.27 0.43
Pertanian tan pangan
0.02
0.27 0.28
Peternakan dan hasilnya
0.01
0.15 0.16
Perikanan
0.07
0.23 0.30
Kehutanan dan perburuan
0.04
0.02 0.07
Pertanian tanaman lain
0.06
0.10 0.16
Industri kapuk 1
1.00
0.00 2.00
Industri ringan lainnya
0.19
0.46 0.65
Industri berat
0.21
0.44 0.65
Perdagangan, pergudangan
0.12 0.10
0.22
Industri kapuk
Total sektor produksi
2.35 4.11
6.57
TK pertanian di desa
0.04 0.27
0.31
TK pertanian di kota
0.01 0.04
0.05
TK nonpertanian di desa
0.09 0.22
0.32
TK nonpertanian di kota
0.20 0.54
0.74
Modal
0.46 0.62
1.08
RT buruh tani
0.05 0.12
0.16
RT petani kecil
0.05 0.14
0.18
RT petani luas
0.05 0.13
0.18
RT non pert. gol rendah di desa
0.16 0.34
0.49
RT non pert. gol atas di desa
0.05 0.12
0.17
RT non pert. gol rendah di kota
0.28 0.59
0.86
RT non pert. gol atas di kota
0.10 0.22
0.32
Perusahaan
0.21 0.29
0.50
Pertanian tan pangan
0.27 0.28
0.54
Peternakan dan hasilnya
0.15 0.16
0.31
Perikanan
0.23 0.24
0.47
Kehutanan dan perburuan
0.02 0.02
0.05
Pertanian tanaman lain
0.10 0.11
0.21
Industri kulit samakan olahan 1
1.00 0.00
2.01
Industri ringan lainnya
0.27 0.48
0.75
Industri berat
0.32 0.46
0.77
Perdagangan, pergudangan
0.04 0.10
0.15
Industri kulit samakan dan
olahan
Total sektor produksi
2.35 4.31
6.66
Dibandingkan dengan stimulus ekonomi yang ditujukan ke agroindustri makanan, pengaruh langsung maupun pengaruh total terhadap faktor produksi modal lebih besar. Hal
ini menunjukkan bahwa industri kapuk bersifat padat modal. Dekomposisi pengganda industri kulit samakan dan olahan disajikan pula pada
Tabel 17 dimana stimulus ekonomi pada industri kulit samakan dan olahan akan menghasilkan pengganda open loop 1.00 dan pengganda close loop 0.002. Seperti halnya
pada industri kapuk, sektor lain yang secara langsung menerima pengaruh paling besar dicerminkan melalui pengganda transfer adalah industri berat dengan besaran pengganda
0.32 sedangkan industri ringan menerima pengaruh terbesar kedua. Dibandingkan dengan industri kapuk, pengaruh secara langsung terhadap sektor pertanian primer pada industri
kulit samakan dan olahan lebih besar. Demikian pula pengaruh tidak langsung yang dicerminkan melalui pengganda close loop. Hal ini berdampak pada pengganda total yang
lebih besar pula. Artinya industri kulit samakan dan olahan lebih dapat mengakselerasi pertumbuhan output sektor pertanian primer secara umum. Namun sektor pertanian primer
yang menerima pengaruh paling besar adalah subsektor tanaman pangan. Sedangkan subsektor perburuan dan kehutanan serta subsektor peternakan sebagai pemasok bahan
baku justru menerima pengaruh paling kecil. Hal ini terjadi karena sebagian besar bahan baku atau bahan baku antara intermediate input merupakan bahan impor. Fenomena ini
ditunjukkan melalui tingginya persentase impor bahan baku antara pada industri ringan diantaranya agroindustri non makanan.
Pengaruh silang yang ditunjukkan melalui pengganda open loop pada faktor
produksi tenaga kerja menunjukkan tenaga kerja non pertanian di kota menerima pengaruh paling
besar. Demikian pula untuk pengganda close loop sehingga berdampak pada
koefisien pengganda total yang lebih besar pula. Pengaruh terhadap faktor produksi modal lebih besar dibandingkan dengan stimulasi ekonomi pada industri kapuk baik yang
ditunjukkan melalui pengganda open loop maupun close loop. Hal ini berarti idustri kulit
samakan dan olahan lebih bersifat padat modal. Sedangkan pengaruh terhadap institusi rumah tangga terbesar pada rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota. Seperti
halnya pada industri kapuk, rumah tangga buruh tani dan petani menerima pengaruh paling kecil baik untuk pengganda open loop maupun close loop.
