Aktivitas A. sundaicus Menghisap Darah

Tabel 4.22 Jumlah Nyamuk A. sundaicus Hinggap di Badan di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, September 2008 - September 2009 Jam Penangkapan Jumlah Nyamuk Di Luar Rumah Di Dalam Rumah Total 18-19 276 242 518 19-20 218 158 376 20-21 204 148 353 21-22 275 200 474 22-23 362 285 647 23-24 424 342 766 24-01 548 471 1019 01-02 607 516 1123 02-03 632 538 1170 03-04 816 682 1498 04-05 541 437 978 05-06 295 189 484 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 Jam pengamatan MH D MHD di luar rumah 4.09 3.22 2.91 3.44 4.56 5.43 6.64 6.71 6.97 6.21 4.43 3.08 MHD di dalam rumah 3.66 2.71 2.31 2.76 3.78 4.48 5.21 5.49 5.69 4.99 3.33 2.12 MHD Rata-rata 3.88 2.97 2.61 3.10 4.17 4.96 5.93 6.10 6.33 5.60 3.88 2.60 18-19 19-20 20-21 21-22 22-23 23-24 24-01 01-02 02-03 03-04 04-05 05-06 Gambar 4.7 Nyamuk A. sundaicus Hinggap di Badan Per Orang Per Jam MHD di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Tabel 4.23 Jumlah Nyamuk A. sundaicus Hinggap di Badan di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Jam Penangkapan Jumlah Nyamuk Di Luar Rumah Di Dalam Rumah Total 18-19 638 571 1209 19-20 502 423 925 20-21 454 360 814 21-22 537 431 967 22-23 711 590 1301 23-24 847 699 1546 24-01 1036 813 1849 01-02 1047 856 1903 02-03 1087 888 1975 03-04 969 778 1747 04-05 691 519 1211 05-06 480 331 811 Di Desa Canti Kecamatan Rajabasa dan di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin A. sundaicus hinggap di badan sepanjang malam mulai jam 18.00- 06.00, kepadatan A. sundaicus di luar lebih tinggi dibandingkan di dalam rumah. Hal ini berarti potensi penularan malaria di Desa Canti Kecamatan Rajabasa dan Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin dapat berlangsung sepanjang malam, baik di luar maupun di dalam rumah, dengan puncak transmisi Plasmodium jam 03.00-04.00 di Canti dan jam 02.00-03.00 di Lempasing. Plasmodium ditularkan ke tubuh manusia lebih banyak terjadi di luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Nyamuk A. sundaicus hinggap di badan per orang per malam MBR sepanjang bulan, baik di Desa Canti Kecamatan Rajabasa maupun di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin. MBR tertinggi pada bulan November sebesar 101 per orang per malam di Canti dan bulan Desember sebesar 108 per orang per malam di Lempasing Gambar 4.8 dan Gambar 4.9. Nyamuk A. sundaicus merupakan vektor malaria di Desa Canti Kecamatan Rajabasa dan Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin. Berdasarkan fluktuasi kepadatan A. sundaicus Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 dapat dinyatakan bahwa kasus malaria akan meningkat pada bulan November di Canti dan Desember di Lempasing, dengan anggapan daya tahan tubuh masyarakat stabil setiap bulan. Gambar 4.8 Nyamuk A. sundaicus Hinggap di Badan Per Orang Per Malam MBR di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, September 2008 - September 2009 Gambar 4.9 Nyamuk A. sundaicus Hinggap di Badan Per Orang Per Malam MBR di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Jumlah A. sundaicus yang meningkat pada bulan Desember sebesar 108 per orang per malam berkaitan dengan curah hujan. Indeks curah hujan meningkat pada bulan Desember sebesar 22 ml, menyebabkan jumlah dan luas perairan sebagai habitat larva A. sundaicus meningkat. Tambak terbengkalai pada musim hujan bertambah luasannya dari 25,6 Ha menjadi 30,6 Ha. Bak terbengkalai yang sebelumnya kering menjadi berisi air, rawa-rawa yang sebelumnya kadar garamnya sangat tinggi menjadi lebih payau, kobakan dan kubangan menjadi lebih banyak. Tipe perairan tersebut merupakan habitat utama A. sundaicus.

4.3.2 Paritas A. sundaicus

Paritas merupakan jumlah nyamuk parus di antara nyamuk parus dan nuliparus. Paritas Anopheles diperoleh dari hasil pembedahan nyamuk. Pembedahan dilakukan terhadap nyamuk yang kosong darah unfed. Nyamuk A. sundaicus sebagai spesies terbanyak memiliki fluktuasi paritas yang bervariasi, tertinggi pukul 01.00-04.00 di Desa Canti Kecamatan Rajabasa dan di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin. Di Desa Canti persentase paritas A. sundaicus jam 18.00-02.00 lebih tinggi di dalam rumah dengan nilai 34,27-75,82 , sedangkan jam 02.00-06.00 lebih tinggi di luar rumah dengan nilai 75,54- 45,67 . Adapun paritas A. sundaicus di Padangcermin jam 18.00-03.00 lebih tinggi di dalam rumah dengan nilai 36,21-77,84 , dan jam 03.00-06.00 lebih tinggi di luar rumah sebesar 75,51-46,21 Gambar 4.10 dan Gambar 4.11. Paritas berbanding lurus dengan umur nyamuk Gilles dan Warel 1993. Paritas digunakan untuk menganalisis kemampuan nyamuk dalam menularkan Plasmodium . Semakin tinggi nilai paritas maka umur nyamuk semakin lama, berarti kemampuan nyamuk untuk menularkan Plasmodium semakin besar. Berdasarkan Gambar 4.10 dan Gambar 4.11 dapat disimpulkan bahwa A. sundaicus sebagai vektor malaria menularkan Plasmodium sepanjang malam, tertinggi pada pukul 01.00-04.00, baik di Desa Canti Kecamatan Rajabasa maupun Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin. Gambar 4.9 Paritas A. sundaicus Per Jam di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, September 2008 - September 2009