51
mereka disuguhi beragam pertanyaan-pertanyaan guru. Soal tes pada siklus I adalah penjelasan tentang cara petunjuk membuat mainan sesuai dengan urutan
gambar. 3 Penutup
Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, selanjutnya guru memberi penjelasan tentang simpulan. Pada bagian ini, simpulan berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab siswa secara lisan. Pertanyaan tersebut mengarah pada simpulan materi pembelajaran yang telah dijelaskan. Selanjutnya,
guru membuka tahapan berikutnya yaitu refleksi. Refleksi berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa secara lisan. Namun bedanya,
pertanyaan yang terdapat dalam tahap ini, mengarah pada refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui perasaan siswa setelah
mengikuti pembelajaran menulis petunjuk.
3.1.1.3 Observasi
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. Observasi adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa
selama penelitian berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menulis
petunjuk. Dalam pengamatan atau observasi ini, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sasaran observasi meliputi keaktifan dan keseriusan
siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam berkelompok, dan keaktifan mengerjakan tugas menulis petunjuk.
52
Setelah pembelajaran selesai, guru membagikan jurnal kepada siswa untuk mengetahui kesan atau tanggapan dan sasaran siswa terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan.
3.1.1.4 Refleksi
Tahap terakhir dari pelaksanaan siklus I adalah refleksi. Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil analisis
teks dan nontes siklus I dengan tujuan mengetahui hasil atau dampak pelaksanaan
tindakan. Setelah proses tindakan siklus I berakhir, peneliti melakukan analisis
mengenai hasil tes perbuatan, observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahui beberapa besar
keterampilan menulis siswa, bagaimana sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, dan kendala apa yang ditemui guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil analisis tersebut dilakukan refleksi yang meliputi: 1
pengungkapan sikap siswa dalam proses pembelajaran, 2 keterampilan menulis siswa, khususnya materi menulis petunjuk pada siklus I, dan 3 pengungkapan
tindakan-tindakan yang telah dilakukan guru selama mengajar. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan masukan dalam menentukan langkah dan perbaikan pada siklus
II. Hal-hal yang sudah baik pembelajaran menulis petunjuk pada siklus I dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada siklus II. Sementara itu, kekurangan
yang terdapat pada siklus I diperbaiki pada siklus II.
53
Pencapaian nilai ketuntasan belajar klasikal pada siklus I adalah sebesar 70. Nilai ketuntasan belajar ini harus dapat tercapai, sehingga apabila belum
tercapai, peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus II. Pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta
konsep model rantai kejadian yang dilakukan pada siklus I terlihat meningkat bila dibandingkan dengan prasiklus. Siswa terlihat lebih menyukai pembelajaran yang
dihadirkan. Hal ini tampak pada minat dan antusias siswa saat mengikuti pembelajaran menulis petunjuk. Namun, hasil dari tes menulis petunjuk dengan
menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian baru mencapai nilai rata-rata kelas 56,18 dan termasuk dalam kategori cukup. Rata-rata kelas ini
belum mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran, masih didapati tingkah
laku negatif siswa. Perhatian sebagian besar siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Mereka kurang memperhatikan materi yang diajarkan. Perilaku
negatif yang dilakukan siswa ini mengakibatkan pembelajaran menulis petunjuk kurang mencapai hasil yang optimal.
Guna mencapai pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh guru peneliti, maka kesulitan-kesulitan tersebut dicari jalan keluarnya untuk
diterapkan pada pembelajaran berikutnya. Hal-hal tesebut antara lain 1 guru menghadirkan strategi belajar yang dapat mempermudah siswa dalam memahami
pembelajaran, 2 guru memberi contoh yang lebih beragam tentang meteri menulis petunjuk dengan tujuan agar siswa mudah memahami, 3
mengelompokan siswa dalam tiap-tiap kelompok siswa yang bertujuan agar siswa
54
dapat dengan mudah memahami materi pelajaran apabila terdapat anggota kelompok yang masih kesulitan dalam memahami materi menulis petunjuk, 4
guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian.
Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam menulis petunjuk pada siklus berikutnya.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II