Independent III. Linkage Elemen Kebutuhan
137 Berdasarkan hasil analisis ISM terlihat bahwa kebutuhan terhadap
pengelolaan taman nasional diawali oleh kebutuhan keseimbangan lingkungan hidup untuk menunjang pembangunan berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Bromley 2009 yang menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan
memberikan perhatian pada rekayasa proses dinamika aktifitas manusia yang dapat merespon umpan balik dari proses ekologi, baik yang dapat diantisipasi
maupun tidak sehingga dapat diupayakan terciptanya keseimbangan lingkungan hidup. Kebutuhan kontribusi ekonomi taman nasional bagi pembangunan daerah
tidak mungkin terpenuhi tanpa adanya keseimbangan lingkungan hidup yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Menurut Salim 1993 hutan, termasuk
di dalamnya hutan di kawasan taman nasional, dengan berbagai komponen di dalamnya merupakan sumber alam yang berperan dalam pembangunan. Hutan
mempunyai berbagai fungsi, diantaranya adalah sebagai sumber penyimpan dan pengatur air, sumber plasma nutfah tumbuhan dan hewan, pengatur iklim,
pemelihara kesuburan tanah, sumber energi, dan lainnya. Fungsi-fungsi ini sangat diperlukan untuk mendukung pembangunan sektor lain, seperti sektor pertanian,
peternakan maupun
perikanan, sehingga
perubahan fungsi
hutan akan
mempengaruhi sektor tersebut. Hakekat lingkungan hidup tersimpul pada
kehadiran hubungan timbal balik antara makluk hidup dan unsur di dalamnya. Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian yang dominan di wilayah
sekitar TNKS. Dengan demikian ada kebutuhan untuk mempertahankan
interdependensi lingkungan hidup dalam proses pembangunan sektor kehutanan dengan sektor lain, diantaranya sektor pertanian. Jika TNKS mengalami
kerusakan maka fungsi ekologisnya akan terganggu. Hilangnya fungsi ekologis TNKS akan menyebabkan kebutuhan sektor pertanian terhadap suplai air, iklim
mikro dan kesuburan tanah tidak dapat terpenuhi dan akan menurunkan jumlah dan nilai produksi sektor pertanian. Penurunan ini akan menyebabkan penurunan
kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal ini
menunjukkan bahwa kebutuhan kontribusi ekonomi taman nasional bagi pembangunan daerah hanya dapat terpenuhi dengan adanya keseimbangan
lingkungan hidup.