Hasil Jurnal Hasil Nontes Siklus II

141 dapat memahami dan mempraktikan materi menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian

4.1.4.2.2 Hasil Jurnal

Jurnal yang digunakan dalam siklus II ini masih sama dengan jurnal yang digunakan pada siklus I yaitu jurnal siswa dan jurnal guru. Penggunaan jurnal dimaksudkan untuk mendapatkan data nontes berkenaan dengan respon siswa terhadap pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian. Jurnal siswa diisi oleh siswa, sedangkan jurnal guru diisi oleh guru bahasa Indonesia kelas IV MI Al-Islam Mangunsari 02 Semarang. a. Jurnal Siswa Jurnal siswa dibagikan pada akhir pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian. Jurnal diisi secara individu untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diikuti. Jurnal siswa berisi enam pertanyaan yang berkenaan dengan: 1 kesulitan apa yang dirasakan siswa dalam menulis petunjuk paper craft of house mainan rumah-rumahan dari kertas, 2 apa yang siswa rasakan ketika mengamati contoh petunjuk paper craft of house mainan rumah-rumahan dari kertas, 3 apa tanggapan siswa setelah menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian pada pembelajaran menulis petunjuk, 4 apa yang siswa rasakan ketika berdiskusi mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah mengamati contoh menulis petunjuk, 5 tulislah hal-hal yang 142 ingin siswa kemukakan berkaitan dengan pembelajaran yang telah diikuti, dan 6 berikan saran terhadap pembelajaran yang baru saja diikuti. Berdasarkan pengamatan jawaban-jawaban siswa dari jurnal siswa siklus II ini, menunjukan bahwa siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam menulis petunjuk. Kesulitan yang ditemukan pada siklus I seperti kesulitan siswa dalam mengungkapkan ide dalam diri individu siswa dalam menulis petunjuk telah berhasil diperbaiki. Sebanyak 25 siswa atau sebesar 80,64 merasa mudah dalam mempelajari materi menulis petunjuk. Mereka tidak lagi merasa kesulitan. Sementara itu, sebanyak 6 siswa atau sebesar 19,36 masih merasa kesulitan dapat memahami cara menulis petunjuk. Mereka masih kesulitan dalam cara menulis petunjuk dengan baik dan benar. Pengamatan jawaban-jawaban siswa mengenai apa yang dirasakan siswa ketika mengamati contoh menulis petunjuk, sebesar 87,10 atau sebanyak 27 siswa merasa mudah dan dapat memahami dengan baik contoh menulis. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa menyukai contoh menulis petunjuk. Hanya 4 siswa atau sebesar 12,90 saja yang merasa kesulitan dan bingung saat mengamati contoh menulis petunjuk. Jurnal siswa mengenai tanggapan siswa setelah menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian, sebagian besar siswa atau sebanyak 29 siswa atau sebesar 93,55 menyatakan bahwa setelah menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian maka siswa dapat memahami cara penulisan penggunaan petunjuk. Selain itu, dapat mempermudah siswa dalam membuat mainan. Dalam siklus II ini, guru peneliti menghadirkan contoh 143 menulis petunjuk membuat mainan paper craft of house mainan rumah-rumahan dari kertas. Sementara itu, hanya 2 siswa atau sebesar 6,45 yang masih juga belum memahami tentang penggunaan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian pada pembelajaran menulis petunjuk. Hal ini dikarenakan parhatian mereka saat proses pembelajaran berlangsung, belum difokuskan pada penjelasan dari guru. Sehingga mereka tidak juga memahami materi. Jawaban siswa mengenai pertanyaan dalam jurnal siswa tentang apa yang dirasakan siswa ketika berdiskusi mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang muncul setelah mengamati suatu contoh petunjuk, sama halnya pada jawaban siklus I, yaitu mereka merasa senang dengan adanya diskusi. Hal ini tercermin dari persentase sebesar 90,32 atau sebanyak 28 siswa yang menyukai diskusi kelompok mencoba menemukan jawaban. Sedangkan 9,68 lainnya atau sebanyak 3 siswa mengatakan masih sulit berdiskusi. Jawaban dari jurnal siswa mengenai hal-hal yang ingin siswa kemukakan berkaitan dengan pembelajaran yang telah diikuti, seluruh siswa 100 atau sebanyak 31 siswa menyatakan sangat senang dengan pembelajaran yang telah diikuti. Selain itu penggunaan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian sangatlah cocok digunakan dalam menulis petunjuk karena dapat mempermudah proses pembelajaran. Sementara itu, sebanyak 24 siswa atau sebesar 77,42 memberi jawaban dari jurnal siswa mengenai saran terhadap pembelajaran yang baru saja diikuti yaitu agar sesering mungkin mengadakan kegiatan pembelajaran seperti ini, karena siswa sangat menyukai pembelajaran menulis petunjuk. Selain itu, 144 sebanyak 7 siswa atau sebesar 22,58 memberi saran agar contoh petunjuk yang disajikan lebih beragam lagi. Berdasarkan pengamatan jawaban-jawaban siswa dari jurnal siswa siklus II ini, diperoleh simpulan bahwa pembelajaran menulis petunjuk sudah dapat dikategorikan baik. Siswa tidak lagi mengalami kesulitan-kesulitan seperti yang dialami pada siklus I. Psiklus II ini, siswa sepenuhnya paham dan mengerti tentang pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian.

b. Jurnal Guru

Jurnal guru ditulis guru saat pembelajaran menulis petunjuk menggunakan strategi belajar peta konsep modal rantai kejadian dengan materi menulis petunjuk membuat mainan paper craft of house mainan rumah-rumahan dari kertas. Jurnal guru dapat digunakan sebagai catatan- kejadian dalam proses pembelajaran yang berkenaan dengan hal yang dialami siswa dan keberhasilan pembelajaran. Hal-hal yang menjadi objek sasaran penelitian dalam jurnal guru meliputi: 1 respon siswa terhadap materi menulis petunjuk, 2 antusias siswa terhadap contoh petunjuk, 3 respon siswa terhadap strategi belajar, 4 keaktifan siswa selama proses pembelajaran menulis petunjuk dengan menggunakan strategi belajar peta konsep model rantai kejadian, 5 situasi dan suasana kelas ketika pembelajaran. Dari hasil jurnal guru diketahui bahwa pada siklus II respon yang diberikan siswa terhadap pembelajaran menulis petunjuk sudah baik. Perhatian siswa terarah pada pembelajaran sehingga materi yang diberikan guru

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52