Gulma Air Keberadaan Ikan Predator Larva

0-200 mdpl, A. barbirostris dan A. aconitus pada ketinggian 200-500 mdpl, A. maculatus dan A. farauti pada ketinggian 500-1000 mdpl, sedangkan A. balabacencis pada ketinggian di atas 1000 mdpl Ditjen PPPL 2010.

2.2.2.7 Kedalaman Air

Larva nyamuk ditemukan sebagian besar di tempat yang airnya dangkal. Perairan yang dangkal akan menyebabkan besarnya produktivitas mahluk air dan tumbuhan air, termasuk larva nyamuk. Hal ini dikarenakan pada perairan yang dangkal persediaan oksigen cukup banyak Suwignyo 1989 dalam Susanna 2005. Di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat larva A. sundaicus ditemukan di muara sungai dengan kedalaman 15 cm, luas kurang lebih 5 m 2 , salinitas air 10 ‰, dan pH air 8, sedangkan A. vagus dan A. kochi ditemukan di sekitar kobakan yang ditumbuhi tanaman semak belukar dengan kedalaman air 10 cm dan pH 8 Mardiana et al. 2007. Adapun di Langkap Jaya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat larva A. barbirostris dan A. aconitus ditemukan pada saluran irigasi dengan tinggi permukaan air antara 5-10 cm Munif et al. 2007. Sementara itu di Doro Halmahera Selatan larva A. farauti ditemukan pada habitat kobakan dengan kedalaman 5-10 cm, kolam kedalaman 15-30 cm, kali kedalaman 5-20 cm dan rawa-rawa kedalaman 5-20 cm Mulyadi 2010.

2.2.2.8 Gulma Air

Gulma air pada habitat perkembangbiakan sangat berperan terhadap keberadaan larva nyamuk Anopheles. Gulma air dapat berfungsi sebagai tempat menambatkan diri bagi larva nyamuk sewaktu istirahat di permukaan air, tempat berlindung dari arus air dan serangan predator. Tumbuhan air dan ganggang yang membusuk di permukaan air yang menyebar luas dan mendapat sinar matahari langsung sangat membantu perkembangan larva. Hal ini disebabkan oleh mikrofauna dan mikroflora sebagai bahan makanan larva banyak berkumpul di sekitar tumbuhan air yang membusuk Rao 1981. Lagun dan rawa-rawa yang ditumbuhi rumput air dan lumut di Bangsring Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur merupakan habitat larva A. sundaicus, A. vagus, A. subpictus, A. flavirostris, A. barbirostris, A. annularis dan A. indefinitus , sedangkan rawa-rawa di Panggul Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan habitat larva A. sundaicus, A. vagus, A. subpictus, A. flavirostris, A. barbirostris, A. maculatus, A. aconitus, A. tesselatus dan A. kochi Mardiana 2001. Perairan sebagai habitat larva A. farauti di Doro Kabupaten Halmahera Selatan banyak ditemukan ganggang alga, tanaman permukaan air sejenis Pistia sp. dan tanaman bakau Mulyadi 2010. Habitat pradewasa nyamuk A. subpictus di Sayong Lombok, NTB adalah tambak dan saluran irigasi, di sekitar tambak yang banyak ditumbuhi oleh algae, lumut dan rumput; sedangkan di Longlongan Lombok, NTB tempat perkembangbiakannya adalah sawah, sungai, kobakan air, saluran irigasi yang banyak ditumbuhi oleh algae dan gulma air yang lain seperti rumput dan eceng gondok Sukowati 2000. Sementara itu di Kasimbar Kabupaten Parigi-Mouton lagun sebagai habitat A. subpictus terdapat lumut jenis Chladophora sp. dan Entheromorpha sp. Garjito et al.

2.2.2.9 Keberadaan Ikan Predator Larva

Predator memiliki peranan yang penting dalam menyeimbangkan kepadatan larva nyamuk, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengendalian biotik. Ikan merupakan salah satu predator larva. Kepadatan nyamuk di suatu daerah ditentukan oleh keberadaan ikan sebagai predator, misalnya ikan kepala timah Aplocheilus panchax, ikan gapi Poecilia reticulata, ikan nila Oreochromis nilotica, ikan mujair O. mozambica, ikan sepat Trichogaster pectoralis, ikan mas Cyprinus carpio , ikan gabus Ophiio striatus, ikan bandeng Chanos chanos, ikan lele Claricis batraus . Larva A. farauti di Doro Kabupaten Halmahaera Selatan mempunyai predator ikan kecil, udang, nimfa capung dan berudu Mulyadi 2010. Ikan mujair dan ikan kepala timah merupakan predator larva Anopheles yang efektif. Mattimu 1989 menyatakan ikan mujair berukuran 2,5 gram dapat memangsa 480 larva A. aconitus per hari tanpa makanan tandingan, sedangkan dengan makanan tandingan Moina sp. dapat memangsa 362 larva, dengan makanan tandingan Chlorella sp. dapat memangsa 164 larva. Sementara itu, Winarno 1989 melaporkan setiap ekor ikan kepala timah yang berukuran berat 1,5 ± 0,5 gr dan panjang 3,5 ± 0,5 cm mampu memangsa 119 larva A. aconitus per hari. Ikan kepala timah mempunyai kemampuan menembus sela-sela rumpun padi yang merupakan mikrohabitat yang disenangi larva Anopheles.

2.3 Kepadatan Populasi Anopheles spp.