Pengembangan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik How

maka warna dari minuman tersebut tidak akan bening melainkan berwarna sesuai dengan warna yang ditambahkan. Contoh hubungan sedang yang terjadi adalah hubungan antara persyaratan pelanggan harga dan persyaratan teknik volume produk perkemasan. Jika harganya mahal biasanya volume produk perkemasannya besar. Contoh hubungan lemah yang terjadi adalah hubungan antara persyaratan pelanggan adanya kandungan vitamin B dan C dengan persyaratan teknik rasa dan aroma produk. Kandungan vitamin yang terdapat pada suatu minuman biasanya kurang mempengaruhi terhadap rasa dan aroma, tetapi ada juga yang berpengaruh terhadap rasa dan aromanya tergantung pada banyak sedikitnya vitamin yang ditambahkan. Dengan adanya vitamin C pada suatu minuman biasanya rasanya menjadi asam, tapi ada juga yang tidak asam. Contoh tidak ada hubungan yang terjadi yaitu antara persyaratan pelanggan kemasan botol plastik dengan persyaratan teknik rasa dan aroma produk. Jenis kemasan botol plastik tidak menentukan rasa dan aroma suatu produk.

6.1.4. Pengembangan Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik How

Matriks korelasi atau disebut juga matriks hubungan digunakan untuk mengidentifikasi persyaratan teknik mana saja yang saling mendukung dan saling bertentangan satu sama lain. Matriks korelasi terletak pada bagian atap HOQ. Hubungan yang terjadi antar persyaratan teknik dapat berupa hubungan positif kuat, positif lemah, negatif kuat, dan negatif lemah. Untuk menunjukan hubungan tersebut, digunakan simbol sebagai berikut: • = Hubungan positif kuat, bernilai +9 • = Hubungan positif lemah, bernliai +3 • = Hubungan negatif lemah, bernilai -3 • = Hubungan negatif kuat, bernilai -9 • Kotak dibiarkan kosong bila tidak ada hubungan, bernilai 0 Berdasarkan survei terhadap pemilki CV Fauzi dan manajer RD, diketahui hubungan antar persyaratan teknik minuman isotonik. Matriks hubungan antar persyaratan teknik dapat dilihat pada Gambar 17. Penggunaan bahan baku Penggunaan pemanis Penggunaan bahan kemas Volume produk perkemasan Umur simpan produk Rasa dan aroma produk Warna produ k Kandungan vitamin C dan B Kandungan mineral Na dan K Kandungan minera Ca dan Mg Cemaran logam berat Keasaman pH TPC MPN Coliform Penggunaan bahan baku Penggunaan bahan pemanis Penggunaan bahan kemas Volume produk perkemasan Umur simpan produk Rasa dan aroma produk Warna produk Kandungan vitamin Kandungan mineral Na dan K Kandungan mineral Ca dan Mg Cemaran logam berat Keasaman pH TPC MPN Coliform Gambar 17. Matriks Hubungan antar Persyaratan Teknik Minuman isotonik Keterangan simbol : • = Hubungan positif kuat, bernilai +9 • = Hubungan positif lemah, bernliai +3 • = Hubungan negatif lemah, bernilai -3 • = Hubungan negatif kuat, bernilai -9 • Kotak dibiarkan kosong bila tidak ada hubungan, bernilai 0 Contoh hubungan positif kuat yang terjadi adalah hubungan antara persyaratan teknik penggunaan bahan baku dan volume produk perkemasan. Semakin banyak bahan baku yang digunakan maka semakin besar juga volume produk perkemasan yang dihasilkan. Contoh hubungan positif lemah adalah hubungan antara persyaratan teknik kandungan vitamin dengan keasaman pH. Jika sebuah produk memiliki kandungan vitamin C yang besar maka biasanya keasaman pH nya tinggi. Contoh hubungan negatif lemah yang terjadi adalah hubungan antara persyaratan teknik warna produk dan kandungan mineral Ca dan Mg. Contoh hubungan negatif kuat yang terjadi adalah hubungan antara persyaratan pelanggan umur simpan produk dan persyaratan teknik rasa dan aroma produk. Semakin lama umur simpan produk maka biasanya rasa dan aroma produk berubah. Contoh tidak ada hubungan ya ng terjadi yaitu antara persyaratan teknik volume produk perkemasan dan umur simpan produk. Besar kecilnya volume kemasan tidak mempengaruhi umur simpan suatu produk.

6.1.5. Penilaian Kompetitif

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Analisis diversifikasi produk minuman pada cv Fauzi Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat(Menggunakan Metode Quality Function Deplopment

1 29 151