Dimensi Kreatif Kajian tentang Berpikir Kreatif

28 memenuhi kebutuhan berekspresi menurut caranya sendiri, menciptakan sesuatu yang lain dan baru. b. Fungsi perkembangan kreatif terhadap perkembanga jiwa. Pengembangan kratif mempunyai nilai terapis karena dalam kegiatan berekspresi itu anak dapat mmenyalurkan perasaan-perasaan yang dapat menyebabkan ketegangan-ketegangan pada dirinya, seperti perasaan lebih, kecewa, khawatir, tahu dan lain-lain yang mungkin tidak dapat dikatakannya. c. Fungsi pengembangan kreatifitas terhadap perkembangan estetika. Selain kegiatan berekspresi yang bersifat mencipta anak juga dibiasakan dan dilatih untuk menghayati bermacam-macam keindahan seperti keindahan alam, lukisan tarian dan sebagainnya.

5. Dimensi Kreatif

Kreatif membuat pemahaman menjadi lebih mendalam. Seseorang akan berusaha mencari tau cara memecahkan masalah melalui berbagai proses perencanaan Rubiyanto dan Haryanto, 2010: 195-196. Dalam dimensi process, kreatifitas adalah proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide yang unik atau kreatif. Sebagai suatu proses, terdapat empat tahap dalam proses kreatif berdasarkan teori Wallas 1926 yaitu sebagai berikut: 1 Persiapan, merupakan dimana individu memepersiapkan diri melakukan percobaan-percobaan untuk memecahkan masalah dengan melakukan proses berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya, 29 2 Inkubasi, merupakan kegiatan mencari data dan menghimpun datainformasi atau dapat dikatakan sebagai pematangan dan pemahaman terhadap masalah yang dihadapi. 3 Iluminasi, merupakan munculnya gagasan kreatif dan inspiratif untuk memecahkan masalah. Proses iluminasi dapat kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengamati proses iluminasi ketika ada ungkapan spontan, “ya sekarang, aku tahu” 4 Verifikasi, merupakan penyesuaian gagasan baru hasil iluminasi tahap realita kehidupanya. Dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realita Munandar, 2009: 39. Kreatif dapat di tinjau dari berbagai konsep. Rhodes dalam Munandar, 2009: 20-22, menyebutkan keempat jenis definisi tentang kreatifitas ini sebagai “Four P’s of Creativity: Person, Process, Press, Product”. Kebanyakan definisi kreatifitas berfokus pada salah satu dari empat P ini atau kombinasinya, dimana keempat P ini saling berkaitan. Marilah kita melihat beberapa definisi tentang kreatifitas berdasarkan empat P, menurut para pakar. a. Definisi Pribadi Kreatifitas merupakan ungkapan diri dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Yang merupakan titik pertemuan antara aspek yaitu inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadianmotivasi. Dari ketiga aspek tersebut membantu memahami apa yang melatar belakangi individu yang kreatif. b. Definisi Proses 30 Torrance 1988 dalam Munandar 2009: 21, menyatakan kreatifitas pada dasarnya mempunyai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu: … the process of 1 sensing difficulties, problems, gaps in information, missing elements, something asked; 2 making guesses and formulating hypotheses about these deficiencies; 3 evaluating and testing these guesses and hypotheses; 4 possibly revising and retesting them; and finally 5 communicating the resulta. ... proses 1 merasakan kesulitan, masalah, kesenjangan dalam informasi, unsur yang hilang, sesuatu yang diminta; 2 membuat dugaan dan merumuskan hipotesis; 3 mengevaluasi dan menguji dugaan dan hipotesis; 4 merevisi dan menguji ulang; dan akhirnya 5 mengkomunikasikan hasilnya. c. Definisi Produk Kreatifitas adalah kemamapuan untuk membuat kombinasi-kombinasi yang menghasilkanmenciptakan sesuatu yang baru. Seseorang akan menciptakan produk kreatif yang bermakna dengan kondisi pribadi dan kondisi lingkungan secara kreatif dengan sendirinya. d. Definisi Press Krea rifitas menekankan faktor “Press” atau dorongan. Arti dari dorongan yang dimaksud yaitu dorongan internal dari dalam diri sendiri dan dorongan eksternal dari lingkungan sosial. Dorongan berupa keinginan atau hasrat seseorang untuk menciptakan adalah kreatifitas muncul dari faktor internal, sedangkan dorongan dari lingkungan sosialnya adalah kreatif yang muncul dari faktor eksternal.

6. Karakeristik Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA

3 42 184

Pengaruh model pembelajaran experiential learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

2 28 218

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 3 47

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 6 40

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta.

0 1 204

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta

0 0 202

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTU INSTAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA.

2 4 17