19 Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada anak usia dini
merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun atau 0-8 tahun dengan tujuan agar anak memperoleh ilmu pengetahuan, mengembangkan potensi
yang dimiliki, dan dapat terjadi perubahan perilaku pada diri anak. Pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain.
6. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini
Isjoni 2011: 58-60 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada anak usia dini harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. Berangkat dari yang dimiliki anak
Setiap anak membawa pengetahuan yang telah dimilikinya terhadap pengalaman-pengalaman barunya. Jika pengalaman belajar tidak memberikan
kesempatan kepada anak untuk menciptakan pengetahuan baru, maka pembelajaran akan membosankan. Pengalaman belajar hendaknya mengandung
unsur yang sudah dikenal oleh anak dan juga merupakan pengalaman baru.
b. Belajar harus menantang pemahaman anak
Aktivitas pembelajaran yang dirancang harus menantang anak untuk mengembangkan pemahaman sesuai dengan apa yang dialaminya. Apabila anak
mampu menyelesaikan tantangan pertama, maka tantangan berikutnya harus lebih sulit sehingga anak tidak bosan dan pemahaman anak akan berkembang optimal.
c. Belajar dilakukan sambil bermain
Belajar melalui bermain dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk berkesplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar
secara menyenangkan.
20
d. Menggunakan alam sebagai sarana pembelajaran
Salah satu sarana dalam kegiatan pembelajaran ialah alam. Alam merupakan sarana yang tidak terbatas bagi anak untuk bereksplorasi dan
berinteraksi dalam membangun pengetahuannya.
e. Belajar dilakukan melalui sensorinya
Anak memperoleh pengetahuan melalui sensori atau inderawinya yaitu peraba, pencium, pendengar, penglihat, dan perasa. Setiap sensori anak akan
merespon rangsangan yang diterima. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memberikan stimulasi yang dapat merangsang setiap sensori yang dimiliki anak.
f. Belajar membekali keterampilan hidup
Belajar harus dapat membekali keterampilan hidup life skill sesuai dengan kemampuan anak, dengan demikian anak diajarkan untuk memiliki
kemandirian dan rasa tanggung jawab terhadap dirinya. Misalnya mampu memakai sepatu, menyisir rambut, makan dan minum sendiri, dan sebagainya.
g. Belajar sambil melakukan