152 terdapat masalah guru melakukan bimbingan khusus. Jika masalahnya serius, guru
melakukan home visit dan layanan konsultasi. Untuk privat iqro ‟ dan baca, tindak
lanjut dilakukan dengan cara mengulang materi yang sama di hari berikutnya. Dari pemaparan mengenai evaluasi pembelajaran, dapat ditampilkan
komponen evaluasi yakni penilaian dan program tindak lanjut yang diterapkan di PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta melalui tabel berikut.
Tabel 14. Evaluasi Pembiasaan Nilai Agama dan Moral No
Proses Evaluasi Keterangan
1. Penilaian
Guru melakukan penilaian menggunakan observasi, percakapan, pemberian tugas.
Guru melaporkan
hasil penilaian
menggunakan catatan harian dan hasil karya, analisis catatan harian dan hasil
karya, rangkuman bulanan, raport semester, buku prestasi.
2. Program tindak lanjut
Guru melakukan home visit jika anak mengalami permasalahan.
Guru melakukan layanan konsultasi, jika waktu
tidak memungkinkan
untuk dilakukan home visit.
5. Faktor Penghambat Pembiasaan Nilai Agama dan Moral dan solusi.
Pada sub bab ini peneliti akan membahas faktor penghambat pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral serta solusi yang diterapkan.
Berdasarkan observasi diperoleh data tentang faktor penghambat pelaksanaan pembiasaan nilai agama dan moral di PAUD Terpadu Mutiara
Yogyakarta sebagai berikut: Guru sempat terlihat kurang yakin ketika menyimak anak hafalan karena
buku materi masih manual sehingga ada beberapa tulisan yang membingungkan ketika di baca CL.6.
153 Dari hasil observasi menggambarkan bahwa buku materi plus yang masih
manual menghambat pembiasaan nilai agama dan moral khususnya pada penyampaian materi plus.
Data observasi diperkuat dan dilengkapi dengan wawancara. Dari hasil wawancara diperoleh data sebagai berikut:
Buku materi untuk guru masih manual, sehingga memungkinkan terjadi kesalahan ketika memberikan hafalan. Selain itu, untuk melaksanakan
hafalan di rumah banyak orang tua yang meminta materi dalam bentuk buku dan rekaman untuk membimbing anak hafalan ketika di rumah
namun dari pihak sekolah belum bisa memfasilitasi. CW.2 Untuk faktor penghambat ini terletak pada pengasuhan orang tua.
Meskipun tidak terjadi pada semua orang tua, namun beberapa orang tua yang sibuk sehingga anak diserahkan kepada sekolah sepenuhnya sehingga
pembiasaan antara di sekolah dan dirumah tidak sesuai CW.4 Orang tua yang sibuk dapat menghambat pembiasaan karena pembiasaan
yang dilaksanakan di sekolah tidak dilakukan di rumah. Padahal waktu anak di rumah lebih banyak dibanding di sekolah, sehingga pembiasaan
akan lebih mudah tertanam ketika dilakukan juga ketika di rumah CW.5 Dari wawancara diperoleh data tentang hal-hal yang menjadi penghambat
pembiasaan nilai agama dan moral di PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta yaitu buku materi plus untuk guru masih manual sehingga memungkinkan terjadi
kesalahan ketika menyampaikan kepada anak, belum ada fasilitas materi plus untuk orang tua, dan kurangnya dukunganperhatian karena orang tua sibuk juga
menghambat pembiasaan nilai agama dan moral karena pembiasaan yang dilakukan di sekolah tidak dilakukan ketika di rumah.
Dari observasi dan wawancara menggambarkan bahwa faktor penghambat pembiasaan nilai agama dan moral di PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta yaitu
a buku materi plus untuk guru masih manual, b materi plus untuk orang tua
154 belum ada, c orang tua kurang mendukung pelaksanaan pembiasaan ketika di
rumah. Dari hasil wawancara diperoleh data tentang solusi yang diterapkan di
PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta untuk mengatasi permasalahan, yaitu sebagai berikut:
Sebelumnya kami punya guru untuk guru yang bertugas untuk membimbing guru dalam membaca Al-Quran atau hafalan. Tetapi untuk
sekarang sudah tidak jalan. Untuk itu kami mengadakan briefing seminggu sekali. Ketika briefing antara guru satu dengan yang lain saling
mengingatkan jika ada bacaan yang salah. Selain itu kami sedang dalam proses memperbaiki buku materi plus untuk guru, dan juga sedang
membuat materi plus untuk orang tua dalam bentuk buku dan rekaman. Namun masih menunggu panggilan untuk rekaman CW.2.
Dari hasil wawancara menggambarkan bahwa solusi yang diterapkan di
PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta untuk mengatasi hambatan yaitu mengadakan briefing seminggu sekali, memperbaiki buku materi plus untuk guru,
dan membuat materi plus untuk orang tua. Jadi, solusi untuk mengatasi faktor penghambat di PAUD Terpadu Mutiara
Yogyakarta diataranya mengadakan kegiatan briefing setiap satu kali dalam seminggu. Pada kegiatan briefing guru saling mengingatkan jika ada hafalan yang
salah. Selain itu, PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta juga sedang dalam proses perbaikan buku materi plus untuk guru untuk mengatasi masalah buku materi plus
yang masih manual, dan sedang dalam proses pembuatan materi plus dalam bentuk buku dan audio rekaman.
B. Pembahasan
Pada sub bab ini, peneliti akan akan membahas tentang hasil penelitian PAUD Terpadu Mutiara Yogyakarta yaitu perencanaan pembiasaan nilai agama