Konsep Total Quality Management TQM Konsep Quality Function Deployment QFD

Gambar 2. Dua Perspektif Mutu Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, namun dari tiap definisi tersebut memiliki beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut Nasution dalam Silvana, 2004: • Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. • Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. • Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah misalkan apa yang diaggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkua litas pada masa mendatang.

3.1.2. Konsep Total Quality Management TQM

Menurut Feigenbaum 1986, Total Quality Management TQM atau manejemen mutu terpadu merupakan suatu sistem yang efektif untuk memadukan penge mbangan, pemeliharaan dan usaha-usaha perbaikan mutu dari berbagai kelompok suatu organisasi. Tujuan penerapan manajemen mutu terpadu adalah memberikan peluang kepada produksi dan jasa sehingga berada pada tingkat paling ekonomis yang memungkinkan kepuasan konsumen penuh. Goetsch dan Davis dalam Silvana 2004, mendefinisikan TQM sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus- menerus atas Arti Mutu Perspektif Produsen Perspektif Konsumen Produksi Kesesuain Mutu Marketing Desain Mutu Kecocokan Penggunaan Produk fitness for consumer use • Sesuai denga n spesifikasi • Biaya • Karakteristik Mutu • Harga produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Pendekatan TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM berik ut: • Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. • Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas. • Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. • Memiliki komitmen jangka panjang. • Membutuhkan kerjasama tim. • Memperbaiki proses secara berkesinambungan. • Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. • Memberikan kebebasan yang terkendali. • Memiliki kesatuan tujuan • Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. TQM digunakan sebagai konsep manajemen organisasi yang memperhatikan dan mengutamakan suara pelanggan. QFD merupakan alat untuk menerapkan TQM menggunakan manajemen dan tim lintas fungsi yang terintegrasi secara horisontal sehingga semua departemen dapat bekerja bersama- sama untuk mencapai sasaran yaitu kepuasan pelanggan. Ariani, 1999.

3.1.3. Konsep Quality Function Deployment QFD

Untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus mampu memproduksi atau menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Menciptakan sebua h produk yang sesuai dengan keinginan konsumen bukan merupakan persoalan yang mudah, dibutuhkan sebuah riset yang sangat tepat sehingga produk yang dihasilkan merupakan sebuah produk yang memang dibutuhkan oleh konsumen. Banyaknya perusahaan yang saling berkompetisi, menuntut sebuah riset untuk penciptaan produk baru yang bisa mempercepat time-to-market sebuah produk baru tersebut. Salah satu metode yang biasa digunakan untuk pengorganisasian pengembangan produk adalah metode Quality Function Deployment QFD. QFD merupakan sebuah penerjemahan yang sistematis dari produk yang diinginkan oleh konsumen voice of the customer menjadi sebuah produk yang nyata yang diciptakan oleh perusahaan. Menurut Benner et al. 2002, Quality Function Deployment QFD adala h sebuah adaptasi dari beberapa perangkat yang digunakan dalam Total Quality Management TQM. QFD adalah sebuah metode untuk mendorong anggota tim pengembangan produk untuk dapat berkomunikasi secara lebih efektif dengan anggota yang lain dengan menggunakan seperangkat data yang kompleks. QFD dapat menurunkan waktu desain produk sampai dengan 40 persen dan menurunkan biaya desain produk sampai dengan 60 persen. Hal ini dapat terwujud karena QFD dapat meningkatkan komunikasi lebih awal diantara tim yang terlibat dalam proses pengembangan. Menurut Benner et al. 2002, beberapa keuntungan menggunakan QFD yaitu: 1. Membantu perusahaan membuat kunci pertukaran trade-off antara apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk tersebut. 2. Meningkatkan komunikasi yang efektif antar divisi dalam perusahaan dan meningkatkan team work. 3. Meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengikutsertakan keinginan konsumen dalam proses pengembangan produk. 4. Menghadirkan semua data yang dibutuhkan untuk pengembangan produk yang baik dan tim pengembangan dapat membaca secara cepat ketika dibutuhkan tambahan data saat proses pengembangan berlangsung. 5. Memperpendek time-to-market suatu produk baru. Organisasi atau perusahaan yang menggunakan filosofi Total Quality Management TQM pasti akan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Komponen kunci dalam TQM adalah mengadopsi alat-alat untuk membantu dalam pemikiran kreatif dan penyelesaian masalah. Alat yang dimaksud bukanlah peralatan fisik seperti komputer dengan berbagai software-nya, melainkan lebih dari itu, alat yang dimaksud adalah metode yang menghubungkan data satu dengan yang lain dan mendorong komunikasi lebih efektif antar anggota tim Ariani, 1999. Quality Function Deployment adalah suatu metode yang digunakan dalam mendukung dan melaksanakan filosofi TQM. QFD digunakan dalam berbagai perencanaan, dimana semua anggota tim dapat mengambil keputusan secara sistematik untuk memprioritaskan berbagai tanggapan yang mungkin terhadap sekelompok tujuan tertentu. QFD digunakan untuk memperbaiki proses perencanaan, mengatasi permasalahan dalam suatu tim, serta membantu dalam mengadakan perbaikan terhadap budaya perusahaan atau organisasi. Kebijakan pemasaran yang efektif juga harus mendasarkan pada prinsip TQM dan berfokus pada pelanggan, sehingga secara terus- menerus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. QFD merupakan alat atau kendaraan bagi penerapan TQM dan program perbaikan mutu Ariani, 1999. Menurut Cohen dalam Widodo 2004, metode QFD memiliki beberapa tahap perencanaan dan pengembangan melalui matriks, yaitu: a. Matriks Perencanaan Produk House of Quality: HOQ lebih dikenal dengan rumah R1 yang menjelaskan tentang customer needs, technical requirements, co-relationship, relationship, customer competitive evaluation, competitive technical assesment, dan target. b. Matriks Perencanaan Desain Design Deployment: lebih dikenal dengan sebutan rumah kedua R2 adalah matriks untuk mengidentifikasi desain yang kritis terhadap pengembangan produk. c. Matriks Perencanaan Proses Process Planning: lebih dikenal dengan rumah ketiga R3 yang merupakan matriks untuk mengidentifikasi pengembangan proses pembuatan suatu produk. d. Matriks Perencanaan Produksi Production Planning: lebih dikenal dengan rumah keempat R4 yang memaparkan tindakan yang perlu diambil didalam perbaikan produksi suatu produk. Cohen dalam Benner et al. 2002, menggambarkan keempat tahap dalam analisis penyusunan matriks QFD seperti tampak pada Gambar 3. Gambar 3. Model Empat Tahap QFD Unsur yang paling penting dalam QFD adalah informasi dari pelanggan. Informasi dari pelanggan dapat dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu umpan balik dan masukan. Umpan balik biasanya diperoleh setelah fakta terjadi. Hal ini berarti bahwa setelah suatu produk dikembangkan, diproduksi dan ditentukan harganya. Sedangkan masukan diperoleh sebelum fakta terjadi, dalam lingkungan pemanufakturan hal ini berarti selama pengembangan produk Goetcsh dan Davis dalam Silvana, 2004.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Analisis diversifikasi produk minuman pada cv Fauzi Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat(Menggunakan Metode Quality Function Deplopment

1 29 151