Paritas A. sundaicus Kepadatan Anopheles spp.

sundaicus jam 18.00-02.00 lebih tinggi di dalam rumah dengan nilai 34,27-75,82 , sedangkan jam 02.00-06.00 lebih tinggi di luar rumah dengan nilai 75,54- 45,67 . Adapun paritas A. sundaicus di Padangcermin jam 18.00-03.00 lebih tinggi di dalam rumah dengan nilai 36,21-77,84 , dan jam 03.00-06.00 lebih tinggi di luar rumah sebesar 75,51-46,21 Gambar 4.10 dan Gambar 4.11. Paritas berbanding lurus dengan umur nyamuk Gilles dan Warel 1993. Paritas digunakan untuk menganalisis kemampuan nyamuk dalam menularkan Plasmodium . Semakin tinggi nilai paritas maka umur nyamuk semakin lama, berarti kemampuan nyamuk untuk menularkan Plasmodium semakin besar. Berdasarkan Gambar 4.10 dan Gambar 4.11 dapat disimpulkan bahwa A. sundaicus sebagai vektor malaria menularkan Plasmodium sepanjang malam, tertinggi pada pukul 01.00-04.00, baik di Desa Canti Kecamatan Rajabasa maupun Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin. Gambar 4.9 Paritas A. sundaicus Per Jam di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, September 2008 - September 2009 Gambar 4.10 Paritas A. sundaicus Per Jam di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Fluktuasi paritas A. sundaicus rendah pada pukul 18.00-22.00, meningkat di atas pukul 22.00, dan mencapai puncak pukul 24.00-04.00. Hal ini memberikan prediksi bahwa pada pukul 18.00-22.00 lebih banyak aktivitas nyamuk muda emerge siang hari, sementara itu waktu tengah malam hingga dini hari pukul 24.00-04.00 lebih banyak aktivitas nyamuk yang sebelumnya pernah menghisap darah. Angka paritas tertinggi pada bulan November, dengan rata-rata 68,21 di Canti Kecmatan Rajabasa dan 73,71 di Lempasing Kecamatan Padangcermin Gambar 4.12 dan Gambar 4.13. Fluktuasi paritas identik dengan fluktuasi kepadatan A. sundaicus, dengan puncak pada bulan November-Desember, dengan demikian hasil ini memperkuat prediksi sebelumnya, bahwa kasus malaria meningkat pada Bulan November. Gambar 4.11 Paritas A. sundaicus Per Bulan di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, September 2008 - September 2009 Gambar 4.12 Paritas A. sundaicus Per Bulan di Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Pembedahan A. sundaicus istirahat malam hari mempunyai hasil yang hampir sama dengan dengan hasil pembedahan A. sundaicus hinggap di badan, persentase paritas tertinggi pada pukul 24.00-04.00 Gambar 4.14. Fluktuasi paritas A. sundaicus istirahat hasil pengamatan per bulan hampir sama dengan fluktuasi paritas hasil penangkapan nyamuk hinggap di badan dengan puncak kepadatan Bulan November Gambar 4.15. Gambar 4.14 Paritas A.sundaicus Istirahat Per Jam di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan dan Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009 Gambar 4.15 Paritas A. sundaicus Istirahat Per Bulan di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan dan Desa Lempasing Kecamatan Padangcermin, Pesawaran, September 2008 - September 2009

4.4 Perilaku Anopheles spp.

4.4.1 Perilaku Anopheles spp. Menghisap Darah

Nyamuk Anopheles spp. hinggap di badan di Kecamatan Rajabasa lebih banyak di luar rumah dibandingkan dengan di dalam rumah, kecuali A. annularis lebih banyak di dalam rumah Gambar 4.16. Sementara itu semua Anopheles spp. di Kecamatan Padangcermin lebih banyak hinggap di badan di luar rumah Gambar 4.17. Meskipun nyamuk lebih banyak hinggap di badan di luar rumah, akan tetapi apabila tidak mendapatkan orang di luar rumah, maka nyamuk akan masuk ke dalam rumah untuk mencari darah. Hasil ini serupa dengan laporan Sukowati dan Shinta 2009 yang menyatakan A. sundaicus di Purwodadi Kabupaten Purworejo Jawa Tengah lebih banyak menghisap darah di luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Demikian juga laporan Mardiana et al. 2007 di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang A. sundaicus lebih banyak menghisap darah di luar rumah. Garjito et al. 2004 melaporkan di Kasimbar Kabupaten Parigi-Mouton Sulawesi Tengah Anopheles spp. lebih banyak menghisap darah di luar rumah dibandingkan di dalam rumah. Penelitian lain di Lengkong Kabupaten Sukabumi Jawa Barat bahwa mendapatkan A. aconitus, A. maculatus dan A. barbirostris lebih banyak menghisap darah di luar rumah Munif et al. 2007. Gambar 4.16 Persentase Nyamuk Anopheles spp. Hinggap di Badan di Dalam dan Luar Rumah di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan Gambar 4.17 Persentase Nyamuk Anopheles spp. Hinggap di Badan di Dalam dan Luar Rumah di Kecamatan Padangcermin, Pesawaran