Survai Pakar Kepemilikan lahan. Kepemilikan lahan merupakan kepemilikan lahan

72

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Content Analysis

Beberapa variabel yang kemungkinan akan mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan taman nasional yang termuat dalam perundangan dan peraturan yang terkait dianalisis dengan menggunakan teknik content analysis. Content analysis adalah suatu teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis dokumen- dokumen tertulis yang dapat digunakan, antara lain untuk menjelaskan pola budaya kelompok, kelembagaan, ataupun masyarakat, mengidentifikasi intention dan karakteristik lainnya, dan mengungkapkan fokus perhatian dari kelompok, institusi ataupun masyarakat. Teknik penelitian ini dapat berupa teknik kualitatif maupun kuantitatif yang sistematis dan dapat diaplikasikan untuk menjelaskan atau memahami konsep yang dikaji Weber 1990. Menurut Stemler 2001 content analysis merupakan teknik kualititatif yang menganalisis frekuensi kata, frasa atau kalimat yang terkandung dalam dokumen tertulis dan mengasumsikan bahwa frekuensi yang tinggi dapat diartikan sebagai refleksi suatu perhatian yang besar terhadap variabel tersebut. Content analysis dilakukan terhadap naskah Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999, Undang- Undang Nomor 5 tahun 1990, Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1998, dan Permenhut Nomor 3 tahun 2007.

3.4.2 Analisis Statistik

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan hasil pengolahan data sekunder dan primer. Sedangkan analisis data pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap konservasi dan taman nasional dilakukan dalam 2 tahap, yaitu 1. melakukan analisis data secara eksploratif untuk mendapatkan gambaran secara rinci mengenai karakteristik demografi dan sosial ekonomi responden, dan 2. melakukan analisis regresi logistik yang meliputi pendugaan parameter model persamaan fungsi logit, pengujian parameter, dan interpretasi hasil regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk menilai tingkat pengaruh pengetahuan dan persepsi terhadap sikap dan faktor-faktor demografi dan sosial ekonomi terhadap peubah respon. Faktor-faktor demografi dan sosial 73 ekonomi yang digunakan sebagai peubah penjelas dalam analisis regresi logistik meliputi umur, pendidikan, pendidikan non formal, keterlibatan dalam organisasi, pekerjaan, ukuran keluarga, etnis, afiliasi wilayah administratif kabupaten tempat tinggal, jarak domisili ke TNKS, lama bermukim, penghasilan, tingkat kesejahteraan, dan kepemilikan lahan. Model regresi yang digunakan adalah regresi logistik karena regresi logistik dapat menggambarkan hubungan antara beberapa peubah penjelas dengan sebuah peubah respon dikotomi biner. Jika nilai peubah biner ini dilambangkan dengan 1 untuk kejadian sukses dan 0 untuk tidak kejadian gagal maka distribusi Bernoulli untuk peubah biner ini adalah PY=1 = π dan PY=0 = 1- π dengan nilai harapan EY = 1 π + 0 1 – π = π. Secara umum model regresi logistik dengan p peubah bebas dapat didefinisikan sebagai: y = E Y │x + ε dimana ε adalah galat atau error Menurut Hosmer and Lemeshow 2000, jika fungsi penghubung yang digunakan adalah fungsi logit logit transformation maka sebaran peluang yang digunakan adalah sebaran logistik. Nilai harapan bersyarat Y jika diketahui x adalah: E Y │x = π x = dan transformasi logit yang didefinisikan sebagai fungsi π x adalah: gx = = β + β 1 x 1 + β 2 x 2 + … + β p x p Pada regresi logistik biner, nilai bersyarat Y jika diketahui x akan mengikuti persamaan y = π x + ε karena E Y │x = π x dan varY │x = π x[1 - π x]. Nilai galat ε hanya akan menghasilkan 2 kemungkinan nilai. Jika Y=1 maka ε = 1 - π x dengan peluang π x, dan jika Y=0 maka ε = - π x dengan peluang 1 - π x. Sehingga ε mempunyai distribusi dengan rataan nol dan ragam sebesar π x[1 - π x]. Dengan demikian, sebaran bersyarat dari peubah respon