Meningkatkan kerjasama petani lahan kering dalam memantau penyelenggaraan musrenbangdes. Meningkatkan SDM bidang pertanian untuk mendapat kepercayaan sektor swastapengusaha lokal.

80 Strategi yang terpilih yaitu, memamfaatkan lahan dalam bentuk kelompok tani guna membangun suatu trust dalam rangka kemitraan dengan pengusaha. Dengan demikian, jika kerjasama bagi hasil tidak ditemui, maka perlu membuka akses negosiasi ke berbagai sumber penyedia modal pinjaman, merupakan suatu strategi yang sering dilakukan tetapi harus mengakses kepada sumber modal sebaiknya pada pinjaman lunak bunga rendah. Jadi, jaringan kerja petani lahan kering Gambar 5 harus diperketat lagi dengan membangun jejaring sosial ke berbagai institusi terkait secara vertikal. Yang dicirikan di atas akan bisa terujud dengan cara mengaplikasikannya ke dalam rancangan program pelaksanaan kegiatan. Program yang relevan adalah, 1 Kemitraan usaha perkebunan antara petani lahan kering dengan pengusaha. 2 Kerjasama petani lahan kering dengan pengusaha lokal. Rancangan program tersebut dianggap efektif sebab permasalahan petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah belakangan ini adalah tidak cukup tersedia modal sendiri dalam kegiatan usahatani di lahan luas maupun di lahan sempit dan perlunya merangkul investor lokal ke sektor pertanian pengembangan tersebut.

6.2.8 Meningkatkan kerjasama petani lahan kering dalam memantau penyelenggaraan musrenbangdes.

Untuk memperjuangkan hak-hak dan martabat sebagai masyarakat yang terlindungi undang-undang adalah dengan cara pendekatan terhadap pemerintahan atau tindakan advokasi. Sehubungan dengan informasi bahwa petani lahan kering belum pernah dilibatkan bahkan belum mengenal dengan musrenbangdes, maka ke depan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar seharusnya melakukan lebih transparan. Dengan demikian untuk terlaksananya musrenbang secara transparansi pihak lembaga pertanian dapat mengajukan keberatan melalui instansi terkait yakni BPM Aceh Besar yang memfasilitasi musrenbangdes tersebut. Strategi ini dipilih karena merupakan suatu model partisipatif dalam perencanaan daerah, sehingga sistem perencanaan pembangunan yang diharapkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 dilaksanakan secara transparan yakni pola bottom-up planing. Oleh karena itu perlu sebuah rancangan program pelaksanaan kegiatan. Program yang paling dibutuhkan adalah ; 1 Melakukan advokasi ke BPM Aceh Besar, pra penyelenggaraan musrenbangdes. 2 Melakukan advokasi ke Bappeda Aceh Besar, pra penyelenggaraan musrenbang. 81 Dengan adanya upaya pembelaan diri petani melalui perwakilan atau kelembagaannya diharapkan tercapai dua hal utama. Pertama supaya musrenbangdes dlakukan secara tranparan, kedua supaya dapat dilibatkan unsur petani lahan kering dalam penyelenggaraannya, sebagaimana dimaksudkan pada dua rancangan program dalam strategi ke 10.

6.2.9 Meningkatkan SDM bidang pertanian untuk mendapat kepercayaan sektor swastapengusaha lokal.

Peningkatkan SDM petani lahan kering yang dapat dilakukan adalah pembinaan ketrampilan dalam pertanian, pengolahan hasil tani dan prilaku dalam interaksi sosial. Dengan demikian perlu keterlibatan berbagai elemen dalam rangka perbaikan kualitas SDM tersebut termasuk pendamping teknis, peran lembaga adat, dan donatur. Sehubungan dengan tujuan perbaikan SDM dan keterlibatan institusi yang terkait, maka rancangan programnya adalah : 1 Pemberian bimbingan teknis bidang pertanian. 2 Pemberian bimbingan teknis bidang peternakan. Program ini diharapkan bisa berjalan sehingga dapat meyakinkan sektor swasta atau pengusaha dalam pengucuran bantuan maupun permodalan untuk kegiatan usahatani lahan kering.

6.2.10 Memanfaatkan musrenbangdes sebagai media partisipatif dalam