2 Industri Kayu lapis, Barang dari Kayu, Bambu dan Rotan
Tabel 18 menyajikan dekomposisi pengganda industri kayu lapis, barang dari kayu, bambu dan rotan serta industri bubur kertas. Stimulus ekonomi pada industri kayu lapis,
barang dari kayu, bambu dan rotan akan menghasilkan pengaruh langsung pada industri itu sendiri dengan nilai pengganda sebesar 1.06 dan pengaruh tidak langsung melalui
pengganda close loop sebesar 0.06. Sektor lain yang menerima pengaruh terbesar adalah industri berat dan industri ringan sedangkan sektor pertanian primer sebagai pemasok
bahan baku menerima pengaruh yang lebih kecil. Diantara sektor pertanian primer,
subsektor kehutanan dan perburuan dan subsektor pertanian tanaman lain sebagai sumber bahan baku utama menerima pengaruh yang lebih besar. Nilai pengganda yang lebih besar
ini menunjukkan bahwa keterkaitan antara industri kayu lapis, barang dari kayu, bambu dan rotan terhadap sektor pertanian primer yang memasok bahan baku relatif kuat.
Pengaruh terhadap faktor produksi tenaga kerja menunjukkan bahwa tenaga kerja non pertanian di kota menerima pengaruh paling besar yang ditunjukkan melalui pengganda
open loop maupun close loop.
Sedangkan pengaruh terhadap faktor produksi modal ditunjukkan melalui koefisien pengganda open loop sebesar 0.47 dan pengganda close loop
sebesar 0.67. Rumah tangga yang menerima pengaruh terbesar adalah rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota dengan koefisien pengganda total sebesar 0.94 dimana
kontribusi pengganda open loop 0.31 dan pengganda close loop 0.63. Seperti halnya pada agroindustri non makanan lainnya, pengaruh langsung terhadap rumah tangga buruh
tani dan petani menunjukkan nilai yang lebih kecil.
Tabel 18. Dekomposisi Pengganda Industri Kayu Lapis, Barang dari Kayu, Bambu dan Rotan dan Industri Bubur Kertas Tahun 2003
Koefisien pengganda Stimulus
awal Dampak thd neraca lain
Stimulus awal
Transfer Open
loop Close
loop Total
TK pertanian di desa
0.04 0.29
0.33
TK pertanian di kota
0.01 0.05
0.05
TK nonpertanian di desa
0.11 0.24
0.35
TK nonpertanian di kota
0.24 0.59
0.83
Modal
0.47 0.67
1.13
RT buruh tani
0.05 0.13
0.18
RT petani kecil
0.05 0.15
0.19
RT petani luas
0.05 0.14
0.19
RT non pert. gol rendah di desa
0.17 0.36
0.53
RT non pert. gol atas di desa
0.05 0.13
0.19
RT non pert. gol rendah di kota
0.31 0.63
0.94
RT non pert. gol atas di kota
0.12 0.24
0.35
Perusahaan
0.22 0.31
0.52
Pertanian tan pangan
0.01 0.30
0.31
Peternakan dan hasilnya
0.01 0.17
0.18
Perikanan
0.01 0.26
0.26
Kehutanan dan perburuan
0.03 0.03
0.06
Pertanian tanaman lain
0.06 0.11
0.17
Ind kayu lapis, barang dari kayu, bambu dan rotan
1
1.06 0.06
2.13
Industri ringan lainnya
0.30 0.52
0.82
Industri berat
0.35 0.49
0.84
Perdagangan dan pergudangan
0.04 0.11
0.14
Industri kayu lapis, barang
dari kayu, bambu dan
rotan
Total sektor produksi
2.37 4.65
7.02
TK pertanian di desa
0.04 0.27
0.31
TK pertanian di kota
0.01 0.04
0.05
TK nonpertanian di desa
0.09 0.22
0.31
TK nonpertanian di kota
0.20 0.54
0.74
Modal
0.45 0.61
1.06
RT buruh tani
0.05 0.12
0.16
RT petani kecil
0.04 0.14
0.18
RT petani luas
0.05 0.13
0.18
RT non pert. gol rendah di desa
0.15 0.33
0.49
RT non pert. gol atas di desa
0.05 0.12
0.17
RT non pert. gol rendah di kota
0.27 0.58
0.86
RT non pert. gol atas di kota
0.10 0.22
0.32
Perusahaan
0.21 0.28
0.49
Pertanian tan pangan
0.01 0.27
0.29
Peternakan dan hasilnya
0.01 0.16
0.17
Perikanan
0.01 0.23
0.24
Kehutanan dan perburuan
0.04 0.02
0.06
Pertanian tanaman lain
0.06 0.11
0.17
Industri bubur kertas 1
1.03 0.02
2.05
Industri ringan lainnya
0.33 0.48
0.81
Industri berat
0.39 0.45
0.84
Perdagangan dan pergudangan
0.04 0.10
0.14
Industri bubur kertas
Total sektor produksi
2.52 4.26
6.78
Tabel 18 menyajikan pula dekomposisi pengganda industri bubur kertas.
