Pembiasaan sholat Pembiasaan hafalan materi plus

157 pembiasaan rutin bersalaman dan mengucap salam, berdoa sebelum senam, infak dan terprogram hafalan materi plus, ketika inti dilaksanakan pembiasaan terprogram kegiatan sentra, ketika istirahat dilaksanakan pembiasaan rutin tata cara makan, privat iqro ’ dan baca, ganti baju dan ketika penutup dilaksanakan kegiatan rutin wudhlu, adzan, iqomah, sholat, dzikir, berdoa. Sedangkan kegiatan spontan dan keteladanan melekat dalam setiap kegiatan. Hal tersebut sesuai dengan teori Mulyasa 2013: 167-169 yang menjelaskan bahwa pendidikan melalui pembiasaan dapat dilakukan secara terprogram dalam pembelajaran, dan secara tidak terprogram dalam kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan melalui kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan. PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta unggul dalam pembiasaan keagamaan yang terangkum dalam program plus yaitu mengupayakan penerapan konsep pendidikan yang bersifat full day school. Pembiasaan-pembiasaan tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

a. Pembiasaan sholat

PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta membiasakan anak sholat setiap hari dengan target anak memiliki bekal keagamaan sejak dini. Anak dianggap sholih karena anak tahu dan memiliki pengalaman keagamanan, serta bisa melaksanakan. Meskipun anak belum memiliki kewajiban sholat, namun anak-anak perlu dikenalkan dan dibiasakan agar anak terbiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut sesuai dengan teori Syamsu Yusuf LN, 2000: 177 yang menyatakan pentingnya mengajarkan shalat ialah dalam rangka memenuhi 158 tuntutan Rasulullah, yaitu bahwa orang tua harus menyuruh anaknya shalat pada usia tujuh tahun, “muruu auladakum bisholaat sab’usiniin” suruhlah anak- anakmu shalat pada usia tujuh tahun. Dengan demikian, mengajarkan bacaan dan gerakan shalat pada anak ialah dalam rangka mempersiapkan anak untuk dapat melaksanakan shalat pada usia tujuh tahun tersebut. Teori lain yang sesuai yaitu teori dari Suyadi 2010: 135 menyatakan bahwa pembinaan ketaatan beribadah pada anak lebih efektif dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan dari orang tua. Dengan demikian, yang diajarkan kepada anak adalah praktik langsung setahap demi setahap, kemudian biasakan anak untuk beribadah tepat pada waktunya, agar anak mudah mengerti waktu- waktu beribadah. Membiasaan beribadah tepat waktu, serta meminta anak untuk menirukan gerakan ibadah tersebut, maka semakin sering anak akan semakin terbiasa, dan dalam jangka waktu tertentu anak akan menghafal gerakan ibadah.

b. Pembiasaan hafalan materi plus

Materi plus merupakan materi keagamaan yang mencakup hafalan surat Al- Qur‟an, hadits, doa-doa, asmaul husna, asmaussuar, syirah cerita nabi, dan pengenalan bahasa sesuai tema. Setiap hari anak-anak dibiasakan hafalan surat- surat, hadits, doa-doa, asmaul husna, asmaussuar. Guru mengajarkan anak-anak hafalan dengan cara mengenalkan hafalan sedikit demi sedikit, dan berulang- ulang, setelah anak hafal baru dilanjutkan ke hafalan selanjutnya. Pembiasaan materi plus dimaksudkan agar anak memiliki wawasan keagamaan sejak dini yang bersumber dari Al- Qur‟an, dan hadits, maupun kisah-kisah nabi. 159 Hal tersebut sesuai dengan teori Syamsu Yusuf LN 2000: 177 yang menyatakan bahwa pengetahuan anak tentang agama terus berkembang karena mendengarkan ucapan-ucapan orang tua, melihat sikap dan perilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah, dan pengalaman dan meniru ucapan dan perbuatan orang tuanya. Sesuai dengan perkembangan intelektualnya berpikirnya yang terungkap dalam kemampuan berbahasa, yaitu sudah dapat membentuk kalimat, mengajukan pertanyaan dengan kata-kata: apa, siapa, dimana, dari mana, dan kemana, maka anak sudah dapat diajarkan syahadat, bacaan dan gerakan shalat, doa-doa dan Al- Qur‟an. Teori lain yang sesuai yaitu teori Muhammad Fadlillah Lilif Mualifafu Khorida 2013:177-178 yang menyatakan bahwa masa anak usia dini merupakan masa absorbent mind pikiran yang menyerap, pada masa ini anak akan mudah menyerap hal-hal yang dibiasakan. Oleh karena itu, hafalan sangat efektif diterapkan pada anak usia dini. Akan tetapi pemberian hafalan hendaknya diberikan semampu anak dan tidak membuat anak tertekan, dengan anak menghafal diharapkan anak dapat memahami apa yang dihafalkan tersebut. Rasulullah melakukan metode pembiasaan dengan mengulang-ulang doa yang sama dan akhirnya beliau hafal. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan melakukan sesuatu secara berulang-ulang akan membangkitkan ingatan sehingga tidak lupa.

c. Privat iqro’ dan baca

Dokumen yang terkait

PENTINGNYA NILAI AGAMA DAN MORAL BAGI ANAK USIA DINI.

0 1 27

STRATEGI TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN DI PAUD HARAPAN BANGSA. 2013.

1 3 25

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Perkembangan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Anak Kelompok B Di 5 Paud Di Wilayah Desa Wonorejo - Gondangrejo - Karanganyar Tahun 2013.

1 2 15

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Perkembangan Nilai-Nilai Agama Dan Moral Anak Kelompok B Di 5 Paud Di Wilayah Desa Wonorejo - Gondangrejo - Karanganyar Tahun 2013.

0 1 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) „AISYIYAH KREATIF DI KOTA MAGELANG.

0 0 13

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA DONGENG ANAK DI PG SURI Implementasi Nilai-Nilai Moral Dan Agama Pada Anak Usia Dini Melalui Media Dongeng Anak Di PG Suri Tauladan Banjaran, Taman, Pemalang.

1 3 15

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA DONGENG ANAK DI PG SURI Implementasi Nilai-Nilai Moral Dan Agama Pada Anak Usia Dini Melalui Media Dongeng Anak Di PG Suri Tauladan Banjaran, Taman, Pemalang.

1 4 10

TK PAUD JATENG TERPADU RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TK-B (USIA 5 – 6 TAHUN)

1 6 19

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD KECAMATAN AMPENAN TAHUN PELAJARAN 20132014 NAMA : JAMILATUN HASBIANI NIM : E1F 111 027 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK U

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA 4–5 TAHUN DI PAUD GUGUS IV KECAMATAN AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014 - Repository UNRAM

0 0 14