Gambar 3. Model Empat Tahap QFD
Unsur yang paling penting dalam QFD adalah informasi dari pelanggan. Informasi dari pelanggan dapat dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu umpan
balik dan masukan. Umpan balik biasanya diperoleh setelah fakta terjadi. Hal ini berarti bahwa setelah suatu produk dikembangkan, diproduksi dan ditentukan
harganya. Sedangkan masukan diperoleh sebelum fakta terjadi, dalam lingkungan pemanufakturan hal ini berarti selama pengembangan produk Goetcsh dan Davis
dalam Silvana, 2004.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Matriks yang akan disusun dalam penelitian ini sebanyak empat matriks yang sesuai dengan fase penyusunan matriks pada QFD yaitu matriks House of
Quality HOQ, Design Deployment, Process Planning dan Production Planning. Tahapan dalam pembuatan matriks HOQ meliputi menyusun persyaratan
pelanggan, menyusun persyaratan teknik, mengembangkan matriks hubungan antara persyaratan pelanggan dengan persyaratan teknik, mengembangkan matriks
hubungan antar persyaratan teknik, pengembangan prioritas persyaratan pelanggan dan pengembangan prioritas persyaratan teknik. Pengembangan
prioritas persyaratan pelanggan terdiri atas kepentingan bagi pelanggan, nilai
Performance Measures
Voice of Customer House of
Qualiy
Importance Part
Characteristic
Design Deployment
Importance Process
Parameters
Manufacturing
Planning
Importance Production
Operations
Production Planning
sasaran persyaratan pelanggan, faktor skala kenaikan, poin penjualan dan bobot absolut persyaratan pelanggan. Pengembangan prioritas teknik terdiri atas derajat
kesulitan, nilai sasaran persyaratan teknik, bobot absolut persyaratan teknik dan bobot relatif persyaratan teknik.
Untuk tahap analisis matriks Design Deployment meliputi menentukan spesifikasi part persyaratan teknik terpilih, menentukan part kritis, menentukan
nilai kepentingan, mengembangkan matriks hubungan antara spesifikasi part dengan part kritis, dan menentukan bobot kepentingan. Pada tahap analisis
matriks Process Planning meliputi menentukan part kritis terpilih, menentukan persyaratan rencana proses, menentukan nilai kepentingan, mengembangkan
matriks hubungan antara part kritis terpilih dengan rencana proses, dan menentukan bobot kepentingan. Sedangkan untuk tahap akhir yaitu analisis
matriks Production Planning meliputi menentukan rencana proses terpilih, menentukan rencana produksi, menentukan nilai kepentingan, mengembangkan
matriks hubungan antara proses terpilih dengan rencana produksi, dan menentukan bobot kepentingan. Bagan kerangka pemikiran operasional dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Potensi CV Fauzi:
• Finansial
• SDM
• Peralatan
Perluasan Segmen Pasar
Diversifikasi Produk
Metode QFD Quality Function Deployment
Produk Minuman Isotonik Yang Sesuai Keinginan Konsumen
Permintaan Pasar: •
Konsumen mulai memperhatikan kesehatan
• Meningkatnya konsumsi
minuman kesehatan •
Perubahan selera konsumen CV Fauzi pada produk isotonik
Keterangan: = Metode Analisis
= Dianalisis
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan surve i terhadap responden yang pernah mengkonsumsi satu atau beberapa produk minuman isotonik yang sudah beredar
di pasaran serta survei terhadap pihak CV Fauzi. Responden yang dipilih adalah responden yang berdomisili di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan, tepatnya di
wilayah kawasan industri Jababeka. Pemilihan kawasan industri Jababeka sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan
bahwa kawasan tersebut merupakan wilayah dengan jumlah toko terbanyak yang menjual produk air minum Fauzi yaitu sekitar 12 toko.
Alasan dipilihnya CV Fauzi karena CV Fauzi merupakan perusahaan yang sedang berkembang yang mencoba untuk mendiversifikasi produknya, terutama
produk yang berbahan baku air. Penelitian lapang dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2006.
4.2. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data
primer dikumpulkan dengan metode survei berupa wawancara berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada responden yang pernah mengkonsumsi minuman
isotonik. Selain data primer dari wawancara responden, data primer juga diperoleh melalui metode wawancara terstruktur dengan pihak CV Fauzi. Wawancara
terstruktur dilakukan berdasarkan kuesioner yang telah dibuat seperti untuk pengisian matriks hubungan sehingga diperoleh hasil wawancara yang tidak
menyimpang dari fokus penelitian. Survei dilakukan kepada konsumen minuman isotonik yang berlokasi
disekitar kawasan indus tri Jababeka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen dan persyaratan konsumen terhadap minuman isotonik. Data