47
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK Keterangan :
P : Perencanaan
T : Tindakan
O : Observasi
R : Refleksi
S I : Siklus I
S II : Siklus II
3.1.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I
Prosedur pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan pembelajaran menulis petunjuk. Langkah awal yang dilakukan adalah menyusun rencana pembelajaran
yang merupakan program kerja guru. Rencana pembelajaran berisi tentang skenario pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian. Dalam tahap
S II S I
T R
P
O T
R
O P
48
menyusun rencana ini, peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapat perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat instrumen
pengamatan. Dengan adanya perencanaan, tindakan pembelajaran yang dilakukan lebih terarah dan sistematik.
Pada tahap ini selain menyusun rencana pembelajaran, peneliti juga membuat instrumen nontes yang berupa lembar observasi, wawancara, jurnal dan
media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Selain menyiapkan instrumen nontes juga menyiapkan perangkat tes yang berupa kisi-kisi soal dan pedoman
penskoran. Penyusunan instrumen penelitian ini terlebih dahulu telah dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing.
Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum penelitian dilaksanakan. Peneliti bersama guru mata pelajaran
membahas hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dalam penelitian. Hal-hal yang didiskusikan seperti rancangan pembelajaran, penilaian dan waktu
pelaksanaan penelitian.
3.1.1.2 Tindakan
Tahap kedua dari penelitian ini adalah tindakan. Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan rencana pembelajaran
yang telah dipersiapkan. Tindakan yang dilakukan secara garis besar adalah pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep
model rantai kejadian. Pada tahap ini, dibagi menjadi tiga bagian dalam proses
49
pembelajaran, yaitu: pendahuluan, inti pembelajaran, dan penutup. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Pendahuluan Pada tahap pendahuluan apersepsi, guru mengondisikan siswa untuk siap
mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pada tahap ini
diberikan motivasi agar siswa tertarik pada hal-hal yang baru dikenalnya. 2 Inti Pembelajaran
Pada tahap inti pembelajaran, guru menjelaskan teori-teori tentang menulis petunjuk. Selanjutnya, siswa bersama-sama memerhatikan contoh
petunjuk yang disediakan oleh guru, kemudian guru menjelaskan contoh petunjuk tersebut. Langkah berikutnya, siswa bersama-sama memerhatikan contoh
petunjuk membuat mainan yang telah disediakan oleh guru, kemudian guru menjelaskan contoh petunjuk membuat mainan tersebut sesuai dengan ketentuan
dan langkah-langkah yang urut sehingga siswa dapat memahami dengan jelas dan dapat diikuti dengan baik oleh siswa.
Dalam hal ini, guru dapat memperkenalkan siswa tentang strategi belajar peta konsep model rantai kejadian. Model rantai kejadian dapat mempermudah
memvisualisasikan tahap-tahap atau langkah-langkah dari suatu proses atau suatu urutan kejadian. Setelah guru selesai menjelaskan contoh petunjuk membuat
mainan yang disediakan guru, serta siswa dapat memahaminya, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah guru meminta siswa berkelompok. Setiap
kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Pengelompokan siswa ini
50
bertujuan agar siswa dapat bertukar pikiran satu sama lain, dan lebih mudah memahami materi. Bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam bentuk
teks tentang petunjuk cara membuat mainan beserta gambar yang dapat mendukung proses pembelajaran menulis petunjuk sesuai dengan instruksi pada
buku siswa. Selanjutnya, para siswa yang berada dalam tiap-tiap kelompok bekerjasama dan saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui diskusi
antar sesama anggota kelompok. Setiap kelompok diharuskan mempraktikan petunjuk cara membuat mainan serta mengerjakan latihan sesuai ketentuan yang
terdapat pada buku pegangan siswa. Guru memberikan batasan waktu kepada siswa dalam tiap-tiap kelompoknya untuk mengerjakan latihan menulis petunjuk
tersebut. Di samping kegiatan tersebut, guru melakukan pemantauan melalui observasi dan interverensi pada saat pembelajaran kelompok sedang berlangsung.
Setelah latihan selesai, salah satu anggota dalam tiap kelompok siswa bertanggung jawab untuk mempresentasikan dan menguraikan hasil diskusi antar
anggota kelompok tentang latihan membuat mainan sesuai petunjuk yang telah dilakukan. Hasil diskusi kelompok dikumpulkan dalam bentuk laporan tiap-tiap
individu siswa itu sendiri. Pada bagian ini, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk bertanya atau menyanggah pendapat tentang materi yang
sedang dibahas tersebut. Guru dapat menggunakan teknik bertanya untuk memancing siswa berdiskusi satu sama lainnya.
Pada bagian terakhir dari inti pelajaran adalah evaluasi. Guru memberikan evaluasi yang berisikan soal tes siklus I berupa pertanyaan-pertanyaan tentang
latihan yang baru saja dikerjakan. Guru membiarkan siswa berpikir setelah
51
mereka disuguhi beragam pertanyaan-pertanyaan guru. Soal tes pada siklus I adalah penjelasan tentang cara petunjuk membuat mainan sesuai dengan urutan
gambar. 3 Penutup
Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, selanjutnya guru memberi penjelasan tentang simpulan. Pada bagian ini, simpulan berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan yang dijawab siswa secara lisan. Pertanyaan tersebut mengarah pada simpulan materi pembelajaran yang telah dijelaskan. Selanjutnya,
guru membuka tahapan berikutnya yaitu refleksi. Refleksi berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab siswa secara lisan. Namun bedanya,
pertanyaan yang terdapat dalam tahap ini, mengarah pada refleksi pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui perasaan siswa setelah
mengikuti pembelajaran menulis petunjuk.
3.1.1.3 Observasi