28
2.2.2.1 Hakikat Petunjuk
Penulisan petunjuk yang baik akan memudahkan manusia atau pembaca dalam melakukan apa yang dicantumkan di dalamnya. Petunjuk dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan beberapa macam: 1 sesuatu tanda, isyarat untuk menunjukkan, memberitahu, 2 ketentuan yang memberikan arahan atau
bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan, 3 nasihat, 4 ajaran, dan 5 pedoman penjelasan cara.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dalam Puspitarini 2008:25 petunjuk dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1 petunjuk melakukan
sesuatu, 2 petunjuk penjelasan cara membuat sesuatu, dan 3 petunjuk menggunakan sesuatu. Adapun petunjuk melakukan sesuatu merupakan
ketentuan-ketentuan yang memberi arah atau bimbingan tentang cara melakukan sesuatu, missal petunjuk tentang pengerjaan soal ujian. Petunjuk cara membuat
sesuatu merupakan ketentuan yang memberi arah atau bimbingan tentang cara atau proses dalam membuat sesuatu, missal petunjuk membuat makanan.
Sedangkan petunjuk menggunakan sesuatu merupakan ketentuan yang memberi arah atau bimbingan tentang cara menggunakan sesuatu, missal petunjuk cara
menggunakan kompor gas. Dalam Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 2006:740
petunjuk berarti sesuatu tanda untuk menunjukan, memberi tahu, dan ketentuan yang harus dilakukan, ajaran, dan pedoman.
29
Menurut Tarigan 2004:242 petunjuk berarti ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan. Petunjuk dibagi atas
petunjuk lisan dan petunjuk tulis. Adapun pengertian petunjuk menurut Mulyati 2000:124 petunjuk adalah
segala sesuatu yang menunjukkan, memberitahu, dan sebagainya. Petunjuk dapat berupa buku petunjuk. Selain itu, petunjuk juga harus jelas, singkat, dan tepat.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa petunjuk adalah nasihat, ajaran, dan ketentuan-ketentuan yang diurutkan dalam memberikan
arahan atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan.
2.2.2.2 Syarat-Syarat Petunjuk yang Baik
Menulis petunjuk merupakan suatu kegiatan menuangkan gagasan, pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang bertujuan untuk memberikan ketentuan-
ketentuan tentang sesuatu agar dapat dilakukan oleh orang lain dengan baik dan benar.
Tarigan 1986:113 mengatakan syarat-syarat petunjuk yang baik sebagai berikut. Petunjuk harus singkat agar mudah diingat. Petunjuk harus pula tepat
agar tidak terjadi kesalahan menangkap atau memahami isi petunjuk. Dekat dengan ketepatan, petunjuk harus tegas sehingga tidak meragukan orang yang
menggunakan petunjuk itu. Petunjuk yang singkat, tepat, tegas serta harus menunjang kejelasan. Pada akhirnya petunjuk itu harus memberikan kejelasan
bagi para pemakainya.
30
Petunjuk yang baik haruslah komunikatif dan mudah dipahami. Untuk dapat menulis petunjuk yang baik, harus diperhatikan ciri-ciri sebagai berikut: 1
Jelas, maksudnya tidak membingungkan dan mudah diikuti. Kejelasan tersebut mencakupi pilihan kata atau bahasa, keruntutan uraian dan penggunaan istilah-
istilah yang lazim, 2 logis, maksudnya tidak menimbulkan salah langkah, 3 singkat, artinya hanya mencantumkan hal-hal yang penting saja Depdiknas
dalam Rahayu, 2007: 4. Mengacu pada ketiga ciri di atas, Depdiknas dalam Rahayu, 2007:37
secara ringkas juga telah memberikan beberapa pedoman untuk menilai hasil petunjuk tertulis siswa, yaitu: 1 petunjuk itu harus jelas sehingga dapat diikuti
dengan baik, 2 langkah-langkah dalam petunjuk harus urut, 3 ejaannya harus benar, 4 kata-kata yang digunakan harus hemat dan menggunakan kalimat
efektif, 5 bahasa yang digunakan harus sesuai dengan sasaran petunjuk, 6 tampilan petunjuk harus menarik, dan 7 model tulisan yang dipilih harus jelas.
Namun, dalam penelitian ini tidak semua pedoman digunakan. Pedoman 1-6 saja yang digunakan karena dianggap lebih mengacu pada tata grafis sehingga kurang
mendukung penilaian kemampuan menulis petunjuk siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat-
syarat menulis petunjuk yang baik yaitu petunjuk harus jelas, singkat, tepat dan logis sehingga tidak menimbulkan salah langkah dan memberi kejelasan bagi para
pemakainya.
31
2.2.3 Strategi Belajar Peta Konsep