Kerjasama BRR dengan kelompok pertanian lahan kering. Kerjasama BRR dengan lembaga adat Seuneubok Pendampingan PPL Pertanian terhadap lahan intensifikasi

89 tani tersebut adalah terkait dengan akan diterapkan program pengembangan pertanian dan peternakan terhadap petani lahan kering yang disponsori BRR Aceh Nias 2008. Dengan terbentuknya lembaga adat akan mampu melindungi kelompok tani secara hukum adat, justru perlu pembentukan segera struktur adat Seuneubok tersebut jika petani perkebunan telah berorganisasi dalam bentuk kelompok pertanian. 2 Tujuan Untuk menguatkan kegiatan petani lahan kering sehingga bisa mengembangkan usahatani. 3 Sasaran Sasaran pembentukan lembaga adat Seuneubok terhadap seluruh petani lahan kering dengan memanfaatkan tokoh-tokoh yang memiliki pengetahuan lokal tentang pertanian serta diselenggarakan oleh tokoh masyarakat Gampong Lampisang Dayah.

6.3.3 Kerjasama BRR dengan kelompok pertanian lahan kering.

Kerjasama ini dapat dilaksanakan setelah terbentuk kelembagaan petani lahan kering, atau merupakan tindak lanjut dari program kelompok tani. Kerjasama adalah berupa pengembangan kelembagaan dan pengembangan ekonomi dalam kegiatan pertanian dan peternakan lembu, sebagaimana telah dijanjikan dalam survei tahun 2007. Yang terpenting dilakukan terlebih dahulu oleh petani adalah pembentukan kepada dua kelompok pertanian karena populasi petani lahan kering mencapai 60 kepala keluarga. Sumber pembiayaan program ini adalah dari institusi BRR sedangkan teknis pelaksanaaanya melibatkan instansi terkait dari Pemerintahan Kabupaten Aceh Besar.

6.3.4 Kerjasama BRR dengan lembaga adat Seuneubok

. Program ini serupa dengan program di atas, namun lebih diprioritaskan pada pengembangan kelembagaan yang bekelanjutan, sedangkan pembiayaan untuk lembaga adat ini bukan prioritas, karena lembaga adat dimaksud akan mendapat perhatian khusus dari APBK Aceh Besar. Tujuan kerjasama karena mengingat kekuatan lembaga adat Seuneubok sangat berpengaruh dalam mempersatukan petani lahan kering dan kegiatan pertanian. 90

6.3.5 Pendampingan PPL Pertanian terhadap lahan intensifikasi

1 Latar Belakang Menurut data yang telah dinalisis, bahwa latar belakang pendidikan formal petani lahan kering rata-rata tergolong rendah dan tidak ditemui adanya pendidikan terakhir sarjana maupun spesialis pertanian, sehingga petani mengerjakan pengolahan tanah dan atau pemeliharaan ternak secara tradisional. Sejak tiga tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Aceh Besar belum pernah melakukan pelatihan terhadap petani lahan kering Gampong Lampisang Dayah. Namun demikian, sekitar tahun sembilan puluhan tiga petani desa ini pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar mengenai tata cara pengolahan tanah untuk tanaman palawija dan holtikultura. Hasil pertemuan dengan informan dengan PPL Pertanian memberi isyarat bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Besar tidak mengalokasikan dana APBK untuk kegiatan pelatihan apapun sejak tahun 2005 sehubungan dengan penyelesaian penanganan eks GAM dan korban Tsunami, kecuali dana pendamping proyek kerjasama dengan lembaga asing. Dengan demikian pelatihan teknis dalam upaya meningkatkan SDM khususnya bagi petani lahan kering hanya dapat bekerjasama dengan pihak ketiga. Sehubungan dengan uraian di atas ditemukan suatu kesepakatan format bersama, bahwa perlunya pendampingan teknis dalam pengolahan lahan ladang secara maksimal tanpa memperluas areal tetapi cukup dengan pola intensifikasi. Untuk pekerjaan lahan intensifikasi ini perlu adanya pengetahuan dan ketrampilan tentang pertanian. 2 Tujuan Meningkatkan ketrampilan petani lahan kering dan dalam pemnafaatan lingkungan hidup, sehingga ketersediaan SDA bisa berkelanjutan. 3 Sasaran Diperuntukkan bagi petani lahan kering termasuk perempuan. 4 Sumber Dana Dinas Pertanian kabupaten Aceh Besar, Lembaga adat Seuneubok yang akan terbentuk dan swadaya kelompok tani. 91

6.3.6 Peyuluhan PPL Pertanian terhadap peremajaan kebun.