Menentukan Nilai Kepentingan Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Part Kritis Terpilih

atap rumah pada matriks process planning. Rencana proses minuman isotonik di CV Fauzi dapat dilihat pada Tabel 66. Tabel 66. Rencana Proses Minuman Isotonik Fruitzi Rencana Proses Primer Rencana Proses Sekunder Penyimpanan bahan Kondisi penyimpanan bahan baku Kondisi penyimpanan botol Penyimpanan air di tangki simpan Penyaringan air Penyaringan air karbon Penyaringan air mikro Penimbangan Penimbangan bahan baku Pengiriman bahan Pengiriman bahan baku ke produksi Pemindahan air ke tangki masak Pemasakan Pemanasan air Pencampuran bahan mayor Pencampuran flavor dan vitamin Pencampuran semua bahan Pemindahan ke tangki isi Pendinginan Pendinginan Pengisian Pengisian ke botol Penutupan botol Pelabelan Pemasangan segel Pemasangan label Pemasukan dalam box Penyimpanan produk Pengiriman ke gudang

6.3.3. Menentukan Nilai Kepentingan

Nilai kepentingan part kritis terpilih menempati posisi disebelah kanan matriks process planning. Nilai kepentingan digunakan untuk usaha prioritas dan membuat keputusan trade-off. Nilai kepentingan mengga mbarkan kepentingan setiap persyaratan part kritis terpilih bagi perusahaan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan rencana proses yang diharapkan. Nilai kepentingan part kritis terpilih diperoleh dari rasio antara bobot kepentingan desain dengan total bobot kepentingan desain pada matriks design deployment. Sedangkan nilai bobot relatif part kritis terpilih diperoleh dari persentase tiap bobot kepentingan desain part kritis terpilih dengan total bobot kepentingan desain part kritis terpilih. Nilai kepentingan dan bobot relatif part kritis terpilih dapat dilihat pada Tabel 67. Tabel 67. Nilai Kepentingan dan Bobot Relatif Part Kritis Terpilih Part Kritis Terpilih Nilai Kepentingan Bobot Kepentingan Desain

B. Relatif Part Kritis Terpilih

Warna botol 0,1 406,75 18,7 Jenis flavor jeruk 0,1 400,21 18,4 Jenis air 0,1 382,18 17,5 Jenis gula 0,1 344,83 15,8 Bentuk flavor jeruk 0,1 344,72 15,8 Jenis asam 0,1 301,26 13,8 Total 2179,95 100,0

6.3.4. Mengembangkan Matriks Hubungan Antara Part Kritis Terpilih

Dengan Rencana Proses Langkah selanjutnya dalam penyusunan matriks process planning adalah membandingkan part kritis terpilih dengan rencana proses, kemudian menentukan hubungan mereka masing- masing. Setiap part kritis terpilih mungkin mempengaruhi lebih dari satu rencana proses, dan sebaliknya. Dalam menentukan hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses digunakan matriks hubungan. Matriks hubungan ini menyusun bagian tengah dalam matriks process planning. Hubungan yang terjadi antara part kritis terpilih dengan rencana proses dapat merupakan hubungan yang kuat, sedang atau lemah. Selain itu, mungkin saja tidak ada hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses. Untuk menunjukkan derajat hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses, digunakan simbol sebagai berikut : = Sebuah lingkaran penuh menunjukan sebuah hubungan yang kuat, bernilai 9. = Sebuah lingkaran kosong menunjukan sebuah hubungan medium, bernilai 3. = Sebuah segitiga menunjukan sebuah hubungan yang lemah, bernilai 1. Kotak dibiarkan kosong menunjukan tidak ada hubungan yang terjadi. Bobot ini akan digunakan nanti dalam menentukan situasi trade-off untuk karakteristik yang bertentangan dan menentukan sebuah bobot kepentingan proses pada bagian bawah matriks. Berdasarkan survei terhadap CV Fauzi, diketahui hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses. Contoh hubungan kuat yang terjadi adalah part kritis terpilih jenis gula dengan rencana proses kondisi penyimpanan bahan baku. Contoh hubungan sedang yang terjadi adalah jenis air dan kondisi penyimpanan bahan baku. Contoh hubungan lemah yang terjadi adalah hubungan antara warna botol dengan penutupan botol. Sedangkan contoh tidak ada hubungan yang terjadi adalah jenis asam dengan penyaringan air mikro. Untuk matriks hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses serta matriks process planning dapat dilihat pada Lamp iran 42.

6.3.5. Menentukan Bobot Kepentingan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Analisis diversifikasi produk minuman pada cv Fauzi Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat(Menggunakan Metode Quality Function Deplopment

1 29 151