Prototipe disusun dengan menonjolkan nilai-nilai pendidikan

kinestetik dalam tradisi nglarung tercermin ketika nelayan bersama masyarakat sekitar pantai dengan gigih membersihkan lingkungan, menggotong sesaji, mendorong perahu, dan berebut sesaji di tengah laut. Keterpaduan empat bagian olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa, serta olah raga peneliti mengaitkan ke dalam buku cerita anak yang dikemas dalam prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Setelah melakukan uji coba prototipe, peneliti melihat bahwa nak-anak sudah mampu memahami tentang nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan yang terkandung dalam tradisi nglarung. Hal tersebut terbukti dengan anak-anak menggambarkan bagian dari cerita yang mereka anggap paling menarik dan mengandung nilai-nilai karakter.

4.2.3 Prototipe disusun dalam bentuk buku cerita bergambar

Peneliti sebagai calon guru SD, menyusun prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung untuk memfasilitasi pemahaman anak tentag tradisi nglarung yang berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan. Berdasarkan salah satu tujuan buku cerita yaitu mengembangkan imajinasi Raines, 2002:7 buku cerita bergambar yang disusun memfasilitasi anak untuk mengembangkan imajinasi. Melalui membaca buku cerita bergambar anak dapat berimajinasi tentang kegiatan-kegiatan tradisi nglarung. 4.2.4 Prototipe disusun sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 9-11 tahun Prototipe yang dikembangkan yaitu untuk anak usia 9-11 tahun, dimana pada tahap usia tersebut masuk dalam tahap operasional konkret yaitu usia 7-11 tahun Piaget dalam Santrock 2011:27. Prototipe yang dikembangkan berisi cerita sederhana dan gambar sehingga anak-anak usia 9-11 tahun dilatih untuk berpikir logis mengenai rangkaian kegiatan tradisi nglarung dalam bentuk buku cerita bergambar. Menurut Yusuf 2009:69 anak usia 9-11 tahun termasuk dalam kategori tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun. Beberapa perkembangan anak usia 6- 12 tahun, yaitu 1 belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Melalui buku cerit bergambar tentang tradisi nglarung anak-anak dilatih untuk membaca cerita yang berisi kegiatan tradisi nlarung. 2 Belajar mengembangkan konsep sehari-hari, salah satunya adalah konsep adat istiadat dipelajari memlalui media cetak. Buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung merupakan salah satu media cetak yang dapat digunakan guru maupun orang tua untuk membantu pemahaman anak tentang makna dan rangkaian kegiatan tradisi nglarung. Tradisi nglarung merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan oleh generasi penerus. Melalui buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung, anak semakin bertambah pengetahuan tentang budaya atau adat istiadat. 3 Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga. Mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap tenggang rasa, mau bekerjasama dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak rang lain. Dalam tradisi nglarung terdapat nilai-nilai ketuhanan, nilai etos kerja, mencintai kebersihan, gotong royong dan bekerjasama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI