Hubungan Jumlah A. sundaicus Hinggap di Badan Dengan Kasus
Hasil tersebut sesuai dengan lama waktu masa inkubasi intrinsik dan ektrinsik proses penularan malaria. Masa inkubasi intrinsik mulai dari masuknya
parasit ke dalam tubuh manusia sampai dengan timbulnya gejala klinis Plasmodium falciparum
membutuhkan waktu 8-11 hari, P. vivax membutuhkan waktu 12-17 hari WHO 1975. Masa inkubasi ektrinsik perkembangan
Plasmodium di dalam tubuh nyamuk, mulai dari gamet hingga menjadi sporozoit
infektif membutuhkan waktu 10-12 hari Burkot et al. 1984. Orang sehat akan terinfeksi malaria karena pada saat nyamuk menghisap darah, sporozoit yang ada
dalam tubuh nyamuk akan masuk ke dalam darah manusia. Kebiasaan masyarakat datang berobat ke Puskesmas setelah menggigil
beberapa hari dan tidak membaik setelah mengkonsumsi obat yang dibeli dari warung. Kebiasaan masyarakat datang berobat melebihi waktu masa inkubasi
penyakit, karena pasien datang bukan pada gejala awal, melainkan seringkali pasien datang pada kondisi lebih parah. Lama masa inkubasi intrinsik dan
ekstrinsik, serta kebiasaan masyarakat berobat ke Puskesmas meperkuat hasil penelitian bahwa tingginya kepadatan A. sundaicus akan diiringi dengan
meningkatnya kasus malaria pada bulan berikutnya. Nilai koefesien determinasi r
2
= 0,464, artinya kasus malaria di Padangcermin sebulan mendatang 46,4 disebabkan oleh jumlah A. sundaicus
hinggap di badan pada bulan sekarang. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian Mardiana dan Munif 2009 bahwa kepadatan A. aconitus di Purwodadi
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mempunyai hubungan positif dengan insiden malaria, dengan nilai r
2
= 0,491, artinya kasus malaria di Purwodadi 49,1 disebabkan oleh kepadatan Anopheles, selebihnya disebabkan oleh faktor lain di
luar kepadatan Anopheles. Sementara itu hasil pengamatan di pegunungan menorah perbatasan Jawa Tengah dan DIY bahwa kepadatan Anopheles
berhubungan bermakna dengan kasus malaria Achmad et al. 2003.
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Bulan pengamatan
M BR
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
800.00 900.00
1000.00
K asu
s m al
ar ia
MBR 42.19 51.11 59.22 59.25 48.81 57.44 55.44 47.17 49.03 68.53 71.19
Kasus malaria 917.67 666.00 424.33 440.33 470.33 453.33 544.67 438.67 302.33 347.33 886.67 Jan
Feb Mrt
Apr Mei
Jun Jul
Agt Sep
Nov Des
Gambar 4.21
Hubungan Jumlah A. sundaicus Hinggap di Badan MBR dengan Kasus Malaria di Kecamatan Padangcermin Pesawaran, Januari -
Desember 2009
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Bulan pengamatan
M BR
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
800.00 900.00
1000.00
K asu
s m al
ar ia
1 b
ln b
e ri
k u
tn y
a
MBR 42.1951.1159.2259.2548.8157.44 55.4447.1749.0368.5371.19
Kasus malaria 1 bln berikutnya 666.0424.3440.3470.3453.3544.6 438.6302.3347.3886.6917.6 Jan Feb Mrt Apr Mei Jun
Jul Agt Sep Nov Des
Gambar 4.22
Hubungan Jumlah A. sundaicus Hinggap di Badan MBR dengan Kasus Malaria Satu Bulan Berikutnya di Kecamatan
Padangcermin Pesawaran, Januari - Desember 2009