Definisi Mahasiswa Definisi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
membentuk sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter. Sikap mahasiswa FKIP terhadap pendidikan karakter tentu saja berbeda antar
mahasiswa. Perbedaan sikap tersebut disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal berdasarkan teori dari Krech, Crutchfield, dan Ballachey 1962 dan Azwar 1995. Faktor internal adalah keinginan, pengalaman pribadi,
kepribadian dan faktor emosional. Sedangkan faktor eksternal adalah Informasi yang diterima dari media massa maupun orang lain dan afiliasi
kelompok yang berasal dari kebudayaan, lembaga pendidikan dan lembaga agama. Faktor-faktor tersebutlah yang membuat perbedaan sikap pada
mahasiswa FKIP. Dalam upaya memenuhi keinginannya mahasiswa mengembangkan
sikap menyukai positif dan tidak menyukai negatif pada objek psikologis yang dihadapi dalam hal ini adalah pendidikan karakter. Berdasarkan hal
tersebut jika
mahasiswa memang
memiliki keinginan
untuk mengembangkan karakter, maka ia akan memiliki sikap positif terhadap
pendidikan karakter. Akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya ingin bekerja sebagai guru untuk mendapatkan gaji atau mungkin terpaksa.
Mereka akan mengembangkan sikap negatif terhadap pendidikan karakter. Seorang mahasiswa FKIP USD yang memiliki pengalaman pribadi
yang positing dengan pendidikan karakter akan mengembangkan sikap positif terhadap pendidikan karakter. Dalam hal ini adalah strategi yang
disusun oleh FKIP USD. Mahasiswa yang menghayati strategi tersebut
dengan positif akan memungkinkan untuk memiliki tanggapan yang positif juga. Tanggapan yang memungkinkan seperti terlibat lebih jauh, turut
mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagainya. Sikap mahasiswa FKIP USD terhadap pendidikan karakter sering
kali mencerminkan kepribadiannya. Pendirian terhadap pendidikan karakter merupakan
ekspresi dari
kecenderungan yang
tertanam dalam
kepribadiannya. Misalnya
seorang mahasiswa
yang memiliki
kecenderungan egosentris. Dia mungkin saja menolak sama sekali untuk tidak mengetahui maupun mengimplementasikan pendidikan karakter
karena memang dia memiliki kecenderungan dimana dia memusatkan pada dirinya sendiri.
Sikap yang dihasilkan dari faktor emosional seringkali bersifat sementara walaupun ada yang persisten. Contoh bentuk sikap yang didasari
faktor emosional adalah prasangka. Mahasiswa FKIP USD yang memiliki prasangka bahwa pendidikan karakter tidak akan berhasil dalam usaha
memperbaiki bangsa, memungkinkan bahwa perilakunya akan menolak terlibat lebih jauh.
Informasi yang diterapkan kepada mahasiswa baik dari media massa atau orang lain serta pengaruh orang yang dianggap penting juga
mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap pendidikan karakter. Mahasiswa FKIP USD yang mengetahui tentang pendidikan karakter memiliki
kemungkinan untuk memiliki sikap positif atau negatif terhadap pendidikan karakter. Berbeda dengan mahasiswa FKIP USD yang tidak mendapatkan