33
2.2.3.1 Kerangka Dasar Strategi Belajar Peta Konsep
Penggunaan pengorganisasi awal advance organizer merupakan suatu alat pengajaran yang direkomendasikan oleh Ausubel dalam Trianto 2007,
untuk mengkaitkan bahan-bahan pelajaran baru dengan pengetahuan awal. Pengetahuan awal adalah menggarisbawahi ide-ide utama dalam suatu situasi
pembelajaran yang baru dan mengaitkan ide-ide baru tersebut dengan pengetahuan yang telah ada pada pembelajar.
Peta konsep merupakan salah satu bagian dari strategi organisasi. Strategi organisasi bertujuan membantu pembelajar meningkatkan kebermaknaan. Bahan-
bahan organisasi bertujuan membantu pembelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur
pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi-strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah dan membagi
ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi subset yang lebih kecil. Strategi-strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar. Pemetaan konsep merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu
anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan
informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Konsep dapat memberi basis logis untuk memutuskan ide-ide utama apa yang akan dimasukkan atau dihapus
dari rencana-rencana pengajaran.
34
2.2.3.2 Pengertian Konsep dan Peta Konsep
Konsep dapat didefenisikan dengan bermacam-macam rumusan. Salah
satunya adalah defenisi yang dikemukakan Carrol dalam Holil 1997:2 bahwa
konsep merupakan suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok obyek atau kejadian. Abstraksi berarti suatu
proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil elemen-elemen tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain
.
Konsep merupakan penyajian internal dari sekelompok stimulus, konsep- konsep itu tidak dapat diamati, dan harus disimpulkan dari perilaku.
Konsep merupakan dasar untuk berpikir, untuk belajar aturan-aturan dan akhirnya untuk memecahkan masalah. Dengan demikian konsep itu sangat penting bagi
manusia dalam berpikir dan belajar.
Adapun yang dimaksud peta konsep menurut Martin dalam Trianto
2007:159 adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal yang dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori
yang sama.
Posner dan Rudnitsky dalam Holil 2001b: 36 menyatakan bahwa peta konsep mirip peta jalan, namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan
antar ide-ide, bukan hubungan antar tempat. Peta konsep bukan hanya meggambarkan konsep-konsep yang penting melainkan juga menghubungkan
antara konsep-konsep itu. Dalam menghubungkan konsep-konsep itu dapat digunakan dua prinsip, yaitu diferensiasi progresif dan penyesuaian integratif.
Menurut Ausubel dalam Sutowijoyo 2002: 26 diferensiasi progresif adalah
35
suatu prinsip penyajian materi dari materi yang sulit dipahami. Sedang penyesuaian integratif adalah suatu prinsip pengintegrasian informasi baru
dengan informasi lama yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu, belajar bermakna lebih mudah berlangsung, jika konsep-konsep baru dikaitkan dengan
konsep yang inklusif. Agar pemahaman terhadap peta konsep lebih jelas, maka Dahar dalam
Trianto 2007:159 mengemukakan ciri-ciri peta konsep sebagai berikut: 1 peta konsep pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan
konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. Dengan membuat sendiri peta konsep, siswa dapat melihat bidang studi itu lebih jelas, dan
mempelajari bidang studi itu lebih bermakna, 2 suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang
studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan proposisional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar
dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep- konsep, 3 Ciri yang ketiga adalah mengenai cara menyatakan hubungan antara
konsep-konsep. Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif dari pada konsep-konsep lain, 4
Ciri keempat adalah hirarki. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, terbentuklah suatu hirarki pada peta konsep
tersebut
.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peta konsep disusun secara hirarki, artinya konsep yang lebih inklusif diletakan pada puncak peta,
36
semakin ke bawah maka konsep-konsep yang diurutkan menjadi konsep yang kurang inklusif. Peta konsep dapat menunjukkan secara visual berbagai jalan
yang dapat ditempuh dalam menghubungkan pengertian konsep di dalam permasalahanya. Selain itu peta konsep merupakan suatu cara yang baik bagi
siswa untuk dapat memahami dan mengingat sejumlah informasi yang baru mereka peroleh.
2.2.3.3 Cara Membuat Peta Konsep