37 Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning merupakan
penerapan dari pembelajaran aktif, teori kontruktivisme dari Peget serta teori kontruktivisme dari Seymour Papert. Pada teori kosntriuktivisme berprinsip
bahwa setiap anak membangun model mentalnya untuk berpikir dan memahami dunia di sekelilingnya. Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Papert berasumsi
bahwa pembelajaran akan berlangsung dengan efektif jika para siswa aktif dalam membuat atau memproduksi suatu karya fisik ysng dapat dihadirkan dalam dunia
nyata suatu artefak Warsono dan Hariyanto, 2013: 153.
3. Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa. Di dalam Pembelajaran
berbasis proyek, siswa menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka, instruktur berposisi di belakang dan pembelajar berinisiatif, instruktur memberi
kemudahan dan mengevaluasi proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Produk yang dibuat
pembelajaran selama proyek memberikan hasil secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya.
Pembelajaran berbasis proyek, guru tidak lebih aktif mengajar secara langsung, akan tetapi guru menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami
pikiran imajenasi siswa. Proyek belajar dapat disiapkan dalam kolaborasi dengan guru, sedangkan siswa belajar di dalam kelompok kolaboratif antara 4-5 orang.
Ketika siswa bekerja di dalam tim, mereka menemukan keterampilan merencanakan, mengorganisasi, negosiasi, dan membuat konsensus tentang isu-
38 isu tugas yang akan dikerjakan, siapa yang bertanggung jawab untuk setiap tugas,
dan bagaimana informasi akan dikumpulkan dan disajikan. Bedasarkan hasil review tentang PJBL, dikemukakan beberapa karakteristik
penting PJBL, yakni: a Fokus pada pembelajaran agar dapat menguasai materi pelajaran, b Pembuatan proyek dengan melibatkan siswa dalam melakukan
investigasi konstruktif, c Proyek harus realistis, d Proyek direncanakan oleh siswa Sani, 2015: 173. Sedangkan menurut Buck Institute for Education 1999,
Wena, 2011: 145, belajar berbasis proyek memilik karakteristik sebagai berikut. a.
Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja. b.
Terdapat masalah yang pemecahan masalahnya tidak ditentukan sebelumnya. c.
Siswa merancang proses untuk mengerjakan proyek. d.
Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan.
e. Siswa mencari informasi terus-menerus.
f. Siswa secara teliti melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dinilai kualitasnya.
h. Terdapat kesepakatan dalam kelas yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan pada produk. Sementara itu menurut Stipling, dkk. 2009, Sani, 2015: 173-174,
karakteristik PJBL yang efektif adalah: a.
Mengarahkan siswa untuk mencari ide dan pertanyaan penting. b.
Memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi eksperimen untuk memecahkan masalah.
39 c.
Terkait dengan kebutuhan dan minat siswa. d.
Kegiatan berpusat pada siswa dengan membuat produk dan melakukan presentasi.
e. Penggunkan keterampilan berpikir kreatif, kritis dalam mencari informasi
untuk menghasilkan produk. f.
Informasi yang didapat terkait dengan permasalahan dan isu dunia nyata yang dapat dipercaya kebenaranya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran PJBL Warsono dan Hariyanto 2013: 155 mengungkapkan, para siswa mencoba menyelesaikan masalah yang khas atau
tidak umum nontrivial problems yaitu dengan cara sebagai berikut: a.
Merasakan dan mempertanyakan secara mendalam keberadaan masalah. b.
Membedakan gagasan dalam timnya. c.
Membuat prediksi. d.
Merancang rencana kerja dan atau percobaan. e.
Mengumpulkan dan menganalisis data. f.
Mengkomunikasikan gagasannya kepada orang lain, terutama rekan satu timnya.
g. Mempertanyakan kemungkinan adanya asalah baru yang timbul.
h. Mencipta sebuah artefak sebagai bukti hasil belajar Blumenfeld dkk, 1991.
Memperhatikan berbagai karakteristik yang telah dipaparkan diatas, model pembelajaran PJBL cukup potensial untuk memenuhi tuntutan pembelajaran,
dimana materi tersebut memerlukan kerya proyek. Model pembelajaran membantu siswa dalam belajar: 1 pengetahuan dan keterampilan yang
40 bermakna dilakukan melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh
siswa, 2 memperluas pengetahuan melalui proses kegiatan belajaran melakukan perencanaan atau investigasi, 3 proses membangun pengetahuan melalui
pengalaman dunia nyata. Model pembelajaran PJBL memiliki karakteriatik yang membedakannya
dengan model pembelajaran lainnya. BIE 1999, Trianto, 2015: 49-50 menyebutkan ciri-ciri Project Based Learning, di antaranya:
1. Isi, isi Project Based Learning difokuskan pada ide-ide siswa, yaitu dalam
membentuk gambaran sendiri bekerja atas topik-topik yang relevan dan minat siswa yang seimbang dengan pengalaman siswa sehari-hari.
2. Kondisi, yaitu kondisi untuk mendorong siswa mandiri, yaitu dalam
mengelola tugas dan waktu belajar. 3.
Aktivitas, merupaka suatu strategi yang efektif dan menarik, yaitu dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan memecahkan masalah
menggunakan kecakapan. 4.
Hasil, arti hasil disini adalah penerapan hasil yang produktif dalam membantu siswa mengembangkan kecakapan belajar dan mengintegrasikan dalam
belajar yang sempurna, termasuk strategi dan kemampuan untuk menggunakan kognitif strategi pemecahan masalah.
4. Prinsip Dasar Model Pembelajaran Project Based Learning