46 pendidikan lainnya. Kekurangan dan kelebihan metode pembiasaan adalah
sebagai berikut:
a. Kelebihan
1 Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan menggunakan metode
pembiasaan akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 2
Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaannya.
3 Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks dan rumit
menjadi otomatis. 4
Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan lahiriyah tetapi juga berkaitan dengan aspek batiniyah.
b. Kekurangan
1 Metode ini dapat menghambat bakat dan inisiatif anak karena anak lebih
banyak diarahkan. 2
Kadang-kadang pelatihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan membosankan.
3 Dapat menimbulkan verbalisme bersifat kabur atau tidak jelas karena anak
lebih banyak dilatih menghafal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembiasaan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan pembiasaan diantaranya pelaksanaan lebih cepat, tidak memerlukan banyak konsentrasi, memudahkan hal-hal yang kompleks dan rumit
menjadi otomatis, dan meliputi aspek lahiriyah serta batiniyah. Kekurangan
47 pembiasaan yaitu menghambat bakat dan inisiatif anak, serta menimbulkan
verbalisme.
C. Kajian Tentang Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini
1. Konsep Dasar Nilai Agama dan Moral
Nilai agama dan moral merupakan salah satu aspek perkembangan yang termasuk dalam ranah afektif. Nilai berasal dari bahasa Inggris value dan bahasa
Latin valere yang berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Poerwadarminto dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 801 menyatakan
bahwa nilai adalah harga, hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Mulyana 2004: 11 menyatakan bahwa nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam
menentukan pilihan. Dari kedua pendapat dapat dikatakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang tertanam dalam diri seorang individu dan bersifat abstrak, sehingga
untuk bisa mengetahui nilai dalam diri seseorang hanya bisa dikaji melalui indikator-indikatornya saja. Jack R Fraenkel dalam Yudha M. Saputra
Rudyanto, 2005: 176 menyebutkan beberapa indikator dari nilai yaitu: a.
Cita atau tujuan yang dianut dan diutarakan seseorang. b.
Aspirasi yang dinyatakan. c.
Sikap yang ditampilkan. d.
Perasaan yang diutarakan. e.
Perbuatan yang dijalankannya serta kekhawatiran-kekhawatiran yang diutarakan atau yang tampak.
Sunarto B. Agung Hartono 2008: 170 menyatakan bahwa nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu kemudian dihayati dan didorong oleh moral, baru
kemudian akan terbentuk sikap sesuai nilai-nilai yang dimaksud. Istilah agama dalam bahasa Arab berasal dari kata ad-din yang artinya
sejumlah aturan yang disyariatkan Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang