dalam bentuk buku cerita sederhana yang ditambahkan gambar-gambar kegiatan tentang tradisi nglarung agar mudah dipahami oleh anak-anak.
2.1.4 Media Gambar
2.1.4.1 Pengertian Media
Munadi 2008: 6 menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius tengah atau perantara. Perantara yang berarti yang
mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Smaldino 2011: 7 mengatakan bahwa media merupakan sarana
komunikasi yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Arsyad 2007: 4-5 mengemukakan bahwa media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar merupakan salah satu media yang dapat membantu anak memahami
tentang tradisi nglarung. Di bawah ini, peneliti akan menjelaskan tentang media gambar.
2.1.4.2 Media Gambar
Menurut Sumanto 2005:5 menggambar merupakan suatu perbuatan seseorang dalam usahanya untuk mengungkapkan buah pikiran, sehingga
bermakna visual pada suatu bidang dan hasilnya disebut gambar. Media gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media gambar
dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Pendapat lain dipaparkan oleh
Nur’aini 2010:12 menjelaskan bahwa alam pikir anak adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gambar. Dengan perkataan lain, ‘bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar’. Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pikirannya dalam
bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri. Menurut Sari
2010:28 Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media gambar adalah anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih
termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar
2.1.5 Perkembangan Anak Usia 9-11 Tahun 2.1.5.1 Psikologi Perkembangan Anak Usia 9-11 Tahun
Teori Piaget dalam Santrock 2011:27 menyatakan bahwa anak-anak secara aktif membangun pemahaman mereka mengenai dunia dan melalui empat
tahap perkembangan kognitif. Empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget: 1 tahap sensorimotor 0-2 tahun dalam tahap ini bayi membangun
pemahaman mengenai dunianya dengan mengkoordinasikan pengalaman- pengalaman sensoris dengan tindakan fisik dan motorik. 2 tahap praoperasi 2-7
tahun, tahap ini anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar. 3 tahap operasi konkret 7-11 tahun, tahap ini anak-anak dapat melakukan
operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis dan diterapkan dengan contoh-contoh yang konkret. 4 tahap operasi formal 11-15
tahun, tahap ini individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Prototipe penelitian ini dikembangkan
sesuai dengan perkembangan anak usia 9-11 tahun yang berada pada tahap operasional 7-11 tahun. Prototipe ini dikembangkan untuk membantu anak