Luas, Ketinggian dan Kedalaman Habitat Perkembangbiakan Larva

4.2.2 Luas, Ketinggian dan Kedalaman Habitat Perkembangbiakan Larva

Anopheles spp. Habitat perkembangbiakan larva Anopheles spp. di Kecamatan Rajabasa luasanya antara 1-120.000 m 2 , kedalaman antara 1-200 cm dan ketinggian antara 9-139 mdpl. Larva A. sundaicus sebagai spesies terbanyak ditemukan pada habitat dengan luas antara 2-2.000 m 2 , kedalaman antara 10-200 cm, dan ketinggian antara 9-100 mdpl. Habitat larva A. sundaicus terkecil adalah sumur dengan luas 2 m 2 , sedangkan terluas adalah rawa-rawa dengan luas 2.000 m 2 Luasan habitat perkembangbiakan larva Anopheles spp. di Kecamatan Padangcermin bervariasi antara 0,5-50.000 m . Sembilan spesies Anopheles lain nya bervariasi luas, tinggi dan kedalaman habitatnya Tabel 4.5. 2 Larva A. sundaicus ditemukan maksimal pada ketinggian 100 mdpl di Rajabasa dan 64 m dpl di Padangcermin. Di hampir seluruh wilayah Indonesia, lingkungan pantai dengan ketinggian 0-200 mdpl banyak ditemukan larva A. sundaicus dan A. subpictus Depkes 2010. Pada wilayah tersebut banyak terdapat rawa-rawa, lagun dan tambak yang merupakan habitat potensial vektor malaria di wilayah pantai. , kedalaman antara 5-300 cm dan ketinggian antara 9-64 mdpl. Larva A. sundaicus sebagai spesies terbanyak ditemukan pada habitat dengan luas 0,5-10.000 m², kedalaman 5-300 cm, dan ketinggian 9-64 mdpl Tabel 4.6. Kobakan dengan luasan 0,5 m² merupakan jenis habitat terkecil bagi A. sundaicus di Padangcermin, sedangkan tambak dengan luas hingga satu Ha adalah habitat terluas bagi A. sundaicus. Habitat perkembangbiakan larva Anopheles spp. di Kecamatan Rajabasa dan Padangcermin mempunyai kedalaman relatif dangkal, antara 5-300 cm. Perairan yang dangkal terdapat persediaan oksigen cukup banyak, sehingga memudahkan hewan air berkembangbiak, termasuk plankton Suwignyo 1989 dalam Susanna 2005. Plankton merupakan makanan larva Anopheles. Beberapa penelitian lain yang melaporkan larva Anopheles pada perairan dangkal, antara lain penelitian di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Jawa Barat larva A. sundaicus ditemukan pada perairan dengan kedalaman air 15 cm, larva A. vagus dan A. kochi pada kedalaman air 10 cm Mardiana et al. 2007. Larva A. barbirostris dan A. aconitus di Langkap Jaya Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ditemukan pada perairan dengan kedalaman 5-10 cm Munif et al. 2007. Larva A. farauti di Doro Halmahera Selatan terdapat pada perairan dengan kedalaman antara 5-120 cm Mulyadi 2010. Tabel 4.5 Luas, Ketinggian dan Kedalaman Habitat Perkembangbiakan Larva Anopheles spp. di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Agustus - September 2008 No Spesies Anopheles Luas m² Ketinggian mdpl Kedalaman cm 1 A. sundaicus 1,5-2.000 9-100 10-200 2 A. subpictus 1,5-40.000 16-100 10-200 3 A. vagus 2-120.000 9-139 1-200 4 A. kochi 1-120.000 16-139 10-300 5 A. annularis 4-120.000 9-139 10-200 6 A. aconitus 10-120.000 16-139 10-200 7 A. barbirostris 2-500 18-124 1-200 8 A. tessellatus 2-6 23-27 100-200 9 A. minimus 2-500 22-117 1-100 10 A. indefinitus 2 15 10 Tabel 4.6 Luas, Ketinggian dan Kedalaman Habitat Perkembangbiakan Larva Anopheles spp. di Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, Agustus - September 2008 No Spesies Anopheles Luas m² Ketinggian mdpl Kedalaman cm 1 A. sundaicus 0,5-10.000 9-64 5-300 2 A. barbirostris 0,5-10.000 9-64 5-300 3 A. vagus 0,5-50.000 14-46 5-300 4 A. subpictus 1-10.000 9-25 20-200 5 A. kochi 0,5-60 14-64 5-300 6 A. maculatus 4-60 14-46 50-150 7 A. indefinitus 24-10.000 9-25 20-150 8 A. aconitus 60-50.000 16-28 10-15 9 A. tessellatus 10 21 5

4.2.3 Dasar Habitat Perkembangbiakan Anopheles spp.