Sistem Pengelolaan Taman Nasional

160 lain sehingga akan menyebabkan efek pengganda yang akan ditanggung dan dirasakan oleh pemerintah maupun masyarakat. Namun, tingginya kebutuhan masyarakat terhadap sumber daya lahan karena mayoritas masyarakat masih bergantung pada sektor pertanian dan kurangnya alternatif sumber penghidupan lain menyebabkan terjadinya aktifitas perambahan lahan kawasan TNKS dan juga kegiatan ilegal lainnya. Pendekatan pengelolaan yang lebih mengedepankan aspek pengamanan kawasan dapat kurang efektif untuk menanggulangi kerusakan kawasan akibat perambahan karena adanya keterbatasan dana, sarana prasarana dan personil pengaman. Pengelolaan taman nasional seyogyanya dilakukan secara integratif melalui harmonisasi aspek ekonomi, sosial dan ekologi. Aspek ekonomi dapat diwujudkan dalam bentuk pemenuhan kebutuhan ekonomi jangka pendek bagi masyarakat lokal sebatas daya dukung lingkungan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat luas. Pemenuhan kebutuhan ini akan memberikan dampak penerimaan dan dukungan masyarakat terhadap taman nasional aspek sosial yang selanjutnya akan memelihara aspek ekologi kawasan taman nasional. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis situasional dan ISM yang telah dilakukan maka sistem pengelolaan taman nasional agar dapat berkelanjutan didefinisikan root definition sebagai sistem yang mengelola kesehatan ekosistem agar dapat memberikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi secara berkelanjutan untuk masyarakat lokal, nasional dan internasional melalui upaya kemitraan dengan para pihak yang memungkinkan terciptanya alternatif mata pencaharian bagi masyarakat lokal dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Gambar 30. Pengembangan pemanfaatan sumber daya taman nasional yang dapat menyediakan alternatif mata pencaharian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan akan mengurangi kegiatan ilegal. Dampak lebih lanjut, kesehatan ekosistem akan terjaga. Pemanfaatan sumber daya taman nasional juga dibatasi oleh status kesehatan ekosistem. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan ini tidak boleh melebihi kemampuan daya pulih dari ekosistem terhadap gangguan akibat pemanfaatan oleh manusia. Penciptaan alternatif mata 161 pencaharian dan pemeliharaan ekosistem dilakukan secara bersama antara pengelola dengan Pemerintah Daerah, perguruan tinggi dan dunia usaha sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat lokal dan sekaligus dapat mengurangi persoalan keterbatasan dana dan personil pengamanan yang dihadapi pengelola. Saling ketergantungan ini akhirnya akan menciptakan sinergi yang dapat mendukung pencapaian tujuan konservasi taman nasional. Gambar 30 Sistem manajemen lingkungan pengelolaan taman nasional

6.2 Model Kebijakan Pengelolaan Taman Nasional Berkelanjutan

Kebijakan publik dapat diartikan sebagai respon terhadap masalah publik. Keberlanjutan taman nasional merupakan salah satu masalah publik. Pengembangan kebijakan agar pengelolaan taman nasional dapat berkelanjutan sangat kompleks karena melibatkan beberapa stakeholder kunci, yaitu Pemerintah Pusatpengelola, Pemerintah Daerah, masyarakat lokal, perguruan tinggi dan pelaku usaha. Masing-masing stakeholder mempunyai prioritas kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang berbeda. Di samping itu, pengelolaan taman Aspek Ekologi : Kesehatan ekosistem Aspek Sosial : Partisipasi Aspek Ekonomi : Mata pencaharian Alternatif Sistem Pengelolaan Taman Nasional Berkelanjutan 162 nasional bersifat dinamis dan memiliki tingkat ketidak pastian yang tinggi sehingga diperlukan pendekatan sistem dalam pengembangan kebijakan pengelolaan untuk mengurangi dampak kegagalan kebijakan. Perumusan kebijakan strategis pengelolaan taman nasional yang berkelanjutan mengacu pada lima tema pembangunan berkelanjutan COMHAR 2007 seperti disajikan pada Gambar 31. Lima tema ini meliputi pengambilan keputusan yang baik good decision making, berkeadilan sosial social equity, berkeadilan antar generasi equity between generations, pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya secara efisien satisfaction of human needs by the efficient use of resources , dan penghargaan terhadap integritas ekosistem dan keanekaragaman hayati respect for ecological integrity and biodiversity . Gambar 31 Pemodelan kebijakan berdasarkan konsep COMHAR 2007