Menurut Maugha n dalam Zakaria 2004, kandungan air dalam tubuh bervariasi antara 45 – 70 persen dari bobot tubuh. Di dalam air terkandung
elektrolit dan zat terlarut. Elektrolit merupakan komponen yang terdisosiasi menjadi ion dalam larutan. Natrium merupakan kation utama dalam cairan
ekstraselular, sedangkan kalium merupakan kation utama dalam cairan intraselular. Saat seseorang berolah raga dan mengeluarkan banyak keringat akan
menyebabkan dehidrasi dan kehilangan mineral tubuh. Kehilangan keringat menyebabkan seseorang akan kehilangan mineral- mineral tubuh. Mineral- mineral
tersebut adalah natrium sebagian besar, kalium, magnesium, iron dan zinc. Saat seseorang melakukan aktifitas yang banyak mengeluarkan keringat, sebaiknya
meminum minuman isotonik untuk menghindari dehidrasi dan menggantikan mineral tubuh yang hilang melalui keringat.
2.2. Produksi Minuman Isotonik
Minuman isotonik merupakan minuman yang sebagian besar
menggunakan bahan baku air, dan ada penambahan karbohidrat dextrosa, fruktosa, sirup glukosa, maltodextrin atau sukrosa, mineral, flavor, vitamin serta
kemungkinan dilakukan penambahan pengawet. Rencana proses produksi minuman isotonik di CV Fauzi akan menggunakan air sebagai bahan baku
utamanya, untuk karbohidrat menggunakan sukrosa, untuk mineral akan digunakan NaCl natrium klorida dan KCl kalium klorida, serta akan digunakan
asam askorbat sebagai sumber vitamin C. Rencana proses produksi minuman isotonik di CV Fauzi terdiri dari lima tahap proses utama yaitu pengolahan air
baku, pemasakan, pencampuran, pengisian dan pelabelan. Proses pengolahan air baku merupakan tahap pertama dari serangkaian
rencana proses pembuatan produk minuman isotonik di CV Fauzi. Pada proses pengolahan air baku ini, air yang berasal dari sumber mata air diproses untuk
menghilangkan kotoran dan mikroba sehingga dihasilkan air baku dengan mutu yang baik untuk digunakan dalam proses pembuatan minuman isotonik.
Menurut Jenie dalam Fahmi 2000, faktor- faktor yang mempengaruhi mutu air adalah warna, kekeruhan, padatan tersuspensi, kadar mineral dan
mikroorganisme. Tahap-tahap penanganan air untuk menghilangkan atau mengurangi hal- hal tersebut meliputi tahap pembersihan air melalui penyaringan
dan sedimentasi, penghilangan mikroba dengan cara desinfeksi, penghilangan mineral terlarut serta kontrol terhadap karat, rasa dan bau.
Air yang digunakan oleh CV Fauzi berasal dari sumber mata air di kaki Gunung Salak. Pemilihan sumber mata air tersebut karena di lokasi berdirinya CV
Fauzi yaitu di wilayah Bekasi tidak terdapat sumber mata air, selain itu pemilihan sumber mata air tersebut karena perusahaan pemilik sumber mata air tersebut
secara rutin melakukan pemeriksaan air ke laboratorium IPB. Hasil pemeriksaan laboratorium selalu menunjukan hasil yang memenuhi standar air minum,
sehingga alasan tersebut yang membuat CV Fauzi menggunakan air yang berasal dari sumber mata air di kaki Gunung Salak tersebut.
Air yang berasal dari sumber air telah melewati sistem water treatment. Sistem ini menggunakan tangki penyaring pasir dan penyaring karbon. Air yang
berasal dari sumber mata air akan dialirkan masuk kedalam tangki penyaring pasir, pada tahap ini benda-benda asing yang berukuran relatif besar seperti
ranting, daun dan pasir akan tersaring dan dibuang. Air dari tangki penyaring pasir akan masuk kedalam tangki penyaring karbon. Benda asing yang lolos dari tangki
penyaring pasir ukuran 5-10 mikron akan tersaring pada tangki penyaring karbon ini. Selain untuk menyaring benda asing yang lolos saat proses
penyaringan pasir, penyaringan karbon juga bertujuan untuk menghilangkan beberapa zat dalam air yang dapat menimbulkan rasa dan bau. Air yang telah
melewati water treatment kemudian dipindahkan dari kaki Gunung Salak ke CV Fauzi di Bekasi menggunakan mobil tangki dengan menggunakan tangki
penyimpanan yang terbuat dari alumunium. Air yang telah diangkut menggunakan mobil tangki kemudian dipindahkan
kedalam tangki penyimpanan. CV Fauzi mempunyai dua buah tangki penyimpanan yang berkapasitas 16.000 liter. Air yang disimpan ditangki
penyimpanan ini yang nantinya akan digunakan sebagai bahan baku air untuk proses produksi minuman isotonik. Air yang disimpan pada tangki penyimpanan
ini ditutup rapat untuk menghindari kontaminasi benda asing yang dapat menurunkan kualitas bahan baku air tersebut.