Pengaruh langsung stimulus ekonomi terhadap peningkatan output industri bubur kertas yang ditunjukkan melalui pengganda open loop sebesar 1.03 dan pengganda close loop
sebesar 0.02. Stimulus ekonomi terhadap industri bubur kertas tersebut juga menghasilkan pengaruh penerimaan output sektor-sektor lain, dimana sektor yang paling besar menerima
pengaruh adalah industri berat dan industri ringan. Sedangkan sektor pertanian primer menerima pengaruh yang relatif kecil. Dalam hal ini subsektor kehutanan dan perburuan
sebagai pemasok bahan baku bagi industri bubur kertas menerima pengaruh terbesar dibandingkan dengan subsektor lainnya dengan pengganda open loop sebesar 0.04 dan
pengganda close loop sebesar 0.02. Pengaruh terbesar terhadap faktor produksi tenaga kerja diterima oleh tenaga kerja
non pertanian di kota dengan koefisien pengganda total sebesar 0.74 dimana pengganda open loop
mempunyai kontribusi sebesar 0.20 dan pengganda close loop sebesar 0.54. Pengaruh terhadap
pendapatan tenaga kerja non pertanian di kota tersebut lebih lanjut akan menghasilkan penerimaan pendapatan bagi rumah tangga non pertanian golongan
rendah di kota. Pengaruh langsung yang ditunjukkan melalui pengganda
open loop sebesar 0.27 dan pengganda close loop dengan nilai yang lebih besar yaitu 0.58. Sedangkan
institusi perusahaan menerima pengaruh langsung melalui pengganda open loop sebesar 0.21 dan pengganda close loop sebesar 0.28.
3 Industri Karet Remah dan Karet Asap
Tabel 19 menyajikan dekomposisi pengganda industri karet remah dan karet asap dimana stimulus ekonomi pada industri tersebut akan menimbulkan pengaruh langsung
bagi industri yang bersangkutan melalui pengganda transfer sebesar 1.03, sedangkan
pengaruh tidak langsung yang ditunjukkan melalui pengganda close loop sebesar 0.04. Stimulus tersebut juga akan menimbulkan pengaruh peningkatan output sektor lain
terutama industri berat dan industri ringan. Kedua industri tersebut menerima pengaruh
terbesar dibandingkan sektor lainnya. Sedangkan sektor pertanian primer menerima
pengaruh yang lebih kecil. Seperti yang diharapkan, subsektor pertanian tanaman lain termasuk tanaman karet dan beberapa
tanaman subsektor perkebunan lain yang merupakan pemasok bahan baku bagi industri karet remah dan karet asap menerima
pengaruh terbesar. Tabel 19. Dekomposisi Pengganda Industri Karet Remah dan Industri Karet Asap,
Tahun 2003
Koefisien pengganda Stimulus
awal Dampak thd neraca lain
Stimulus awal
Transfer Open
loop Close
loop Total
TK pertanian di desa
0.02 0.31
0.33
TK pertanian di kota
0.00 0.05
0.05
TK nonpertanian di desa
0.18 0.25
0.43
TK nonpertanian di kota
0.42 0.60
1.03
Modal
0.28 0.70
0.98
RT buruh tani
0.05 0.13
0.18
RT petani kecil
0.04 0.16
0.20
RT petani luas
0.04 0.15
0.19
RT non pert. gol rendah di desa
0.18 0.38
0.57
RT non pert. gol atas di desa
0.05 0.14
0.19
RT non pert. gol rendah di kota
0.39 0.66
1.05
RT non pert. gol atas di kota
0.14 0.25
0.39
Perusahaan
0.13 0.32
0.45
Pertanian tan pangan
0.01 0.32
0.33
Peternakan dan hasilnya
0.01 0.18
0.19
Perikanan
0.00 0.27
0.28
Kehutanan dan perburuan
0.02 0.03
0.05
Pertanian tanaman lain
0.03 0.12
0.15
Industri karet remah dan karet asap 1
1.03 0.04
2.07
Industri ringan lainnya
0.17 0.55
0.72
Industri berat
0.20 0.52
0.72
Perdagangan dan pergudangan
0.02 0.11
0.13
Industri karet remah dan
karet asap
Total sektor produksi
1.79 4.88
6.67
Faktor produksi tenaga kerja yang menerima pengaruh terbesar dari stimulus
ekonomi pada industri karet remah dan karet asap adalah tenaga kerja non pertanian di kota yang ditunjukkan melalui koefisien pengganda total sebesar 1.03. Pengganda open
loop mempunyai kontribusi sebesar 0.42 dan pengganda close loop sebesar 0.60.
