134 satunya cara penataan kelembagaan yang paling efektif untuk mencapai tujuan
konservasi. Alternatif penataan kelembagaan lain terbukti juga dapat efektif. Hal yang penting adalah adanya aturan main yang dibangun dan disepakati bersama
antara pihak yang berkepentingan karena kesepakatan aturan main yang akan mempengaruhi efektifitas konservasi.
Berdasarkan hal ini maka penataan lembaga pengelolaan taman nasional yang selama ini hanya bertumpu pada
Kementerian Kehutanan dan Balai BesarBalai Taman Nasional perlu ditinjau kembali dengan memperhatikan peubah-peubah lembaga yang memiliki pengaruh
besar dalam pengelolaan taman nasional, seperti masyarakat lokal, Pemerintah Kabupaten dan dinas terkait, perguruan tinggi dan masyarakat adat. Pengelolaan
taman nasional yang melibatkan multi stakeholder dengan pengaruh yang besar diharapkan dapat membangun kerjasama positif untuk mencapai tujuan
pengelolaan yang berkelanjutan.
5.2.3 Elemen Kebutuhan
Elemen kebutuhan terhadap pengelolaan taman nasional yang berkelanjutan dijabarkan menjadi 10 sub elemen seperti ditampilkan pada Tabel 21. Struktur
hirarki dari masing-masing sub elemen disajikan dalam Gambar 18. Sedangkan Gambar 19 menunjukkan klasifikasi masing-masing sub elemen berdasarkan
driver power dan dependence.
Hasil analisis data ISM dapat dilihat pada Lampiran 6.
Struktur hirarki elemen kebutuhan terdiri dari 7 tingkat. Keseimbangan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan yang berada pada
tingkat 7 merupakan peubah kunci kebutuhan. Peubah kunci ini menjadi
penggerak utama dan mempengaruhi peubah pada tingkat di bawahnya. Pengklasifikasian sub elemen kebutuhan yang didasarkan pada driver power
dan dependence menunjukkan bahwa keseimbangan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, distribusi manfaat taman nasional secara
berkeadilan, peran serta masyarakat dalam menjaga taman nasional, koordinasi kelembagaan pemerintah dalam pengelolaan taman nasional, pengetahuan yang
mendalam terhadap manfaat ekologi, ekonomi dan sosial dari taman nasional, dan
135 keberlanjutan pembiayaan pengelolaan taman nasional merupakan peubah
independent .
Sedangkan peubah peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat lokal di sekitar taman nasional, pendidikan lingkungan bagi pejabat
dan masyarakat, perluasan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan, serta kontribusi ekonomi taman nasional bagi pembangunan daerah merupakan peubah
dependent . Dalam elemen kebutuhan ternyata tidak ada sub elemen yang masuk
ke dalam kuadran linkage maupun autonomous. Hasil
pengklasifikasian ini
memberikan arti
bahwa keseimbangan
lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan, distribusi manfaat taman nasional secara berkeadilan, peran serta masyarakat dalam
menjaga taman nasional, koordinasi kelembagaan pemerintah dalam pengelolaan taman nasional, pengetahuan yang mendalam terhadap manfaat ekologi, ekonomi
dan sosial dari taman nasional, dan keberlanjutan pembiayaan pengelolaan taman nasional merupakan peubah bebas yang mempengaruhi kebutuhan peningkatan
kesejahteraan dan pendapatan masyarakat lokal di sekitar taman nasional, pendidikan lingkungan bagi pejabat dan masyarakat, perluasan lapangan
pekerjaan dan pengentasan kemiskinan, serta kontribusi ekonomi taman nasional bagi pembangunan daerah.
Tabel 21. Elemen kebutuhan Sub elemen
1 Kontribusi ekonomi taman nasional bagi pembangunan daerah
2 Keseimbangan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan
berkelanjutan 3
Koordinasi kelembagaan pemerintah dalam pengelolaan taman nasional 4
Pengetahuan yang mendalam terhadap manfaat ekologi, ekonomi dan sosial dari taman nasional
5 Peran serta masyarakat dalam menjaga taman nasional
6 Peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat lokal di sekitar TN
7 Perluasan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan
8 Distribusi manfaat taman nasional secara berkeadilan
9 Keberlanjutan pembiayaan pengelolaan taman nasional
10 Pendidikan lingkungan bagi pejabat dan masyarakat untuk menumbuhkan
apresiasi terhadap nilai lingkungan yang seringkali tidak dapat dihitung secara ekonomi