Tahap selanjutnya pada rencana proses pembuatan minuman isotonik di CV Fauzi adalah proses penyaringan kembali air yang akan digunakan sebagai
bahan baku. Untuk menghasilkan produk yang higienis, sebelum air dipanaskan terlebih dahulu dilakukan penyaringan karbon dan mikro. Penyaringan karbon
bertujuan untuk menghilangkan rasa dan aroma pada air, sedangkan penyaringan mikro bertujuan untuk menghilangkan mikroba yang ada pada air. Pada
penyaringan mikro, proses penyaringan dilakukan dengan menggunakan kertas
saring berbentuk cartridge. Proses penyaringan mikro di CV Fauzi dilakukan dengan sistem penyaringan bertingkat. Pada sistem penyaringan bertingkat ini
digunakan tiga buah cartridge penyaring mikro dengan pori-pori kertas saring yang semakin mengecil. Tahap penyaringan mikro pertama digunakan kertas
saring dengan diameter lima mikron, kemudian hasil penyaringan tahap pertama akan masuk kedalam penyaringan tahap kedua yang menggunakan kertas saring
dengan diameter satu mikron, dan air dari hasil penyaringan tahap pertama akan masuk dalam tahap penyaringan ketiga yaitu penyaringan dengan mengguakan
kertas saring dengan pori-pori 0,1 mikron. Air yang telah melewati tahap penyaringan mikro kemudian dipompa
kedalam tangki pemanas sekaligus tangki pencampuran mixing yang terbuat dari stainless steel. Tangki ini berkapasitas 200 liter serta dilengkapi dengan motor
sebagai pengaduk serta tutup yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Setelah air masuk kedalam tangki pencampur, kemudian dilakukan proses pemanasan
menggunakan kompor berbahan bakar minyak tanah. Untuk menghemat penggunaan minyak tanah serta unt uk mempercepat proses pemanasan, kompor
tersebut dilengkapi dengan kompresor. Proses pemanasan selain bertujuan untuk membunuh mikroba, juga bertujuan untuk mempermudah proses pencampuran
bahan sehingga lebih homogen. Proses pemanasan air dilakukan hingga suhu air mencapai 100
C. Setelah suhu air pemanasan tercapai, kemudian dilakukan pencampuran bahan mayor
semua bahan kecuali flavor dan vitamin dan dilakukan pengadukan. Proses pencampuran bahan mayor dilakukan selama sepuluh menit. Setelah proses
pencampuran bahan mayor, kemudian suhu air produk diturunkan hingga mencapai 50
C. Setelah suhu 50 C kemudian dilakukan pencampuran flavor dan
vitamin. Pencampuran flavor dan vitamin harus dilakukan saat suhu rendah, hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya flavor dan vitamin karena panas.
Setelah semua bahan baku dicampur kemudian dilakukan pengadukan selama lima menit dan suhu produk didinginkan hingga 40
C. Setelah suhu produk untuk pengisian tercapai 40
C, kemudian produk diisikan kedalam kemasan botol PET menggunakan alat filling yang dilengkapi dengan pompa
untuk memindahkan produk dari tangki kedalam botol. Proses pengisian harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari terkontaminasinya produk oleh
mikroba yang ada di udara. Setelah produk dimasukan dalam botol, kemudian
diberi label dan disimpan digudang. Diagram alir rencana proses produksi minuman isotonik di CV Fauzi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Rencana Proses Produksi Minuman Isotonik di CV Fauzi Penyimpanan Air Dalam Tangki Penyimpan
Penyaringan Mikro
Pemanasan Air Hingga 100 C
Pencampuran Bahan Mayor
Pendinginan Hingga 50 C
Pencampuran Flavor dan Vitamin
Pengisian Kedalam Botol
Pelabelan Penyaringan Karbon
Pemindahan Air ke Tangki Masak
Pendinginan Hingga 40 C
Pengiriman ke Gudang
2.3. Penelitian Terdahulu