Sedangkan faktor produksi modal secara langsung menerima pengaruh melalui pengganda open loop
sebesar 0.28 dan pengganda close loop sebesar 0.61. Penerimaan pendapatan pada tenaga kerja non pertanian di kota tersebut akan menghasilkan pendapatan bagi
rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota. Golongan ini menerima pengaruh paling besar dibandingkan golongan rumah tangga lain. Pengaruh total ditunjukkan melalui
koefisien pengganda total sebesar 1.03, merupakan nilai terbesar kedua setelah pengaruh yang ditimbulkan melalui stimulus ekonomi pada industri kulit samakan dan olahan.
Sedangkan institusi perusahaan menerima pengaruh total sebesar 0.45 dengan kontribusi pengganda open loop sebesar 0.13 dan pengganda close loop sebesar 0.32.
Hasil analisis dekomposisi pengganda agroindustri non makanan yang disajikan pada Tabel 17 sampai dengan Tabel 19 menghasilkan pola yang hampir sama, yaitu
stimulus ekonomi yang ditujukan ke agroindustri non makanan, selain akan menghasilkan pengaruh langsung melalui pengganda transfer ke industri itu sendiri juga menghasilkan
pengaruh ke sektor lain. Sektor yang menerima pengaruh paling besar adalah industri berat dan industri ringan lainnya. Sedangkan untuk sektor pertanian primer, meskipun pengaruh
secara langsung yang diterima relatif kecil, namun menunjukkan pola sesuai dengan yang diharapkan, yaitu pengaruh terbesar diterima oleh subsektor kehutanan dan perburuan
serta subsektor pertanian tanaman lainnya sebagai pemasok bahan baku bagi agroindustri non makanan. Pola seperti ini terkecuali untuk agroindustri kulit samakan dan olahan,
karena subsektor peternakan dan subsektor kehutanan dan perburuan justru menerima pengaruh langsung terkecil. Hal ini diduga karena penggunaan bahan baku dan bahan
antara bagi industri kulit banyak berasal dari impor sehingga pengaruh langsung terhadap sektor pertanian primer sebagai pemasok bahan baku relatif kecil.
Meskipun secara umum stimulus ekonomi ke agroindustri non makanan tersebut mengasilkan pengaruh langsung terbesar kepada subsektor terkait yang memasok bahan
baku, namun bukan berarti pengaruh total yang diterima oleh subsektor tersebut juga menunjukkan angka terbesar. Hal ini disebabkan pengaruh tidak langsung melalui
pengganda close loop terbesar justru diterima oleh subsektor tanaman pangan sehingga pengaruh secara total yang diterima oleh subsektor tanaman pangan dengan adanya
stimulus ekonomi pada agroindustri non makanan juga menunjukkan nilai terbesar. Hal ini terjadi karena pengaruh tidak langsung yang melibatkan aktivitas tenaga kerja sebagai
faktor produksi maupun institusi rumah tangga banyak terkait dengan subsektor tanaman pangan.
Dilihat dari pengaruh total yang ditunjukkan melalui koefisien pengganda total stimulus ekonomi ke agroindustri baik makanan maupun non makanan, pengaruh terbesar
diterima oleh tenaga kerja non pertanian di kota, namun pengaruh langsung terbesar
melalui pengganda open loop yang ditimbulkan oleh stimulus ekonomi ke agroindustri makanan akan diterima oleh tenaga kerja pertanian di desa, sementara untuk agroindustri
non makanan, pengaruh langsung terbesar mengarah ke tenaga kerja non pertanian di kota. Hal ini disebabkan tingginya pengaruh tidak langsung yang diterima oleh tenaga kerja non
pertanian di kota. Dengan koefisien pengganda total pada tenaga kerja non pertanian di kota menunjukkan nilai terbesar, menyebabkan pengganda total rumah tangga non pertnian
golongan rendah di kota juga terbesar, atau dengan kata lain rumah tangga yang paling banyak menerima peningkatan pendapatan dengan adanya srimulus ekonomi ke
agroindustri baik makanan maupun non makanan adalah rumah tangga non pertanian golongan rendah di kota.
5.6. Penelusuran Jalur Transmisi Pengaruh dari Sektor Agroindustri ke Rumah Tangga