a. Aspek Kognitif
Aspek ini berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi pendidikan karakter. Kepercayaan
tersebut berasal dari apa yang telah dilihat atau apa yang diketahui. Berdasarkan apa yang dilihat atau diketahui lahirlah gagasan-gagasan
yang membentuk stereotipe yang terpolakan dalam fikiran. Namun, kepercayaan tidak saja terbentuk dari apa yang dilihat atau diketahui.
Kadang-kadang kepercayaan terbentuk karena kurangnya informasi yang benar mengenai pendidikan karakter.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif berhubungan dengan perasaan yang menyangkut masalah emosi individu terhadap pendidikan karakter.
Reaksi emosional yang merupakan aspek afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan. Apa yang dipercayai seseorang tentang benar dan
salah atau baik dan buruk mengenai pendidikan karakter akan mempengaruhi perasaan seseorang terhadap pendidikan karakter
tersebut.
c. Aspek Konatif
Aspek ini berkaitan dengan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang terhadap pendidikan karakter yang
dihadapinya. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan akan membentuk sikap. Hal
tersebut menyebabkan sikap seseorang mengenai pendidikan karakter juga dicerminkan dalam tendensi berperilaku.
5. Faktor Sikap terhadap Pendidikan Karakter
Krech, Crutchfield, dan Ballachey 1962 mengemukakan empat faktor yang membentuk sikap. Berikut adalah uraian dari empat faktor
tersebut :
a. Keinginan
Sikap tidak hanya memberi makna terhadap alam pikir seseorang, tetapi juga terbentuk dan digunakan dalam upaya
memenuhi keinginan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter. Untuk menghadapi berbagai masalah dalam upaya mencoba
memenuhi keinginannya tersebut, individu akan mengembangkan sikap menyukai positif terhadap pendidikan karakter atau oaang lain
yang memuaskan keinginannya itu.
b. Informasi
Sikap dapat terbentuk melalui informasi yang diterapkan kepada individu. Pengetahuan mengenai pendidikan karakter dapat
membentuk dan
mengembangkan sikap
seseorang terhadap
pendidikan karakter. Namun, terkadang informasi bukan hanya menjadi penentu bagi sikap terhadap pendidikan karakter tetapi untuk
memperkuat atau memperlemah sikap terhadap pendidikan karakter tersebut.