33 pembelajaran merupakan inti dari pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran
perlu diperhatikan
langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran, metode
pembelajaran, pengaturan kelompok, pengalokasian waktu, dan pemilihan sumber, media, dan perlengkapan pembelajaran. Tahapan terakhir yaitu evaluasi
pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
B. Kajian Tentang Pembelajaran Bidang Pembiasaan pada Anak Usia Dini
1. Teori Belajar Behaviorisme
Aliran behaviorisme merupakan akar dari pembiasaan. Conny dalam Isjoni, 2011: 75 menyatakan bahwa behaviorisme merupakan aliran psikologi
yang memandang bahwa manusia belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Belajar menurut teori ini merupakan perubahan perilaku yang terjadi melalui proses
stimulus dan respon yang bersifat mekanistis. Oleh karena itu, lingkungan yang sistematis, teratur, dan terencana dapat memberikan pengaruh stimulus yang
baik sehingga manusia bereaksi terhadap stimulus tersebut dan memberikan respon yang sesuai. Ahli yang menganut faham ini antara lain Thorndike, Watson,
Pavlov, dan Skinner. Thorndike dalam Isjoni, 2011: 75 menyatakan bahwa belajar merupakan
proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dalam hal ini dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berwujud
sesuatu yang tidak konkret atau tidak bisa diamati. Watson dalam Sofia Hartati, 2005: 23, stimulus dan respon tersebut
memang harus dapat diamati. Hal ini disebabkan, meskipun perubahan yang tidak
34 diamati seperti perubahan mental itu
penting, namun menurutnya tidak menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudah terjadi atau belum. Dengan
asumsi demikian, dapat diramalkan perubahan apa yang akan terjadi pada anak.
Pavlov dalam Isjoni, 2011: 75-76 menjelaskan melalui teorinya classical conditioning, bahwa hampir semua organisme perilakunya terjadi secara refleks
dan dibatasi oleh rangsangan sederhana. Classical conditioning mempersyaratkan adanya dua stimulus yang berpasangan, yaitu stimulus yang dinamakan stimulus
terkondisi conditional stimulus dan stimulus tidak terkondisi unconditional stimulus. Hasilnya adalah dimulai dari respon tidak terkondisi, untuk selanjutnya
menjadi respon terkondisi. Dengan demikian disimpulkan bahwa stimulus tidak bersyarat dapat menghasilkan respon atau tanggapan tak bersyarat dan stimulus
tambahan yaitu stimulus terkondisi akan menghasilkan respon baru yaitu respon atau tanggapan terkondisi.
Skinner Sofia Hartati, 2005: 24 yang terkenal dengan teori operant conditioning, beranggapan bahwa perilaku manusia yang dapat diamati secara
langsung adalah akibat dari perbuatan sebelumnya. Kalau konsekuensinya menyenangkan maka hal tersebut akan diulanginya lagi. Konsekuensi-
konsekuensi tersebut adalah penguatan reinforcement untuk berbuat sekali lagi dan seterusnya. Konsekuensi bisa berubah hadiah atau hukuman.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan berakar dari aliran behaviorisme yang menganggap bahwa belajar merupakan perubahan perilaku
yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang sistematis, teratur, dan terencana.
35
2. Pengertian Pembiasaan