perkembangbiakan nyamuk jika tidak terlalu deras, karena jika terlalu deras maka akan membilas telur, larva dan pupa nyamuk. Hujan juga dapat meningkatkan
kelembaban relatif, sehingga dapat memperpanjang usia nyamuk. Curah hujan minimum yang dibutuhkan oleh nyamuk untuk berkembang
adalah sekitar 1,5 mm per hari Martens 1997. Curah hujan 150 mm per bulan di Kenya mengakibatkan perkembangan yang pesat dari populasi A. gambiae, vektor
malaria di Kenya Malakooti et al. 1998. Kasus malaria di Kokap Kabupaten Kulonprogo
meningkat setelah terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi Suwasono 2000. Hasil pengamatan di Sri Langka selama beberapa tahun relatif
kering, saat hujan meningkatkan habitat perkembangbiakan A. culicifacies dan diikuti oleh epidemi malaria yang hebat Bruce-Chwat 1985.
2.4 Perilaku Nyamuk Anopheles spp.
2.4.1 Perilaku Nyamuk Anopheles spp. Menghisap Darah
Nyamuk Anopheles tertarik pada cahaya, warna gelap, manusia serta hewan. Beberapa spesies nyamuk bersifat antropofilik di sekitar manusia, zoofilik di
sekitar hewan, antropozoofilik di sekitar manusia dan hewan dan hidup bebas di alam. Nyamuk betina menghisap darah sebelum bertelur agar reproduksi
berlangsung. Beberapa spesies memasuki rumah untuk menghisap darah endofagik dan istirahat di dalam rumah endofilik, sedangkan spesies lain
memasuki rumah hanya untuk menghisap darah endofagik dan menghabiskan waktu istirahatnya di luar rumah eksofilik, dan ada yang menghisap darah di
luar rumah eksofagik dan istirahat di luar rumah eksofilik. Hasil penelitian di Kenagarian Sungai Pinang Kabupaten Pesisir Selatan
Sumatera Barat nyamuk A. aconitus, A. barbirostris, A. subpictus dan A. sundaicus
ditemukan bersifat eksofilik Adrial et al. 2005. Sementara itu di Lengkong Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat A. aconitus, A. maculatus dan A.
barbirostris ditemukan lebih banyak bersifat eksofagik Munif et al. 2007. Di
Mayong Kabupaten Jepara, Jawa Tengah nyamuk Anopheles spp. lebih menyukai darah hewan, antara lain A. maculatus dengan angka human blood index HBI
32,4, A. vagus 8,2 Barodji dan Suwasono 2001 dalam Mulyadi 2010.
2.4.2 Perilaku Nyamuk Anopheles spp. Beristirahat
Nyamuk Anopheles spp. pada umumnya dapat beristirahat baik di luar maupun di dalam rumah. Nyamuk A. maculatus dan A. balabacensis di Kokap
Kabupaten Kulonprogo bersifat eksofilik, lebih banyak beristirahat pada ketinggian 0-75 cm dari permukaan tanah, di luar rumah lebih banyak beritirahat
di semak-semak dan tebing parit Mahmud 2002. Sementara itu, di Loano Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah A. aconitus beristirahat di dalam rumah dan
di luar rumah, di dalam rumah beristirahat di kamar tidur dan ruang tamu, sedangkan di luar rumah banyak beristirahat pada lubang-lubang buatan berjarak
20 m dari rumah, dengan ketinggian 0-75 cm Riyanti 2002. Di Jawa Tengah A. maculatus
ditemukan beristirahat di luar rumah, hinggap pada pohon kopi dan tanaman-tanaman yang hidup di tebing yang curam, demikian juga A. barbirostris
beristirahat di luar rumah dan di pohon kopi, pohon nanas dan tanaman lainnya Boewono dan Ristiyanto 2004 dalam Mulyadi 2010. Adapun di Moshi bagian
utara Tanzania A. arabiensis lebih banyak eksofilik sebesar 80,7 dibandingkan A. gambiae
sebesar 59,7 dan Culex spp. sebesar 60,8 Mahande et al. 2007.
2.5 Sistem Informasi Geografis