bergambar tentang tradisi nglarung dalam meningkatkan pengembangan karakter. Hal ini mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk membuat buku cerita
bergambar tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan karakter sejak dini dan anak-anak dapat memahami tradisi nglarung. Maka dari
itu, buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung ini disusun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks pendidikan
karakter kebangsaan.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar kuesioner yang telah dibagikan kepada 17 anak usia 9-11 tahun di SD Kanisius
Gowongan. Lembar kuesioner analisis kebutuhan berisi 13 pernyataan berkaitan dengan tradisi nglarung. Lembar kuesioner digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui bentuk perencanaan buku cerita bergambar yang akan dibuat sehingga prototipe yang dihasilkan dapat membantu pemahaman anak-anak
terhadap tradisi nglarung sebagai pembentuk karakter kebangsaan.
3.3.3 Desain Prototipe
Pada tahap ini, peneliti merancang dan menyusun prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung agar gambar-gambar yang terkandung di
dalam buku tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap tradisi nglarung. Desain prototipe diawali dengan membuat cerita sederhana dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Cerita yang dipaparkan tentu saja mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan
karakter. Setelah itu, peneliti menentukan gambar-gambar dalam buku cerita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bergambar tentang tradisi nglarung. Kemudian, peneliti mencoba menggambar sketsa kegiatan dalam tradisi nglarung, seperti menghias perahu, membersihkan
pantai, mendirikan tenda, membuat sesaji, mendoakan sesaji, mendorong perahu, dan melarung sesaji. Peneliti menggabungkan antara cerita dan gambar dengan
bantuan ahli desain grafis. Peneliti kemudian menentukan sumber pustaka yang akan digunakan
dalam penyusunan buku cerita bergambar. Desain prototipe yang terdiri dari cover, daftar isi, kata pengantar, sembilan gambar tentang tradisi nglarung,
refleksi, daftar pustaka dan biografi penulis.
3.3.4 Validasi Prototipe
Prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung divalidasi oleh seorang dosen bahasa dan sastra. Validasi prototipe bertujuan untuk mendapatkan
kritik dan saran serta penilaian prototipe yang dikembangkan dari dosen. Melalui kritik dan saran maka peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari
prototype yang dikembangkan.
3.3.5 Revisi Prototipe
Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari dosen bahasa dan sastra. Hasil kritik dan saran dari dosen menjadi landasan bagi peneliti
dalam memperbaiki kekurangan dari prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia 9-11
tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI