Penangkapan Nyamuk Anopheles spp. Malam Hari Penangkapan Nyamuk Anopheles spp. Pagi Hari Pemeriksaan Paritas

3.5 Pengumpulan Nyamuk Anopheles spp. Dewasa

3.5.1 Penangkapan Nyamuk Anopheles spp. Malam Hari

Penangkapan nyamuk malam hari dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu kegiatan survei longitudinal dan pemetaan. Penangkapan nyamuk untuk survei longitudinal menggunakan metode human landing collection HLC, dari jam 18.00-06.00. Penangkapan nyamuk dilakukan pada tiga rumah, masing-masing di luar dan di dalam rumah. Waktu penangkapan nyamuk dilakukan 45 menit untuk setiap jam, per malam. Kegiatan survei longitudinal ini dilaksanakan selama satu tahun, mulai dari Agustus 2008 sampai dengan September 2009, dengan frekuensi penangkapan empat malam per bulan. Untuk kegiatan pemetaan penangkapan nyamuk dilakukan di 30 dusun yang terpilih. Penangkapan nyamuk dengan metode yang sama dilakukan oleh tiga orang, selama tiga malam per dusun, di luar rumah dengan jarak 200-300 m. Identifikasi nyamuk menggunakan kunci identifikasi dari O’Connor dan Soepanto 1999.

3.5.2 Penangkapan Nyamuk Anopheles spp. Pagi Hari

Penangkapan nyamuk pagi hari bertujuan untuk mengetahui tempat nyamuk beristirahat. Penangkapan nyamuk pagi hari dilaksanakan oleh empat orang, masing-masing dua orang di luar dan di dalam rumah. Penangkapan nyamuk dilakukan pada jam 06.00-09.00, tiap bulannya selama empat hari, selama satu tahun, mulai Agustus 2008 sampai dengan September 2009. Identifikasi nyamuk menggunakan kunci identifikasi dari O’Connor dan Soepanto 1999.

3.5.3 Pemeriksaan Paritas

Pemeriksaan paritas digunakan untuk mengetahui apakah nyamuk sudah menghisap darah parus atau belum nuliparus. Pemeriksaan paritas dilakukan dengan cara pembedahan abdomen nyamuk. Pembedahan nyamuk diawali dengan meneteskan cairan NaCl 10 di atas obyek gelas. Nyamuk Anopheles yang tidak berisi darah unfed diletakkan di atas obyek gelas, kemudian toraks dan abdomen ke tujuh ditusuk dengan dengan jarum bedah. Abdomen nyamuk diletakkan di atas cairan NaCl 10, kemudian jarum bedah pada abdomen ketujuh ditarik hingga ovarium keluar. Bentuk ovarium yang masih utuh terdapat bundelan dinyatakan nyamuk nuliparus, sedangkan bentuk ovarium yang sudah terurai berarti nyamuk parus WHO 2003. Pembedahan nyamuk dilakukan di bawah mikroskop stereo, sedangkan bentuk ovarium dilihat di bawah mikroskop compound . 3.5.4 Pemeriksaan Circumsporozoite CS Protein ELISA Pemeriksaan CS protein dengan menggunakan teknik ELISA Enzyme linked immunisorbent assay untuk menentukan status vektor. Pemeriksaan ELISA dilakukan di Lembaga Eijkman Jakarta. Pemeriksaan ELISA diawali dengan menyiapkan sampel nyamuk yang akan diuji sirkum protein sporozoitnya dengan menggerus kepala dan toraks nyamuk dalam larutan blocking buffer dan NP40. Selanjutnya menyiapkan dua buah plate Elisa, ke dalam plate pertama dimasukan larutan antibodi monoklonal Plasmodium vivax dan pada plate ke dua dimasukkan AB monoklonal P. falciparum. Plate diinkubasi dalam suhu ruang selama 30 menit, kemudian sisa AB monoklonal dibuang hingga bersih. Setelah itu gerusan nyamuk homogenat setiap spesimen dimasukkan ke dalam lubang-lubang plate ELISA, satu lubang untuk satu spesimen, dilakukan pada plate A untuk inkriminasi P. falciparum dan plate B untuk P. vivax. Untuk pengujian ini diperlukan kontrol positif dan kontrol negatif. Plate ELISA diinkubasi selama dua jam pada suhu ruang, setelah dua jam plate ELISA dicuci dua kali dengan larutan PBS_tween. Ke dalam plate ELISA ditambahkan monoklonal antibodi Mab peroksidase konjugat dan BB untuk P. falciparum dan P. vivax. Setelah 1 jam plate dicuci dengan PBS_tween sebanyak tiga kali. Kemudian tambahkan 10 µl larutan ABTS+H2O2. Perubahan warna akan terjadi dalam 1-2 menit, menunjukkan bahwa enzim peroksidase dan substrat berfungsi. Penilaian adanya sirkum sporozoit secara visual adalah dengan melihat adanya perubahan warna pada plate Elisa, yaitu menjadi berwarna hijau. Selain itu, hasilnya ditunjukkan berdasarkan nilai absorbsi pada hasil cetakan mesin ELISA. Bila angka absorbsi di atas angka kontrol positif, maka spesimen dikatakan positif mengandung sirkum protein sporozoit Balitbangkes 2009.

3.6 Pemetaan Sebaran Larva dan Nyamuk Anopheles spp.