67 Keterangan:
∑
� = jumlah nilai �
= jumlah data Riduwan 2006: 102
Dalam penelitian ini, rata-rata skor hasil observasi dan tes kemampuan berpikir kreatif dari pretest dan posttest kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen dibandingkan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau tidak. Dengan demikian, pengkategorian perlu disusunguna memudahkan dalam
membandingkan rata-ratanya. Widoyoko 2011: 238, mengemukakan mengkonversi skor rata-rata yang
diperoleh menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian skala 5 seperti ditunjukan pada tabel 6 sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria penilaian hasil tes dan observasi berpikir kreatif siswa Rerata Skor
Klasifikasi 4,2
Sangat Baik 4,3
– 4,2 Baik
2,6 – 3,4
Cukup 1,8
– 2,6 Kurang
≤ 1,8 Sangat Kurang
2. Analisis Data Hasil Observasi aspek kemampuan berpikir kreatif dan
tingkat kemampuan berpikir kreatif
Data hasil observasi aspek kemampuan berpikir dan tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPA sebagai data sekunder penelitian
ini dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Skor maksima yang diperoleh pada indikator yaitu 5, sedangkan skor minimal yang diperoleh indikator yaitu 1 . Skor
setiap indikator kemudian dijumlahkan untuk menentukan skor total. Setelah itu, persentase pengaruh model PJBL terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa
68 dicari dengan membandingkan skor total dengan skor maksimal yang dapat
dicapai. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa.
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jarakan yang terletak di Jalan Bantul KM. 5, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. SD Negeri Jarakan mempunyai dua gedung yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, gedung yang pertama terletak di sebelah utara dan gedung
yang ke dua terletak di sebelah selatan, jarak antara gedung satu dan gedung dua berkisar 10 meter. Penataan ruang kelas di SD Negeri Jarakan sudah sangat
kondusifmendukung, dalam ruang kelas terdapat inventaris berupa papan tulis, meja guru, lemari, gambar presiden dan wakil presiden, gambar pancasila, karya-
karya siswa, serta alat peraga untuk pembelajaran. Selain itu SD Negeri Jarakan dilengkapi dengan beberapa fasilitas yaitu: ruang tata usaha, laboratorium,
perpustakaan, UKS, mushola, gudang, tempat parkir, kantin dan pos satpam. Semua ruang yang ada di sekolah tersebut digunakan sesuai dengan fungsi dan
tujuannya masing-masing. Peneliti memilih SDN Jarakan sebagai lokasi tempat penelitian karena
memenuhi beberapa kriteria bahwa SDN Jarakan memiliki kelas yang paralel, populasi kelas IV C dan IV D yang seimbang, belum pernah menggunkana model
pembelajaran PJBL, lokas dekat dengan domisili peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Jarakan tahun ajaran
20162017, yaitu kelas IV C dan IV D yang masing-masing terdiri dari 25 siswa,