56
5.3 Tingkat Kesejahteraan Petani Lahan Kering
5.3.1 Penerimaan Petani Lahan Kering 1 Sektor
Pertanian
Lahan lahan pertanian responden 11,3 hektar terdiri 6 hektar lahan kebun dan 5 hektar lahan ladang, masing-masing responden memiliki ukuran luas yang
berbeda. Responden yang memilki lahan paling sempit adalah 1.860 m
²
1,65 sedangkan lahan terluas 20.530 m² 18,17 sebagaimana Lampiran 10.
Penerimaan tertinggi mencapai Rp34,053,000 pertahun menunjukkan ada hubungannya dengan luas lahan yang dimilikinya mencapai 2 hektar, demikian juga
pada urutan berikutnya dengan penerimaan Rp27,452,880 pertahun juga erat kaitannya dengan luas lahan mencapai 1,3 hektar serta meningkatnya harga beli
komoditi pertanian, seperti daftar Lampiran 12. Usahatani terhadap 11,3 hektar lahan kebun dan ladang memperoleh
penerimaan Rp
256,174,500
pertahun, artinya setiap lahan rata-rata 6.647 m² memperoleh penerimaan rata-rata Rp15,069,088 pertahun. Penerimaan rata-rata
lebih besar dari sektor ladang sedangkan rata-rata lahan lebih kecil dari lahan kebun. Penerimaan terhadap usahatani kebun secara rata-rata lebih rendah disebabkan dua
faktor. Pertama, terdapat 1,4 hektar lahan kebun yang belum berpenghasilan setelah dilakukan peremajaan tiga tahun lalu. Kedua, bahwa sebagian petani lahan kering
tidak memilki lahan kebun sama sekali, sebagaimana ditunjukkan dalan Tabel 15.
2 Sektor Petenakan
Penerimaan 4 responden yang melakukan kegiatan penggembalaan terdiri dari 2 kepala keluarga mengusahakan ternak kerbau dan 2 kepala keluarga
mengusahakan ternak lembu dalam jumlah yang berbeda, sehingga penerimaannya bervariasi di antara 4 kepala keluarga tersebut. Dalam kegiatan penggembalaan
ternak di atas 135 hektar lahan, keberlanjutan pekerjaan beternak tidak dipengaruhi dan tidak mutlak tergantung pada luasnya lahan, tetapi yang berpengaruh adalah
kemampuan pengetahuan penggembala, jumlah ternak yang diusahakan dan kerjasama. Pengetahuan lokal inilah yang tidak dimiliki semua petani lahan kering,
oleh sebab itu hanya 4 kepala keluarga saja yang menekuni kegiatan tersebut. Penerimaan sektor penggembalaan dihitung berdasarkan harga jual ternak
tahun 2007 yang mempunyai suatu standar lokal kabupaten. Untuk harga seekor kerbau jantan lembu jantan rata-rata berkisar antara Rp3,500,000 sampai dengan
Rp4,500,000 pada usia 18 bulan sampai dengan 2 tahun. Perkembangan ternak
57 4 penggembala berdasarkan investasi tahun 2004 sebanyak 115 ekor induk 73
kerbau dan 42 lembu. Tahun 2007 berhasil dipasarkan 50 ekor 27 kerbau dan 23 lembu dengan nilai Rp164,235,600. Penerimaan petani dari bagi-hasil pertahun dari
sektor penggembalaan adalah Rp
54,745,200
. Penerimaan rata-rata pertahun 2007 masing-masing penggembala Rp13,686,300 seperti ditunjukkan pada Tabel 15.
3 Total Penerimaan
Total Penerimaan petani lahan kering terjadi hanya terhadap 4 responden yang melakukan kegiatan penggembalaan ternak. Pertambahan angka penerimaan
tersebut turut mempengaruhi penerimaan rata-rata terhadap luas lahan yang dimamfaatkannya. Penerimaan total petani lahan kering yang mengelola 11 hektar
lahan pertanian dan kegiatan 4 penggembala yang memamfaatkan 135 hektar padang rumput adalah Rp
256,174,500
pertahun. Penerimaan rata-rata komunitas petani lahan kering adalah Rp
15,069,088
pertahun, seperti ditunjukkan Tabel 17. Tabel 17 Penerimaan Rata- Rata Responden Pertahun
URUTAN RESPONDEN
LADANG KEBUN TERNAK TOTAL 1
10,569,000 -
16,883,880 27,452,880
2 8,943,000
- 16,883,880
25,826,880 3
7,317,000 4,050,000
10,488,720 21,855,720
4 6,504,000
- 10,488,720
16,992,720 5
12,357,600 4,212,000
- 16,569,600
6 2,845,500
4,050,000 -
6,895,500 7
3,089,400 6,480,000
- 9,569,400
8 11,707,200
2,430,000 -
14,137,200 9
5,203,200 - -
5,203,200 10
9,756,000 - -
9,756,000 11
6,829,200 - -
6,829,200 12
1,788,600 21,060,000
- 22,848,600
13 7,317,000
- - 7,317,000
14 7,317,000
- - 7,317,000
15 8,943,000
25,110,000 -
34,053,000 16
9,756,000 - -
9,756,000 17
6,666,600 7,128,000
- 13,794,600
JUMLAH 126,909,300
74,520,000 54,745,200
256,174,500 RATA-RATA
7,465,253 4,383,529
3,220,306 15,069,088
58
5.3.2 Total Biaya