Strategic Assumption Surfacing and Testing
46 Filosofi metode SAST menurut Flood and Jackson 2000 didasarkan atas 4
argumentasi tentang sifat persoalan dan upaya pemecahannya. Argumentasi
pertama dinyatakan bahwa sebagian besar persoalan strategik yang dihadapi organisasi merupakan persoalan yang kompleks dan tidak terstruktur, sedangkan
sebagian besar teknik-teknik pemecahan masalah konvensional hanya cocok untuk pemecahan masalah yang tidak kompleks dan terstruktur. Kedua, sebagian
besar organisasi gagal memecahkan persoalan yang kompleks dan tidak terstruktur karena kegagalan dalam mengubah pola pikir dan melakukan
pekerjaan. Pemilihan kebijakan alternatif yang tidak didasari oleh praktek yang selama ini dilakukan kurang mendapatkan perhatian. Metode SAST memastikan
alternatif kebijakan tersebut akan tetap dipertimbangkan. Ketiga, menantang
kebijakan yang lebih disukai akan mengharuskan pembangkitan kebijakan yang berbeda. Organisasi akan mulai belajar ketika asumsi-asumsi yang ada sebagai
dasar pengembangan kebijakan ditantang oleh asumsi-asumsi tandingan. Proses ini akan mendorong berkembangnya organisasi melalui proses pembelajaran
karena asumsi yang digunakan selalu akan dihadapkan pada perihal baru. Keempat, disadari akan muncul friksi dalam proses pengembangan alternatif
strategi dan kebijakan. Berdasarkan filosofi tersebut, metode SAST memiliki
empat prinsip, yaitu: 1
adversarial atau berlawanan, dengan keyakinan bahwa upaya penilaian masalah yang tidak terstruktur dengan baik melalui pertimbangan perspektif
yang bertentangan. 2
partisipatif, sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan yang luas dan
beragam melalui pelibatan berbagai individu atau kelompok yang terkait atau organisasi yang berbeda untuk memecahkan masalah yang kompleks dan
kemudian mendistribuasikan pelaksanaan hasil pemecahan pada pihak yang berkepentingan.
3 Integratif, berdasarkan asumsi perlu dilakukan satu sintesis dari berbagai
sudut pandang untuk dapat merumuskan rencana tindak yang dapat dioperasionalkan.
47 4
Mendukung gagasan manajerial, dimana orang yakin bahwa dengan melibatkan para manajer yang selalu dihadapkan pada berbagai asumsi yang
membuatnya memahami lebih mendalam organisasi, kebijakan maupun masalah-masalah yang dihadapinya.
Proses pengedepanan asumsi dapat dilakukan melalui tiga teknik Mason Mitroff 1981.
Teknik pertama adalah analisis stakeholder yang dilakukan melalui identifikasi komponen stakeholder yang terkena dengan kebijakan, yang
tertarik maupun berada pada posisi mempengaruhi penerapan suatu kebijakan atau yang menolak serta memberikan dukungannya. Dalam upaya mengangkat asumsi
digunakan cara dengan memberikan pertanyaan terbalik yang optimal, sebagai contoh “dengan diberlakukannya kebijakan yang dirumuskan, apakah yang harus
diasumsikan tentang sikap stakeholder sehingga asumsi yang ada tersebut secara logis dapat mengoptimalkan penerapan strategi kebijakan yang dimaksud. Teknik
kedua adalah spesifikasi asumsi. Masing-masing stakeholder yang telah
teridentifikasi dikelompokkan dan membuat daftar asumsi yang diyakini akan dapat menjadi landasan keberhasilan implementasi strategi kebijakan.
Teknik ketiga adalah pemeringkatan asumsi.
Masing-masing kelompok stakeholder menilai masing-masing asumsi berdasarkan kriteria tingkat kepentingan dan
kepastian. Tingkat kepentingan dari asumsi menunjukkan derajat pengaruh
asumsi terhadap keberhasilan atau kegagalan strategi kebijakan. Sedangkan
tingkat kepastian menunjukkan tingkat keyakinan bahwa suatu asumsi benar adanya. Hasil analisis menggunakan teknik pemeringkatan asumsi selanjutnya
disajikan dalam bentuk grafik peringkat asumsi assumption rating. Gambar 6 menunjukkan kuadran rencana yang pasti mendukung keberhasilan strategi
kebijakan dan kuadran rencana yang bermasalah. Asumsi-asumsi yang memiliki tingkat kepentingan rendah pada kuadran bagian kiri secara nyata tidak akan
mempengaruhi efektifitas perencanaan atau pemecahan masalah. Asumsi-asumsi yang berada pada kuadran paling pasti dan penting merupakan asumsi yang akan
dapat digunakan sebagai pijakan strategi kebijakan.
48
P al
in g
P en
tin g
Paling Tidak Pasti Paling Pasti
P ali
n g
T id
ak P
en ti
n g
Kuadran Rencana yang bermasalah
Kuadran Rencana yang pasti
Gambar 6 Grafik peringkat asumsi Flood Jackson 2000