76
6.2.1 Membentuk kelembagaan kelompok tani berbasis potensi lahan kering, bersama program BRR Aceh-Nias.
Pemanfaatan kekuatan yang ada di lingkungan petani lahan kering, dengan mengandalkan peluang di luar komunitas ini, bisa dirancang tiga strategi. Di antara
tiga strategi dalam matriks analisis SWOT dimaksud, diseleksi untuk diambil satu alternatif yang tergolong sangat strategis dalam upaya memperbaiki dan
mempersatukan kegiatan para petani lahan kering yang selama ini masih mengerjakan usahatani yang belum terorganisasi. Adapun harapan dari strategi ini
adalah dapat menguatkan hubungan dan norma-norma horizontal, dan network vertikal petani lahan kering dalam kegiatan pembangunan sektor pertanian.
Strategi yang terpilih yaitu, membentuk kelembagaan kelompok tani bersama program BRR Aceh-Nias, berbasis potensi lahan kering. Guna terujud
pembentukan organisasi pemberdayaan ekonomi tersebut tentunya diperlukan suatu rancangan program pelaksanaan kegiatan. Program yang paling muah diterima dan
dijalankan adalah ; 1 Pembentukan kelompok pertanian lahan kering.
2 Pembentukan Lembaga Adat Seuneubok. Rancangan program tersebut dianggap efektif sebab permasalahan petani
lahan kering Gampong Lampisang Dayah adalah keterbatasan SDM dalam penggarapan lahan sempit dan perlunya pengawasan terhadap petani yang akan
melakukan peremajaan kebun.
6.2.2 Memanfaatkan potensi lahan kering dalam menggalang kerjasama usahatani bersama program BRR
.
Dengan adanya kekuatan di lingkungan petani lahan kering dan dengan memanfaatkan peluang di sekitar lingkungannya, berhasil memunculkan strategi
kedua. pemilihan strategi ini dari matriks analisis SWOT, diharapkan menjadi suatu alternatif pemecahan masalah dalam menyakinkan donatur terhadap pengembangan
petani. Dengan argumentasi bahwa sangat strategis terhadap program BRR karena tersedia lahan kering yang luas dan terjangkau transportasi. Harapan dari strategi ini
adalah dapat merubah pola pertanian subsisten yang serba tradisional dan perbaikan kualitas jalan pada tahap berikutnya.
Strategi yang terpilih yaitu, memanfaatkan keberadaan jalan lingkar dalam menggalang kerjasama usahatani bersama program BRR. Strategi ini diambil untuk
memperkuat dua program dari strategi sebelumnya seperti telah dijelaskan di atas.
77 1 Kerjasama BRR dengan kelompok pertanian lahan kering.
2 Kerjasama BRR dengan Lembaga Adat Seuneubok. Rancangan program tersebut dianggap efektif sebab termasuk permasalahan
petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah selama ini adalah kuatnya kerjasama tetapi belum muncul dorongan untuk perngorganisasian komunitasnya,
agar mampu akses terhadap institusi luas komunitas.
6.2.3 Memanfaatkan jasa pendamping teknis dalam rangka intensifikasi lahan kering.
Berdasarkan kekuatan yang ada di lingkungan petani lahan kering dan dengan memanfaatkan peluang di luar komunitas ini, berhasil memunculkan strategi.
Di antara tiga strategi dalam matriks analisis SWOT dimaksud, dapat dipilih satu alternatif dengan argumentasi bahwa sangat strategis dalam upaya memperbaiki
kemampuan dan pengetahuan para petani lahan kering yang selama ini masih mengerjakan usahatani secara subsisten. adapun harapan dari strategi ini adalah
dapat merubah pola pertanian subsisten yang serba tradisional dalam penggarapan lahan, pembibitan, pemeliharaan dan sebagainya ke arah penggunaan peralatan
teknologi pertanian dan peningkatan produksi usahatani. Strategi yang terpilih yaitu, memanfaatkan jasa pendamping teknis dalam
rangka intensifikasi lahan kering. Yang dicirikan di atas akan bisa terujud dengan cara mengaplikasikan dalam sebuah rancangan program pelaksanaan kegiatan.
Program yang paling tepat adalah ; 1 Pendampingan PPL Pertanian dalam penggunaan lahan intensifikasi.
2 Peyuluhan PPL Pertanian terhadap peremajaan kebun. Rancangan program tersebut dianggap efektif sebab permasalahan petani
lahan kering Gampong Lampisang Dayah adalah keterbatasan SDM dalam penggarapan lahan sempit dan perlunya pengawasan terhadap petani yag akan
melakukan peremajaan kebun.
6.2.4 Memanfaatkan perkembangan pasar dengan membentuk koperasi simpan-pinjam sebagai sarana perekonomian petani lahan kering.
Dengan memperhaikan peluang yang ada di luar komunitas petani lahan kering lalu berusaha menekan kelemahan di lingkungannya, maka berhasil dirancang
tiga strategi. Di antara tiga strategi dalam matriks analisis SWOT dimaksud, dapat dipilih satu alternatif dengan argumentasi bahwa sangat strategis dalam upaya
78 menanggulangi permasalahn kesulitan modal para petani lahan kering. Dengan
dibentuknya koperasi simpan-pinjam maka bisa menghimpun dana dari petani yang terjadi surplus pendapatan setiap bulan, dianggap bisa disalurkan kepada petani
yang mengalami kesulitan memperoleh modal. Adapun harapan dari strategi ini adalah mau merubah pola penyimpanan uang, yakni menyimpan pada koperasi
sehingga dapat membantu sesama komunitasnya. Strategi yang terpilih yaitu, mengakomudir keuntungan petani ke dalam
sebuah koperasi simpan-pinjam sebagai persediaan modal bagi petani lahan kering, yang dicirikan di atas akan bisa terujud dengan cara mengaplikasikannya ke dalam
sebuah rancangan program pelaksanaan kegiatan. Program yang paling tepat tersebut adalah ;
1 Mendirikan sebuah Koperasi simpan-pinjam yang berbadan hukum. 2 Melibatkan donatur dalam koperasi.
Rancangan program tersebut dianggap efektif sebab permasalahan petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah adalah tidak tersedia modal yang cukup
dalam kegiatan usahatani di lahan luas maupun di lahan sempit. Sehubungan dengan perjanjian dengan pengusaha lokal tentang bantuan pada tahun 2006,
sampai saat ini belum adanya realisasi terhadap pembangunan infrastruktur petani lahan kering desa ini.
6.2.5 Memanfaatkan jasa pendamping teknis sebagai pemandu kegiatan usahatani.