Tes Observasi Uji Hipotesis

65 p = banyaknya subyek yang skornya 1 N q = proporsi subjek yang mendapat skor 0 q = 1 – p Arikunto, 2006: 188

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulka data Arikunto, 2006: 160. Pengumpulan data ini menggunkana dua teknik atau metode pengumpulan data yaitu:

1. Tes

Arikunto 2006: 150 berpendapat bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan peneliti untuk mengungkapkan kemampuan berpikir kreatif siswa, dalam hal ini penguasaan pada materi gaya sebelum dan sesudah pemberian perilaku.

2. Observasi

Sugiyono 2009: 203 mengemuakan bahwa, observasi meruapakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perlaku manusia, psroses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu pengamatan dan pencatatan yang diakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, 66 sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui aktivitas siswa dan pelaksanaan dalam metode pembelajaran eksperimen. Kegiatan observasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan dengan menggunakan metode observasi sistematis, yaitu observasi yang menggunaan lembar observasi sebagai instrumen penelitian. Lembar observasi dapat dilihat padaa lampiran 5 halaman 154.

I. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan beda mean untuk menguji pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas tidak perlu dilaksanakan karena subjeknya adalah populasi, bukan sampel.

1. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah beda rata-rata karena subjek penelitian ini adalah populasi, sehingga tidak ada generalisasi hasil penelitian. Penelitian populasi dalam analisis korelasi, regresi, maupun komparasi tidak memerlukan uji signifikansi karena tidak bermaksud untuk membuat generalisasi, sehingga analisis data untuk uji hipotesis dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif Riduwan, 2006: 3. Rumus statistik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah rata-rata mean. Mean rata-rata = ∑ � � 67 Keterangan: ∑ � = jumlah nilai � = jumlah data Riduwan 2006: 102 Dalam penelitian ini, rata-rata skor hasil observasi dan tes kemampuan berpikir kreatif dari pretest dan posttest kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dibandingkan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau tidak. Dengan demikian, pengkategorian perlu disusunguna memudahkan dalam membandingkan rata-ratanya. Widoyoko 2011: 238, mengemukakan mengkonversi skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif sesuai kriteria penilaian skala 5 seperti ditunjukan pada tabel 6 sebagai berikut. Tabel 6. Kriteria penilaian hasil tes dan observasi berpikir kreatif siswa Rerata Skor Klasifikasi 4,2 Sangat Baik 4,3 – 4,2 Baik 2,6 – 3,4 Cukup 1,8 – 2,6 Kurang ≤ 1,8 Sangat Kurang

2. Analisis Data Hasil Observasi aspek kemampuan berpikir kreatif dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA

3 42 184

Pengaruh model pembelajaran experiential learning terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

2 28 218

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 1 14

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran Ipa Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Semester

0 2 16

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 3 47

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 6 40

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta.

0 1 204

Pengaruh penerapan model Problem Based Learning terhadap kemampuan evaluasi dan inferensi pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Perumnas Condongcatur Yogyakarta

0 0 202

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTU INSTAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA.

2 4 17