IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Jenis dan Sumber Data
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dengan lingkup nasional, yaitu data Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE Indonesia tahun 1998
dan tahun 2003 dan data Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2002. Dengan menganalisis dua titik waktu dapat diperbandingkan dua kondisi perekonomian
Indonesia yang berbeda, yaiti kondisi perekonomian pada masa krisis ekonomi dan kondisi setelah masa krisis. Relevansi memperbandingkan kondisi masa krisis dan masa pasca
krisis dalam penelitian ini karena pada masa krisis ekonomi, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang demikian besar sangat mempengaruhi kinerja sektor industri,
khususnya industri-industri yang menggunakan bahan baku impor dan mengekspor sebagian besar hasil produksinya.
Untuk melakukan disagregasi sektor agroindustri sesuai dengan tujuan penelitian, digunakan data-data pendukung yaitu data Tabel I-O ukuran 175 x 175 sektor tahun 2000,
data Survey Industri Menengah dan Besar tahun 2003, data Survey Khusus Tabungan dan Investasi Rumah Tangga SKTIR tahun 2003 serta data lainnya. Sebagian besar data
bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Jakarta. Data yang dianalisis adalah data tingkat nasional, dengan pertimbangan
transformasi struktural dari sektor pertanian ke sektor industri dilihat dari pangsa PDB akan nampak nyata dari struktur ekonomi nasional. Selain itu kinerja ekonomi Indonesia
ditampilkan secara lengkap pada neraca SNSE yang bersifat nasional.
4.2. Tahapan Analisis
Tahapan analisis dilakukan secara berurutan sesuai dengan Gambar 10.
Gambar 10. Pentahapan Analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan
Secara rinci pentahapan tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Melakukan disagregasi data SNSE tahun 1998 dan tahun 2003. Disagregasi diperlukan
mengingat sektor produksi yang dianalisis difokuskan pada sektor agroindustri
Analisis Simulasi Kebijakan
Kemiskinan Indeks FGT
Distribusi Pendapatan Indeks
Theil Pendapatan
Rumah Tangga
SUSENAS Nilai
Tambah OUTPUT
Kesempatan Kerja
Keterkaitan Sektor
1998 2003
Disagregasi Disagregasi
Balancing
Analisis multiplier
Peran terhadap perekonomian
Data SNSE
makanan dan makanan secara rinci sementara sektor agroindustri pada neraca SNSE berupa data agregat. Disagregasi sektor agroindustri mengacu pada Tabel I-O tahun
200 ukuran 175 x 175 sektor yang didukung oleh data SUSENAS, data Survey Industri, data SKTIR, Indikator Ekonomi dan sebagainya.
2. Melakukan balancing neraca SNSE. Neraca yang sudah didisagregasi adalah data dari sisi neraca pengeluaran, sementara model SNSE mensyaratkan neraca pengeluaran
sama dengan penerimaan. Oleh karena itu harus dilakukan balancing pada neraca penerimaan agar dipenuhi persyaratan tersebut dengan menggunakan metode Cross
Entropy. Data-data yang telah melalui proses disagregasi dan balancing mejadi data
dasar analisis SNSE. 3. Dengan menggunakan analisis pengganda, dianalisis peran sektor agroindustri makanan
dan non makanan dalam perekonomian nasional, terutama peran dalam produksi, nilai tambah PDB, penciptaan lapangan kerja yang didekati dari nilai tambah tenaga kerja
dan keterkaitan linkage antar sektor. 4. Selanjutnya melalui model SNSE, dapat ditelusuri pendapatan yang diterima oleh
faktor produksi tenaga kerja dan modal. Pendapatan yang didistribusikan kepada faktor produksi selanjutnya di redistribusikan ke institusi penerima, yaitu rumah tangga,
pemerintah dan perusahaan. Institusi rumah tangga penerima kesejahteraan dirinci menurut beberapa golongan rumah tangga berdasarkan lokasi atau geografi yaitu desa-
kota dan berdasarkan sektoral pertanian dan non pertanian. 5. Angka pengganda neraca dari analisis pengganda digunakan untuk melakukan analisis
simulasi kebijakan sehingga diperoleh dampaknya terhadap persentase perubahan pendapatan output sektoral dan pendapatan tenaga kerja dan rumah tangga sehingga
dapat dihitung pendapatan sebelum dan sesudah simulasi. Data pendapatan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis distribusi pendapatan sektoral dan tenaga kerja dengan data SNSE dan data pendukung lain. Sedangkan
dampak terhadap perubahan pendapatan rumah tangga lebih lanjut digunakan untuk menganalisis distribusi pendapatan rumah tangga dan kemiskinan menggunakan data
SUSENAS. Untuk menganalisis aspek distribusi pendapatan rumah tangga dan kemiskinan, pengelompokan rumah tangga pada data SUSENAS sebagai proxy dari
pendapatan disesuaikan menurut pengelompokan rumah tangga pada SNSE. Dengan demikian meskipun analisis distribusi pendapatan rumah tangga dan
kemiskinan dilakukan diluar analisis SNSE, tetapi terdapat keterkaitan pembahasan antara kedua
analisis tersebut.
4.3. Klasifikasi dan Disagregasi Neraca