Tugas Perkembangan Anak Usia 9-11 tahun

dalam membaca, menulis, dan berhitung. Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk dapat hidup dalam masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak harus tamat sekolah dasar SD, karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. f Belajar mengembangkan konsep sehari- hari. Apabila kita telah melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan mengalami, maka tinggalah suatu ingatan pada kita. Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep tanggapan. Semakin bertambah pengetahuan, semakin bertambah pula konsep yang diperoleh. Tugas sekolah, yaitu menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep itu, meliputi kaidah-kaidah atau ajaran agama moral, ilmu pengetahuan, adat-istiadat dan sebagainya. Dalam mengembangkan tugas perkembangan anak ini, maka guru dalam mendidikmengajar di sekolah sebaiknya memberikan bimbingan kepada anak untuk banyak melihat, mendengar, dan mengalami sebanyak-banyaknya tentang sesuatu yang bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan bermasyarakat. Kemudian banyak membaca buku-buku media cetak lainnya. Semakin dipahami konsep-konsep tersebut, semakin mudah untuk memperbincangkannya dan semakin mudah pula bagi anak untuk mempergunakannya pada waktu berpikir. g Mengembangkan kata hati. Hakikat tugas ini adalah mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama moral disertai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas perkembangan ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti jujur itu baik, bohong itu buruk, dan sebagainya. h Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. Hakikat tugas ini adalah untuk dapat menjadi orang yang berdiri sendiri dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang bebas dari pengaruh orang tua dan orang lain. i Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga- lembaga. Hakikat tugas ini adalah mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap tenggang rasa, mau bekerja sama dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak orang lain. Nilai-nilai tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan dan juga pada buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Prototipe yang akan dikembangkan menjadi slaah satu sarana anak-anak untuk dapat mengembangkan sikap mencintai kebersihan, gotong royong dan kerjasama sesuai dengan tugas perkembangan anak usia 9-11 tahun.

2.2 PENELITIAN RELEVAN

Penelitian yang berkaitan dengan buku cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter masih sangat terbatas untuk dijadikan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan: Penelitian yang pertama berjudul “Pengaruh Buku Bergambar terhadap Minat Baca Siswa di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta ” yang ditulis oleh Ratna Dwi Astuti 2012. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keadaan buku bergambar, keadaaan minat baca siswa, dan pengaruh buku bergambar terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI minat baca siswa di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei. Penelitian ini menggunakan subjek 28 anak untuk tabulasi buku bergambar dan minat baca dan 77 anak untuk uji coba buku bergambar dan minat baca. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, angket dan lembar observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data analisis kebutuhan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, angket digunakan untuk memperoleh data minat baca siswa terhadap buku bergambar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa keadaan buku bergambar di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta sangat baik, dengan skor 3,38. Keadaan minat baca siswa di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta juga sangat baik dengan skor 3,40. Pengaruh antara buku bergambar terhadap minat baca siswa agak kurang berpengaruh dengan nilai korelasi sebesar 0,466. Penelitian relevan yang kedua berjudul “Ritual Sesaji Sebagai Bentuk Persembahan Untuk Kanjeng Ratu Kidul di Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabu paten Kebumen” ditulis oleh Haniyaturroufah 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 prosesi ritual sesaji, 2 makna simbolik sesaji, dan 3 fungsi ritual sesaji di pesanggrahan Kanjeng Ratu Kidul di Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.