95
Data pada tabel 4.22 di atas, menunjukan bahwa tidak ada seorang siswa pun yang mencapai nilai dengan kategori sangat baik atau sebesar 0. Pada
kategori baik, diperoleh siswa sebanyak 4 siswa, atau sebesar 12,90. Pada kategori cukup diperoleh 25 siswa, atau sebesar 80,65. Sedangkan, pada
kategori kurang, terdapat 2 orang siswa atau sbesar 6,45. Jadi, secara klasikal skor rata-rata yang diperoleh siswa pada keterampilan menulis petunjuk
menggunakan sesuatu aspek kemenarikan petunjuk mencapai 4,52 atau pada kategori cukup.
Berdasarkan ketiga data di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 4,67. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
kemampuan siswa dalam menulis petunjuk ditinjau dari aspek kemenarikan petunjuk cukup baik. Kemenarikan petunjuk siswa sudah cukup baik. Namun
masih harus ditingkatkan kembali. Guru dapat membantu siswa agar dapat meningkatkannya.
4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I
Hasil penelitian nontes pada siklus I ini didapatkan dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil selengkapnya dijelaskan pada
uraian berikut.
4.1.2.2.1 Hasil Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis petunjuk dengan menerapkan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian. Observasi
96
dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas IV MI Al-Islam Mangunsari 02 Semarang agar hasil observasi lebih akurat. Hasil
observasi ini diperoleh dari pengamatan guru yang didasarkan pada sepuluh aspek perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Kesepuluh aspek tersebut adalah: 1 semangat dan perhatian siswa terhadap penjelasan guru, 2 keberanian siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan, 3 antusias siswa mengamati contoh petunjuk, 4 keaktifan siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan, 5 keseriusan siswa dalam berdiskusi,
6 kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 7 keaktifan siswa berpendapat dalam mendapatkan pengetahuan mengenai menulis petunjuk, 8 keaktifan siswa
menarik simpulan, 9 tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru, dan 10 ketepatan siswa mengerjakan tugas. Perolehan nilai dalam observasi ini
terdiri dari: skor 1 kategori kurang, skor 2 kategori cukup, skor 3 kategori baik, dan skor 4 kategori sangat baik.
Untuk lebih jelasnya, perolehan nilai sebagai hasil observasi atau pengamatan terhadap perilaku siswa kelas IV selama pembelajaran menulis
petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian, dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.23 berikut.
97
Tabel 4.23 Perolehan Nilai Hasil Observasi Siklus I
N o
Aspek yang diamati Rata-rata
nilai Persentase
1
2 3
4
5 6
7
8 9
10 Semangat dan perhatian siswa terhadap penjelasan
guru Keberanian siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan Antusias siswa mengamati contoh petunjuk
Keaktifan siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan
Keseriusan siswa dalam berdiskusi Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok
Keaktifan siswa berpendapat dalam mendapatkan pengetahuan mengenai menulis petunjuk
Keaktifan siswa menarik simpulan Tanggapan siswa terhadap tugas yang diberikan guru
Ketepatan siswa mengerjakan tugas 2,35
2,26 2,03
1,61
2,52 2,81
2,58
2,26 3,00
2,39 75,80
72,90 65,48
51,94
81,29 90,65
83,23
72,90 96,77
77,10
Berdasarkan tabel 4.23 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan nilai hasil observasi perilaku siswa kelas IV siklus I ini adalah berada pada
kategori cukup. Hal itu tercermin pada nilai yang didapat yaitu dengan kisaran 2,00. meskipun terdapat satu aspek yang masih dalam kategori kurang, yaitu pada
aspek keaktifan siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan.
98
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa pada aspek pertama, semangat dan perhatian siswa terhadap penjelasan guru
menunjukan kategori nilai cukup. Hal ini didasarkan skor rata-rata kelas dicapai sebesar 2,35 dengan persentase nilai yang diperoleh siswa sebesar 75,80.
Persentase tersebut dapat menggambarkan bahwa semangat dan perhatian siswa terhadap penjelasan guru perlu ditingkatkan lagi. Kurangnya respon siswa
terhadap materi yang disampaikan guru merupakan salah satu sontoh kurangnya semangat dan perhatian siswa.
Aspek kedua yang dinilai dalam observasi pada siklus I ini adalah keberanian siswa bertanya dan menjawab pertanyaan. Pada aspek ini, skor rata-
rata yang diperoleh siswa sebesar 2,26 atau 72,90. Berdasarkan nilai skor rata- rata yang diperoleh tersebut, maka siswa dapat dikategorikan cukup. Pada aspek
ini hanya beberapa siswa saja yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Sebagian besar siswa masih memilih berdiam diri dan hanya
mendengarkan penjelasan guru. Aspek ketiga dalam observasi siklus I ini adalah antusias siswa dalam
mengamati contoh petunjuk. Nilai skor rata-rata yang dicapai siswa untuk aspek ini sebesar 2,03 atau 65,48. Berdasarkan nilai rata-rata skor yang diperoleh
siswa, maka dapat dikatakan dalam kategori cukup. Siswa belum memberikan respon positif dalam mengamati contoh petunjuk. Hal ini disebabkan masih
kurangnya ketertarikan siswa terhadap contoh petunjuk yang telah dihadirkan guru.
99
Aspek keempat yang diamati dalam observasi pada siklus I ini adalah keaktifan siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan. Skor rata-rata yang
diperoleh siswa sebesar 1,61 atau 51,94. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh, maka siswa dapat dikategorikan kurang. Hanya terlihat sebagian siswa
saja yang mencatat hal-hal penting dari penjelasan. Apabila guru menginginkan siswa aktif mencatat, maka sebelumnya guru harus memberikan instruksi terlebih
dahulu kepada siswa untuk mencatat, kemudian setelah itu siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan. Namun, apabila guru tidak memberi perintah untuk
mencatat, maka siswa tidak akan mencatat. Hal inilah yang membuat keaktifan siswa dalam mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru masih kurang.
Aspek kelima dalam observasi siklus I ini adalah keseriusan siswa dalam berdiskusi. Pada aspek ini, skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 2,52 atau
81,29. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh tersebut, maka siswa dapat dikategorikan cukup. Diskusi dilakukan siswa untuk dapat bertukar pikiran
dan pendapat dalam memahami materi menulis petunjuk. Masih banyaknya siswa yang bermain-main sendiri mengakibatkan kurang seriusnya dalam berdiskusi.
Aspek keenam yang diamati dalam observasi pada siklus I ini adalah kerjasama siswa dalam diskusi kelompok. Skor rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 2,81 atau 90,65. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh, maka siswa dapat dikatakan memperoleh kategori cukup. Kerjasama yang dilakukan di
tiap-tiap kelompok siswa masih perlu ditingkatkan, sehingga usaha kerjasama dapat mempermudah memahami materi menulis petunjuk.
100
Aspek ketujuh dalam observasi siklus I ini adalah keaktifan siswa berpendapat dalam mendapatkan pengetahuan mengenai menulis petunjuk. Pada
aspek ini, skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 2,58 atau 83,23. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh tersebut, maka siswa dapat
dikategorikan cukup. Proses pembelajaran masih bersifat monoton dan guru masih banyak memberikan penjelasan tentang materi, bila dibandingkan dengan
siswa yang berpendapat dalam mendapatkan pengetahuan mengenai menulis petunjuk.
Aspek kedelapan yang diamati dalam observasi pada siklus I ini adalah keaktifan siswa menarik simpulan. Skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar
2,26 atau 72,90. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh, maka siswa dapat dikatakan memperoleh kategori cukup. Masih kurangnya keaktifan siswa
menarik simpulan dikarenakan kurangnya rasa percaya diri dalam diri tiap-tiap individu siswa, atau rasa malu terhadap siswa lainnya apabila terdapat siswa yang
berpendapat dan menarik kesimpulan. Aspek kesembilan dalam observasi siklus I ini adalah tanggapan siswa
terhadap tugas yang diberikan guru. Pada aspek ini, skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 3,00 atau 96,77. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh
tersebut, maka siswa dapat dikategorikan baik. Sebagian besar siswa menanggapi tugas dengan baik, dan sesuai dengan yang diperintahkan guru. Siswa sangat
memperhatikan tugas-tugas sehingga proses pemberian tugas dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa.
101
Aspek terakhir yaitu aspek kesepuluh dalam observasi ini adalah ketepatan siswa mengerjakan tugas. Pada aspek ini, skor rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 2,39atau 77,10. Berdasarkan nilai skor rata-rata yang diperoleh tersebut, maka siswa dapat dikategorikan cukup. Namun, perlu ditingkatkan lagi aspek
ketepatan siswa mengerjakan tugas. Karena terdapat sebagian siswa yang belum memahami tugas seperti apa yang diberikan guru.
Berdasarkan observasi secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa perlu ditingkatkan lagi. Guru harus mempersiapkan contoh
petunjuk yang lebih baik lagi, sehingga siswa mudah memahami dan mempraktikan materi menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta
konsep model rantai kejadian.
4.1.2.2.2 Hasil Jurnal